Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 4 September 2025 merupakan hari biasa dengan orang kudus Musa, Nabi; Santa Rosa dari Viterbo, Pengaku Iman. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang pertumbuhan pascatrauma, mari simak renungan Katolik hari Kamis, 4 September 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Limitless: Renungan Harian untuk Kehidupan yang Luar Biasa Asyik" oleh Nick Vujicic. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Kamis, 4 September 2025
Bacaan Injil 4 September 2025
Kol. 1:9-14;
- Kol 1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
- Kol 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,
- Kol 1:11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,
- Kol 1:12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
- Kol 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
- Kol 1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6;
- Mzm 98:2 Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
- Mzm 98:3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
- Mzm 98:3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
- Mzm 98:4 Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
- Mzm 98:5 Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
- Mzm 98:6 dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
Luk. 5:1-11
- Luk 5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
- Luk 5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
- Luk 5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
- Luk 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
- Luk 5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
- Luk 5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
- Luk 5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
- Luk 5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
- Luk 5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
- Luk 5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
- Luk 5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Saya selalu percaya bahwa Allah menempatkan kita dalam tantangan demi tantangan untuk meneguhkan kita. Beberapa tahun belakangan, para peneliti di bidang pskologi kesehatan telah menemukan data yang mendukung klaim tersebut melalui studi.
Studi ini dilakukan terhadap orang-orang yang mengalami stres dan trauma parah di berbagai bidang. Mulai dari penyakit yang serius dan mengancam jiwa sampai musibah dan meninggalnya orang-orang terkasih.
Kendati anda mungkin sering mendengar tentang "stres pascatrauma", psikolog juga telah menemukan bahwa mereka yang berhasil mengatasi tantangan kesehatan bisa mengalami pertumbuhan "pascatrauma" atau bertumbuh dalam ujian dan kesesakan.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang berhasil mengatasi kemalangan fisik mereka sebenarnya bertumbuh dalam banyak cara, termasuk:
- Menyadari bahwa mereka lebih kuat dari yang mereka kira, dan cenderung pulih lebih cepat saat menghadapi tantangan berikutnya.
- Menemukan siapa yang sungguh-sungguh peduli dan hubungan mereka pun bertumbuh semakin kukuh.
- Memberikan nilai lebih pada setiap hari yang mereka lalui dan hal-hal baik yang mereka alami dalam kehidupan.
- Menjadi lebih tangguh secara rohani.
Saya percaya bahwa ada satu manfaat lagi yang bisa didapat dari masalah kesehatan dan cacat serius lainnya. Saya kira Allah mengizinkan beberapa di antara kita mengalami keseakan agar kita bisa menghibur orang lain, seperti halnya Allah telah menghibur kita.
Penjelasan ini khususnya masuk akal bagi saya sebab saya telah merasakan sendiri kebenarannya dari waktu ke waktu. Saya tidak mengklaim selalu bisa memahami rencana Allah. Satu hal yang saya ketahui, surga tidak akan sama seperti kehidupan fana ini.
Akan tetapi, bisa jadi sulit untuk memiliki kepastian itu ketika Tuhan melakukan sesuatu yang terkesan kejam atau tidak adil bagi kita. Anda harus mendapatkan penghiburan dan kekuatan dari-Nya.
Anda bisa memilih untuk menyerahkan situasi itu kepada Allah dengan menyampaikan permohonan untuk meminta pertolongan kepada-Nya. Barangkali mustahil untuk tidak merasa cemas ketika berhadapan dengan sakit-penyakit, kecacatan, atau masalah lain yang mengancam jiwa kita.
Anda bisa menemukan damai sejahtera dengan meletakkan segalanya di tangan-Nya. Dia bisa memberi anda kekuatan setiap hari. Entah ketika anda memerlukannya untuk bisa mengatasi tantangan anda sendiri atau saat anda sedang berduka untuk orang lain.
Ketahuilah bahwa apa pun yang terjadi, tidak ada sakit-penyakit atau pun maut dalam kehidupan kita di surga nanti, tetapi harus ada sebuah akhir bagi kehidupan kita di Bumi. Rencana-Nya bukanlah untuk membuat kita tetap berada di sini agar menderita dan sekarat.
Allah ingin kita hidup kekal bersama-Nya di surga. Namun, selagi hidup di dunia yang fana ini, kita memiliki kesempatan yang indah untuk mengenal Tuhan dan berbagi kasih-Nya dengan orang lain yang belum mengetahui bahwa Yesus Kristus mati untuk dosa-dosa mereka.
Kendati kehidupan di surga pastilah luar biasa, memiliki hubungan dengan Tuhan selagi kita berada di Bumi adalah suatu kesempatan yang luar biasa.
Doa Penutup
Ya Tuhan, Engkaulah cahaya sejati dan pencipta terang. Semoga kami tekun merenungkan karya penyelamatan-Mu dan selalu hidup dalam terang cahaya-Mu.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Kamis, 4 September 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan