Sesal Pemilik Rumah yang Bertahan di Tengah Tol Kini Terpaksa Pindah

Sesal Pemilik Rumah yang Bertahan di Tengah Tol Kini Terpaksa Pindah

Danica Adhitiawarman - detikJogja
Minggu, 24 Agu 2025 13:57 WIB
Rumah di Tengah Jalan Tol di Jinxi, China
Rumah membelah tol di China. (Foto: via Oddity Central)
Jogja -

Satu rumah di China sempat menjadi sorotan usai kondisinya yang seolah membelah jalan tol di Jinxi. Namun kini pemilik rumah terpaksa pindah dan menyesali keputusannya menolak ganti rugi tol.

Dikutip dari Oddity Central, Sabtu (23/8/2025), pemilik rumah, sebut saja Huang Ping, dulu enggan menjual rumahnya kepada pemerintah. Ia tidak menyetujui dengan syarat bahwa uang ganti rugi dibayarkan dalam dua kali angsuran.

Rumah Huang Ping merupakan satu-satunya yang bertahan di lahan yang sudah dibebaskan buat pembangunan jalan tol. Ia menolak tawaran uang ganti rugi sebesar 180.000 poundsterling atau Rp 3,9 miliar (kurs Rp 21.962) dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena tak ada titik temu, proyek tol akhirnya dibangun di sekitar rumah tersebut. Huang dan keluarganya sempat berusaha bertahan, tetapi merasa tak tahan tinggal di sana ketika operasional tol dimulai pada April lalu. Kebisingan secara terus menerus dari truk-truk besar yang lewat membuat mereka terpaksa pindah.

ADVERTISEMENT

Tidak diketahui pasti kapan keluarga itu pindah, tetapi bangunan rumah sudah tampak kosong dan terbengkalai sejak Juli. Kondisi rumahnya terlihat terbengkalai dengan jendela rumah rusak dan tanaman liar tumbuh.

"Jika saya dapat memutar kembali waktu, saya akan menyetujui persyaratan pembongkaran yang mereka tawarkan. Sekarang rasanya seperti saya kalah taruhan besar. Saya sedikit menyesalinya," kata Huang, dikutip dari detikProperti.

Sejak pembangunan tol, rumah itu sudah tidak nyaman untuk ditempati. Penghuni tidak bisa membuka jendela dan pintu terlalu lama karena banyak debu beterbangan. Mereka juga harus membiasakan diri dengan getaran setiap kali ada kendaraan lewat.

Selama pembangunan jalan tol, Huang memilih pindah ke rumah anaknya yang berada di kota lain. Kemudian mereka pun kembali ke rumah tersebut setelah pembangunan selesai.

Saat dihubungi media setempat, pemilik mengonfirmasi bahwa keluarganya telah meninggalkan rumahnya. Alasannya karena kebisingan lalu lintas yang tiada henti serta rasa takut.

Mereka lebih memilih untuk menyewa rumah di kota terdekat. Belum diketahui pasti bagaimana nasib rumah itu nantinya. Jika rumah tersebut dihancurkan pun, Huang hanya akan mendapat sebagian kecil dari kompensasi yang dulu ditawarkan kepadanya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads