Masih ingat rumah yang membelah jalan tol di Jinxi, China? Rumah itu sempat menjadi sorotan publik lantaran lokasinya yang tak biasa karena berada di tengah tol. Kini pemilik beserta keluarganya sudah pindah rumah.
Dikutip dari Oddity Central, Sabtu (23/8/2025), pemilik rumah, sebut saja Huang Ping, dulu enggan menjual rumahnya kepada pemerintah. Ia tidak menyetujui dengan syarat bahwa uang ganti rugi dibayarkan dalam dua kali angsuran.
Dia pun menyesali keputusannya karena pemerintah tetap membangun jalan di sekitar propertinya. Ia bersama keluarganya berusaha bertahan, tetapi merasa tak tahan tinggal di sana ketika operasional tol dimulai pada April lalu. Kebisingan secara terus menerus dari truk-truk besar yang lewat membuat mereka terpaksa pindah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak diketahui pasti kapan keluarga itu pindah, tetapi bangunan rumah sudah tampak kosong dan terbengkalai sejak Juli. Kondisi rumahnya terlihat terbengkalai dengan jendela rumah rusak dan tanaman liar tumbuh.
Saat dihubungi media setempat, pemilik mengonfirmasi bahwa keluarganya telah meninggalkan rumahnya. Alasannya karena kebisingan lalu lintas yang tiada henti serta rasa takut.
Mereka lebih memilih untuk menyewa rumah di kota terdekat. Belum diketahui pasti bagaimana nasib rumah itu nantinya. Jika rumah tersebut dihancurkan pun, Huang hanya akan mendapat sebagian kecil dari kompensasi yang dulu ditawarkan kepadanya.
Sebelumnya sempat diberitakan, rumah Huang Ping merupakan satu-satunya yang bertahan di lahan yang sudah dibebaskan buat pembangunan jalan tol. Ia menolak tawaran uang ganti rugi sebesar 180.000 poundsterling atau Rp 3,9 miliar (kurs Rp 21.962) dari pemerintah. Lalu, ia mengaku menyesal dengan keputusannya.
"Jika saya dapat memutar kembali waktu, saya akan menyetujui persyaratan pembongkaran yang mereka tawarkan. Sekarang rasanya seperti saya kalah taruhan besar. Saya sedikit menyesalinya," kata Huang seperti yang dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (25/1) lalu.
Dilansir dari Independent, jalan tol tersebut dibangun sejajar dengan atap rumah. Alhasil rumah Huang Ping tampak seperti masuk ke dalam lubang bila dilihat dari atas.
Di pinggiran 'lubang' rumah tersebut, terdapat pagar pembatas agar kendaraan dan properti tersebut tetap aman. Selain itu, dibuatkan dinding penahan yang berundak seperti tangga.
Untuk masuk ke rumahnya, Huang tidak menyeberang di jalan tol. Pihak kontraktor jalan tol sudah membuat jalan pintas di kedua sisi rumah Huang seperti terowongan sederhana berbentuk bulat.
Sejak pembangunan tol, rumah itu sudah tidak nyaman untuk ditempati. Penghuni tidak bisa membuka jendela dan pintu terlalu lama karena banyak debu beterbangan. Mereka juga harus membiasakan diri dengan getaran setiap kali ada kendaraan lewat.
Selama pembangunan jalan tol, Huang memilih pindah ke rumah anaknya yang berada di kota lain. Kemudian mereka pun kembali ke rumah tersebut setelah pembangunan selesai.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/abr)