Alasan Rumah Subsidi di Gunungkidul Lebih Diminati Dibanding Jogja

Alasan Rumah Subsidi di Gunungkidul Lebih Diminati Dibanding Jogja

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Rabu, 22 Mei 2024 21:46 WIB
Foto udara kawasan rumah bersubsidi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (26/5/2023). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi Program Sejuta Rumah (PSR) mencapai 298.203 unit per April 2023, meningkat 62,6 persen dibandingkan Maret 2023 yang hanya 183.331 unit. ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa.
Ilustrasi rumah bersubsidi. Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Gunungkidul - Rumah subsidi di kawasan Kabupaten Gunungkidul lebih diminati pembeli dibandingkan dengan di Kota Jogja. Salah satu alasannya, karena perumahan subsidi di Kota Jogja dinilai lebih mahal.

"Kenapa di Wonosari karena lebih murah dari pada di Jogja," ungkap Bagus (28) penghuni perumahan subsidi Amalia Regency, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, saat ditemui detikJogja di rumahnya, Rabu (22/5/2024).

Pria asal Lampung itu menerangkan telah melunasi rumah bertipe 36 itu dengan pembayaran tempo. Dia membayar Rp 130 juta di awal dan melunasi pada enam bulan kemudian sebesar Rp 23,5 juta.

"Kalau pembayaran tempo itu biaya di awal sisanya 6 bulan. Rp 130 juta di awal, sisanya Rp 23,5 di bulan keenam. Ini sudah dilunasi dan sudah tiga tahun di sini," katanya.

Harga tersebut, ungkap Bagus, jauh lebih murah dibandingkan perumahan subsidi di Kota Jogja. Menurutnya, harga rumah subsidi di Kota Jogja berkisar Rp 300 juta.

"Di Jogja sekitar 300 untuk subsidi. Jadi jauh lebih murah di sini," tuturnya.

Wiraswastawan yang bekerja secara daring itu mengungkapkan lebih memilih rumah subsidi karena enggan mengambil biaya kredit di usia mudanya. Dia mengatakan perumahan subsidi cukup membantu secara perekonomian.

"Sebenarnya kenapa subsidi karena masih muda dan tidak mau kredit. Adanya rumah subsidi membantu karena murah. Soalnya kalau yang paling murah itu subsidi," ungkap pria yang menikah dengan seorang wanita asal Tepus, Gunungkidul itu.

Tingginya harga rumah subsidi di Kota Jogja juga diamini oleh salah seorang penghuni lainnya, Agung (26). Dia mengatakan selain harga perumahan di Gunungkidul lebih murah, juga dekat dengan tempatnya bekerja di salah satu bank swasta di Wonosari.

"(Alasan mengapa lebih memilih rumah subsidi di Gunungkidul) Pertama sih dekat kerjaan. Kedua yang dicari harga perumahan, di Gunungkidul dan Jogja beda jauh, lebih murah di sini," ungkap Agung kepada detikJogja saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/5).

Pria asal Kapanewon Tepus itu membeli rumah subsidi tersebut dengan mengangsur. Dirinya harus menyisakan Rp 1,2 juta dari gaji bulanannya selama 15 tahun untuk membayar rumah bertipe 36 itu.

"Angsuran 15 tahun untuk maksimal 20 tahun. Per bulan sekitar Rp 1,2 jutaan," katanya.

Pria yang tinggal bersama istrinya itu mengungkapkan adanya perumahan subsidi turut membantu finansialnya karena angsurannya yang tanpa kenaikan. Selain itu, Agung mengungkapkan model rumah subsidi dinilai sudah modern.

"Pertama sih untuk dari segi angsuran itu flat lebih terjangkau. Terus dari model bangunan tidak kalah dengan yang nonsubsidi. Modelnya moderen," tuturnya.

"Adanya rumah subsidi sangat membantu," lanjutnya.

Terpisah, pengembang perumahan subsidi Amalia Regency, Timbul Suryanto, menerangkan harga rumah subsidi yang dijualnya sebesar Rp 168 juta. Dengan pembayaran kredit, Timbul mengungkapkan pembeli mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar 5 persen dan Rp 4 juta untuk uang muka.

"Harga sesuai keputusan pemerintah, Rp 168 juta. Bisa cash bisa kredit. Kalau kredit dapat bantuan dari pemerintah berupa bunga 5 persen flat ditambah subsidi uang muka Rp 4 juta," kata Timbul kepada detikJogja melalui telepon, Rabu (22/5).

Anggota DPRD Gunungkidul Tahun 2019-2024 itu mengaku memiliki tujuh perumahan subsidi yang tersebar di Bumi Handayani dan Bantul. Politikus PKB itu mengatakan satu perumahan subsidi terdapat sekitar 50-140 rumah per perumahan.

"Ada banyak (perumahan subsidi yang dimiliki Timbul), kira-kira tujuh lokasi. Satu perumahan ada 50-140 rumah," pungkasnya.


(apl/cln)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads