Alasan PSBS Biak Pecat Divaldo Alves

Sleman -

PSBS Biak mengumumkan pelatih mereka, Divaldo Alves, dipecat. Terdamparnya Badai Pasifik, julukan PSBS, di papan bawah klasemen sementara Super League jadi penyebab.

Manajer PSBS Biak, Alex Yarangga, menjelaskan klub sudah memberi kesempatan kepada Alves. Namun, dengan posisi mereka yang makin terpuruk, PSBS jelas harus segera mengadakan perubahan jika tidak ingin degradasi.

"Kami sudah memberikan kesempatan kepada Coach Divaldo Alves. Dengan kondisi tim yang masih berada di papan bawah, kami harus melakukan perubahan," ujar Alex dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Selasa (9/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga pekan ke-14 Super League, Cenderawasih Kuning, julukan lain PSBS, terdampar di peringkat 15 klasemen sementara. Eduardo Barbosa cs mengoleksi tiga kemenangan, tiga kali imbang, dan delapan kekalahan.

"Kami berharap dengan adanya pergantian dan suasana baru dalam tim kepelatihan, performa PSBS Biak bisa meningkat, segera keluar dari posisi berbahaya, dan bergerak menuju zona aman klasemen," ujar mantan pemain PSBS itu.

Divaldo Alves sendiri mengaku menerima pemecatan tersebut. Eks juru racik Persik Kediri dan Persita Tangeran itu menyampaikan terima kasih sudah diberi kepercayaan oleh PSBS Biak.

"Yang terbaik untuk PSBS, Tuhan mau sementara perjalanan kita beda. Mungkin masa depan kita bersama. Saya percaya tim ini bisa selamat dari degradasi," ungkap Divaldo.

Direktur Teknik Jadi Pelatih Baru PSBS

Usai memecat Divaldo Alves, Badai Pasifik mengumumkan Agus Sugeng sebagai pelatih baru. Diketahui, sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Teknik PSBS.

Agus berharap bisa memperbaiki posisi PSBS sepanjang paruh kedua.

"Saya sangat mengapresiasi kerja pelatih sebelumnya. Situasi ini memang tidak mudah, tetapi saya tahu apa yang harus dilakukan untuk membenahi skuad PSBS Biak saat ini," ujar Agus.

Nama Agus Sugeng bukanlah sosok asing di kancah sepak bola nasional. Pelatih kelahiran Tegal, Jawa Tengah, tersebut pernah mengantarkan Bhayangkara FC menjuarai kompetisi Liga 1 Indonesia.