Siang ini, Kamis (26/10/2023, sejumlah orang nampak sibuk membuat patung di Yunisa Galeri Art Work. Terik matahari yang menyengat seakan tak mempengaruhi konsentrasi mereka dan tetap fokus menggarap karya itu.
Saat detikJogja datang ke lokasi workshop di Kalimanjung, Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, sang empunya galeri yaitu Suraji (46) nampak sedang beristirahat di sebuah dipan sederhana. Beberapa saat kemudian dia terbangun dan menyapa.
"Monggo, Mas. Duduk dulu. Maaf tempatnya seperti ini," ujar Suraji, seraya bangkit mempersilakan untuk duduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kabupaten Sleman, keberadaan seniman patung lengkap dengan workshop tak sebanyak dibanding di Kabupaten Bantul. Tempat milik Suraji ini merupakan anomali.
"Dulu memang bengkel saya di Bantul, tapi kemudian pindah di sini (Gamping)," kata seniman lulusan ISI angkatan '99 itu.
![]() |
Di bengkelnya, nampak sejumlah patung berbagai ukuran. Mulai dari kurang setengah meter hingga ada yang 6 meter mejeng.
Terbaru dia bersama beberapa pekerjanya tengah sibuk mengerjakan patung burung khas Papua, Cendrawasih dan Mambruk.
"Itu dipesan Pemda, katanya buat taman. Burung Cendrawasih dan Mambruk," ucapnya.
Suraji punya dua lokasi workshop tak terlalu besar yang jaraknya tak terlalu jauh. Hanya berbatasan dengan sepetak sawah. Tapi meski begitu, karya-karya yang dihasilkan tetap ciamik dan detail.
Maklum, dia dulunya berguru ke seniman patung bernama Dunadi yang merupakan pembuat patung Soekarno atau Bung Karno. Salah satu karya Dunadi kini dipajang di Oemah Petruk dan diresmikan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
"Itu guru saya juga dulu belajar sama Pak Dunadi," ucapnya.
Oleh karena itu, di galerinya ada beberapa karya patung Bung Karno dalam berbagai ukuran. Mulai dari ukuran 1:1 sampai yang memiliki tinggi lebih dari dua meter.
"(Patung Bung Karno) sudah ada yang dipesan sama Pemda Surabaya," ucapnya.
Dia bilang, dari 2008 berbagai patung telah dia kerjakan bersama sekitar 10 orang pekerja. Selama itu, tantangan terbesar yakni membuat wajah patung semirip mungkin dengan aslinya.
Pengerjaan patung, lanjut dia, bisa memakan waktu berbulan-bulan. Itu demi menciptakan karya yang mirip dengan aslinya.
"Kesulitan itu ya teknis aja, mungkin bikin wajahnya patung biar mirip. Biasanya kita fotokan dulu masternya kalau sudah mirip baru ke tahap selanjutnya," katanya.
Sejauh ini, patung karyanya telah dipasarkan ke seluruh pelosok nusantara. Harga yang ditawarkan juga bervariasi tergantung dengan bahan dan ukuran.
"Patung kalau live size perunggu itu Rp 110 juta. Kalau 6 meter perunggu Rp 1,2 M. Range-nya harga ratusan ribu sampai miliaran rupiah," ucapnya.
(cln/ahr)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa