Minta Guru Cicipi MBG Dulu Sebelum Siswa, Sekda Sleman Minta Maaf

Minta Guru Cicipi MBG Dulu Sebelum Siswa, Sekda Sleman Minta Maaf

Antara - detikJogja
Rabu, 27 Agu 2025 14:55 WIB
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto.
Foto: Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto. (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)
Jogja -

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Susmiarto, sempat mengatakan guru harus mencicipi dulu makanan bergizi gratis (MBG) sebelum dibagikan ke siswa. Belakangan Susmiarto minta maaf dan meluruskan pernyataannya.

"Pertama, saya memohon maaf. Kedua, saya ingin meluruskan bahwa sekolah dalam hal ini guru dapat ikut mengecek kelayakan MBG berdasarkan bentuk, warna, atau aroma," kata Susmiarto di Sleman, dilansir Antara, Selasa (26/8/2025).

Pernyataan soal guru diminta mencicipi MBG itu disampaikan usai insiden ratusan siswa SMP di Kapanewon Mlati, Sleman, keracunan usai mengonsumsi MBG. Kala itu, dia menyampaikan guru harus terlebih dahulu mencicipi MBG sebelum dibagikan kepada siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu menurutnya sebagai bentuk kehati-hatian supaya hal serupa tak lagi terulang.

ADVERTISEMENT

"Jika menemukan MBG kurang layak, sekolah segera komunikasikan dengan penyedia," katanya.

Siswa SMP di Mlati diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG. Para siswa itu dirawat di Puskesmas Mlati II, Rabu (12/8/2025).Siswa SMP di Mlati diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG. Para siswa itu dirawat di Puskesmas Mlati II, Rabu (12/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Dia mengatakan penyediaan dan penyaluran MBG ke sekolah-sekolah dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah koordinasi langsung Badan Gizi Nasional (BGN).

Keterlibatan pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sangat terbatas sehingga kejadian keracunan seperti beberapa waktu lalu memunculkan potensi risiko kewenangan.

"Terkait pengawasan dalam penyaluran, kami berusaha memaksimalkan perangkat yang ada, khususnya Dinas Kesehatan dan DInas Pendidikan, untuk mengantisipasi kasus keracunan MBG tidak lagi terjadi," katanya.

Pihaknya berharap ke depan koordinasi antara BGN maupun SPPG lebih terbuka dan terjalin baik. Harapannya penyediaan dan penyaluran MBG di Kabupaten Sleman bisa aman dan lancar.

"BGN di tingkat kabupaten segera terbentuk. Harapannya, ke depan, ada standar operasional prosedur yang jelas terkait penyediaan dan penyaluran MBG kepada siswa," katanya.

Terkait kasus keracunan massal MBG di Kapanewon Mlati beberapa waktu lalu, Sekda Sleman menyatakan biaya pengobatan seluruhnya secara otomatis ditanggung BPJS Kesehatan.

"Untuk korban yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, kami pastikan difasilitasi melalui Jaring Pengaman Sosial atau JPS," katanya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads