Mengenal Jajar Legowo pada Sistem Tanam Padi, Ini Keunggulan-Kekurangannya

Mengenal Jajar Legowo pada Sistem Tanam Padi, Ini Keunggulan-Kekurangannya

Hanan Jamil - detikJogja
Senin, 13 Mei 2024 14:38 WIB
Ilustrasi Petani
Ilustrasi petani. Foto: Kemenkeu
Jogja -

Jajar legowo menjadi salah satu solusi untuk dapat meningkatkan produktivitas usaha tani padi di Indonesia. Sistem tanam ini identik dengan area tanam berpola selang-seling antara barisan kosong dengan barisan yang ditanam padi.

Ternyata, sistem jajar legowo juga membutuhkan biaya tambahan seiring bertambahnya produktivitas. Kendati demikian, sistem ini telah diterapkan di sebagian daerah di Indonesia.

Lantas, apa itu jajar legowo dan bagaimana keunggulan dan kekurangannya? Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Jajar Legowo?

Merujuk buku Sistem Tanam Legowo oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, jajar legowo merupakan sistem tanam dengan pola selang-seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dengan satu baris kosong. Legowo diambil dari bahasa Jawa yaitu "lego" yang berarti luas dan "dowo" yang artinya memanjang.

Awalnya, jajar legowo diaplikasikan untuk daerah dengan serangan tinggi dari hama dan penyakit tanaman atau terjadinya keracunan besi. Pada sela-sela barisan tanaman atau istilahnya baris kosong, parit dangkal dibuat guna mengumpulkan hama seperti keong mas, menekan tingkat keracunan tanaman padi, atau pemeliharaan ikan kecil (muda).

ADVERTISEMENT

Tipe Tanam Jajar Legowo

Tipe baris tanam pada jajar legowo ada beberapa jenis. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo.

Pertama, jenis tanam legowo 2:1 menunjukkan pola tanam dua baris tanaman per unit legowo. Lalu legowo 4:1 menunjukkan pola tanam 4 baris tanaman per unit legowo. Begitu pula seterusnya. Sistem ini merupakan suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektar.

Penerapan sistem tanam jajar legowo disarankan menggunakan jarak tanam 25x25 cm antar rumpun di dalam baris, 12,5 cm jarak dalam baris, dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/lorong, atau biasa ditulis 25x12,5x50 cm. Jarak 20x20 cm lebih baik dihindari supaya tidak terlalu sempit sehingga mampu meningkatkan kelancaran sirkulasi udara dan sinar matahari untuk tanaman padi.

  • Jenis Tanam Legowo 2:1

Sistem ini akan menghasilkan populasi tanaman per ha sebanyak 213.300 rumpun serta meningkatkan populasi 33,31% dibanding pola tanam 25x25 cm yang hanya menghasilkan 160.000 rumpun/ha secara konvensional.

  • Jenis Tanam Legowo 4:1 Tipe 1

Sistem ini merupakan pola tanam dengan keseluruhan baris bisa mendapat tanaman sisipan. Jika disisipkan semua, pola ini akan menghasilkan populasi tanaman sebesar 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibandingkan pola tanam 25x25 cm secara konvensional.

  • Jenis Tanam Legowo 4:1 Tipe 2

Sistem ini merupakan pola tanam yang hanya memberikan tambahan tanaman sisipan pada kedua barisan tanaman pinggir. Pola ini hanya akan meningkatkan produktivitas sebesar 20,44% dibanding pola tanam 25x25 cm secara konvensional.

Keunggulan Jajar Legowo

Mengutip laman resmi Pusat Perpustakaan dan Literasi Kementerian Pertanian, berikut beberapa keunggulan dari pengaplikasian sistem tanam jajar legowo:

  1. Menekan serangan hama dan penyakit padi.
  2. Meningkatkan produktivitas padi.
  3. Mempermudah pemupukan dan pengendalian hama.
  4. Menambah populasi tanaman melalui anakannya.
  5. Bisa dikombinasikan dengan budidaya ikan (mina padi) atau parlebek (padi, ikan, dan bebek).

Kekurangan Jajar Legowo

Selain keunggulan-keunggulan yang bisa dirasakan dari penggunaan sistem tanam jajar legowo, ternyata terdapat kekurangannya. Dikutip dari laman resmi Balai Penyuluhan Pertanian Semin Kabupaten Gunungkidul, berikut beberapa kekurangannya:

  1. Membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
  2. Biasanya pada baris kosong akan ditumbuhi rumput atau gulma yang dapat mengurangi kadar air dalam tanah yang dibutuhkan padi.
  3. Membutuhkan benih dan bibit yang lebih banyak karena populasi lebih banyak.
  4. Biaya lebih banyak karena membutuhkan tenaga, waktu, dan bibit yang lebih banyak pula.

Demikian penjelasan terkait jajar legowo beserta keunggulan dan kelemahannya.

Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads