6 Manfaat Bekam untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya, Kapan Bekasnya Hilang?

6 Manfaat Bekam untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya, Kapan Bekasnya Hilang?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 23 Okt 2025 15:35 WIB
Dr. Erdal Dilekci, a specialist in physical medicine and rehabilitation at Medicana International Hospital, performs cupping therapy on Furkan Ali Sayan in Istanbul, Turkey, August 28, 2025. Known locally as hacamat, wet cupping and other traditional treatments such as leech therapy are being increasingly performed under government oversight in Turkey, rather than in informal settings such as homes, to complement modern medicine and cut down infection risks. REUTERS/Umit Bektas
Terapi bekam. (Foto: REUTERS/Umit Bektas)
Jogja -

Bekam adalah salah satu alternatif terapi yang dipilih oleh beberapa orang untuk meredakan gejala gangguan kesehatan tertentu. Lantas, apa saja manfaat bekam untuk kesehatan?

Apa itu bekam? KBBI mendefinisikan bekam sebagai bekas pijitan atau tindihan pada kulit. Bekam juga menjadi kata dasar dari membekam yang berarti mengeluarkan atau memantik darah dari badan orang.

Menurut buku 'Donor Darah Terbukti Turunkan Resiko Penyakit Jantung & Stroke' karya Gamal Komandoko, bekam disebut juga sebagai hijamah. Arti bekam adalah salah satu teknik pengobatan dengan cara membuang atau mengeluarkan racun berbahaya di dalam tubuh. Caranya dengan membuang darah kotor yang ada pada tubuh melalui permukaan kulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekam cukup diandalkan oleh sebagian orang karena manfaatnya bagi kesehatan. Tak hanya sekadar membuang racun di dalam tubuh saja, tapi bekam juga memberikan berbagai khasiat lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari simak uraiannya berikut ini.

Poin Utamanya:

ADVERTISEMENT
  • Bekam membantu melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri otot dan sendi, serta meningkatkan sistem imun.
  • Efek samping bekam umumnya ringan, tetapi bisa berbahaya jika alat tidak steril atau dilakukan di titik yang salah.
  • Bekas bekam biasanya hilang dalam 2-3 hari dengan perawatan minyak alami dan menjaga area tetap kering sementara waktu.

6 Manfaat Bekam untuk Kesehatan

Ada berbagai manfaat melakukan bekam yang dapat menjadi pertimbangan buat kamu yang penasaran ingin mencobanya. Menurut buku 'Terapi Nonfarmakologis Revolusi Gaya Hidup Sehat' karya Tantri Puspita, 'Buku Ajar Keperawatan Komplementer' oleh Supatmi Supatmi, dkk., hingga 'Pengobatan dan Doa Mustajab' karya Muhammad Hasan Husen, berikut beberapa manfaat bekam.

1. Meningkatkan Sirkulasi Darah

Salah satu manfaat bekam yang paling sederhana adalah mampu meningkatkan sirkulasi darah. Mengapa? Ini dikarenakan selama proses membekam, folikel rambut akan terstimulasi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan suplai nutrisi untuk rambut dan arah rambut, sehingga turut berpengaruh pada sirkulasi darah yang berjalan dengan lancar.

Kemudian selama dibekam, pori-pori kulit seseorang akan terbuka. Bekas kemerahan yang terbentuk setelah bekam juga disebut menjadi tanda terjadinya peningkatan metabolisme di kulit. Inilah yang mampu membuat zat-zat berbahaya atau racun di dalam tubuh yang mengendap bisa dikeluarkan.

Tentunya melalui permukaan kulit yang mana darah kotor akan dikeluarkan. Oleh sebab itulah, meningkatkan sirkulasi darah setelah bekam terjadi diharapkan dapat mendukung aspek kesehatan tertentu bagi orang yang sudah melakukannya.

2. Menghilangkan Kekejangan Otot

Tak hanya berkaitan dengan aliran darah saja, ternyata bekam juga bermanfaat untuk menghilangkan kekejangan pada bagian otot di dalam tubuh. Ini tidak terlepas dari cara kerja bekam yang melibatkan aliran darah yang berlangsung di dalam tubuh.

Bekam akan menstimulasi sirkulasi darah di otot. Dengan begitu, oksigen akan diantarkan pada serat-serat otot. Kemudian oksigen di dalam sel-sel tubuh juga terserap dengan baik. Inilah yang membuat fungsi otot bisa menguat dan diperbaiki agar lebih baik.

Kemudian bekam juga mampu berfungsi untuk mengeluarkan zat asam laktat. Tindakan ini membuat sumbatan di otot bisa reda sekaligus menghilangkan kelelahan yang muncul akibat kekejangan di bagian otot tertentu.

3. Mengurangi Nyeri Sendi

Buat kamu yang mungkin mengalami nyeri sendi, bekam tampaknya cocok dipilih sebagai alternatif pengobatan alami. Bekam ternyata juga dapat bermanfaat baik bagi kesehatan sendi-sendi dan juga tulang.

Ini lantaran bekam mampu menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian. Inilah yang membuat rasa sakit akibat nyeri di bagian sendi bisa lebih mereda. Bekam juga berfungsi mengurangi bengkak karena menstimulasi membran sinovial.

Dengan membran tersebut terstimulasi, maka tubuh akan mengeluarkan zat minyak atau cairan sinovial. Inilah yang membuat pergesekan sendi akan berkurang yang membuat seseorang jadi lebih mudah bergerak dan tak lagi mengalami kekakuan di bagian sendinya.

4. Mengurangi Peradangan

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bekam identik dengan terapi yang melibatkan sirkulasi darah. Tak heran, beberapa manfaatnya bisa diperoleh karena sirkulasi darah yang berjalan dengan lancar atau terstimulasi dengan baik. Salah satunya dapat berpengaruh pada peradangan yang semakin berkurang.

Saat seseorang melakukan bekam, darah atau cairan yang memicu peradangan akan dikeluarkan. Cara kerjanya dengan mengeluarkan cairan dari celah-celah antarsel. Kemudian zat pemicu radang juga dikeluarkan, termasuk zat histamin.

Peningkatan jumlah sel darah merah dan sel darah putih setelah dibekam juga mampu membuat tekanan darah menjadi ideal. Inilah yang membuat proses membersihkan darah juga akan berlangsung dalam proses tersebut.

5. Mengurangi Risiko Hipertensi

Bekam ternyata juga dikenal cukup efektif dalam mengurangi risiko hipertensi. Hal ini bisa terwujud melalui mekanisme penurunan volume darah di dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, peningkatan pelepasan endorfin sebagai hormon pereda stres dan ketegangan ternyata cukup membantu.

Kendati begitu, proses bekam ternyata tidak hanya dilakukan sekali saja. Dalam sebuah studi, ada seorang pasien yang melakukan sesi bekam sebanyak tiga kali. Pada proses ini tekanan darah bisa menurun secara signifikan.

Kondisi tersebut membantu mengurangi gejala yang diakibatkan oleh hipertensi. Sebut saja pusing, sakit kepala, hingga kelelahan berlebih. Meningkatnya sirkulasi darah dan oksigenasi di jaringan tubuh juga mampu memperbaiki elastisitas pembuluh darah. Ini bisa mendorong pengelolaan hipertensi karena resistensi pembuluh darah dapat mengalami penurunan.

6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tak hanya berkaitan soal gangguan kesehatan saja, bekam juga bisa bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Salah satunya dengan meningkatkan imun tubuh melalui proses membersihkan darah ini. Dikatakan saat darah kotor di dalam tubuh dikeluarkan, maka dapat membuat darah bersih terstimulasi di dalamnya.

Kondisi tersebut tidak hanya dapat meningkatkan kekebalan tubuh saja, tapi turut memperbaiki permeabilitas pembuluh darah sekaligus mengurangi penumpukan darah. Terapi bekam bisa membersihkan darah dari akumulasi metabolit seluler.

Sebut saja asam urat, ferritin, hingga urea. Dengan begitu, tindakan ini juga dapat bermanfaat bagi metabolik tubuh. Inilah yang membuat kekebalan tubuh bisa mengalami peningkatan.

Apa Efek Samping Bekam?

Terkait dengan efek samping bekam, beberapa orang mungkin merasakan efek yang berbeda dengan orang lainnya. Ini dikarenakan reaksi tubuh masing-masing orang bisa mengalami perbedaan setelah dilakukan proses pembekaman.

Efek samping yang dimaksud tentunya ada yang baik, sehingga menghasilkan manfaat tersendiri bagi tubuh. Namun, ada juga efek samping tertentu, tapi jarang terjadi kondisi berat. Ini seperti disampaikan dalam publikasi 'Eksistensi Penggunaan Bekam dan Efek Sampingnya: Analisis Kualitatif di Klinik PBR Kota Medan' oleh Ikhwan, dkk., efek samping bekam cenderung ringan.

Misalnya saja munculnya reaksi perih, gatal, hingga meriang. Beberapa orang mungkin akan merasakan pusing atau sakit di area kepala dengan cepat. Bahkan ada juga yang mengalami pembengkakan di area kulit yang mendapatkan pembekaman.

Kendati demikian, ternyata ada efek samping yang cukup fatal apabila alat yang digunakan untuk bekam tidak steril atau higienis. Dikatakan dalam publikasi yang sama, terdapat risiko terjadinya komplikasi apabila praktik bekam yang dilakukan melibatkan sayatan di kulit dengan menggunakan alat bekam yang tidak steril.

Komplikasi bisa terjadi lantaran alat tersebut memicu adanya infeksi pada kulit maupun abses di bagian jaringan kulit. Inilah yang membuat higienitas alat bekam perlu diperhatikan dengan baik.

Tidak hanya itu saja, ternyata ada area tubuh tertentu yang patut dihindari untuk mendapatkan bekam. Ini dikarenakan apabila tetap dilakukannya bekam di area tersebut, maka dapat menimbulkan efek yang negatif.

Mengutip dari buku 'Bekam Tauhid Sehat Menyehatkan' oleh Nanang Nilson, SH, MH, beberapa titik bekam yang dilarang adalah area tubuh yang banyak simpul limpa, lubang-lubang di bagian tubuh, area tubuh dekat pembuluh besar, lokasi palpitasi, dan bagian tubuh yang memiliki tumor, varises, jaringan luka, sampai retak tulang.

Hal inilah yang membuat bekam tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Perlu adanya pemahaman titik bekam yang tepat agar manfaat yang dihasilkan lebih maksimal. Terlebih lagi, terdapat orang dengan gangguan kesehatan tertentu yang tidak disarankan melakukan bekam guna meminimalisir risiko kesehatannya. Misalnya saja fisik lemah, infeksi kulit, dehidrasi, pengidap kanker atau tumor, hepatitis, pasien cuci darah, hingga pengidap penyakit jantung.

Berapa Lama Bekas Bekam Hilang?

Sebenarnya waktu hilangnya bekas bekam bisa berbeda antara orang yang satu dengan lainnya. Kendati begitu, umumnya bekas bekam bisa hilang dalam kurun beberapa hari saja.

Seperti dijelaskan dalam buku 'Lima Terapi Sehat' oleh Muhammad Zaki, biasanya beberapa orang akan melakukan bekam lebih dari sekali. Artinya, sebagian orang akan mengulang bekam setelah melakukannya di waktu yang pertama.

Jarak antara bekam yang satu dengan lainnya bisa dalam 3-5 minggu saja. Ini mengingat bekas bekam bisa dengan mudah hilang dalam kurun waktu yang cukup singkat. Umumnya, bekas bekam bisa hilang dalam 2-3 hari saja.

Terutama apabila orang yang sudah dibekam memberikan olesan minyak zaitun atau minyak habbatussauda di bekas kulit yang baru saja dibekam. Kemudian bekas tersebut juga sebaiknya tidak terkena air dalam kurun waktu 3-4 jam agar bekasnya lebih cepat hilang.

Hal ini serupa dengan penjelasan dalam buku 'Care Your Self, Hipertensi' karya dr Setiawan Dalimartha, dkk, yang menyebut bekas bekam biasanya akan sembuh dengan sendirinya selama 3 hari setelah proses pembekaman dilakukan. Kendati begitu, peralatan terapi bekam yang digunakan harus benar-benar steril. Terutama penggunaannya yang sekali pakai saja.

Itulah tadi rangkuman manfaat bekam untuk kesehatan lengkap dengan efek samping dan perkiraan waktu bekasnya bisa hilang. Semoga menjawab, ya.




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads