Apa Itu Astronomer? Ini Pekerjaan dan Perbedaannya dengan Astronot

Apa Itu Astronomer? Ini Pekerjaan dan Perbedaannya dengan Astronot

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 18 Jul 2025 16:51 WIB
Astronomer scientist observing moon in night sky  through open window with telescope   retro cartoon poster vector illustration
Ilustrasi astronomer. (Foto: macrovector/Freepik)
Jogja -

Profesi di bidang luar angkasa selalu menarik perhatian, terutama karena perannya yang penting dalam memahami alam semesta. Banyak orang mungkin pernah mendengar istilah astronomer, tapi belum tentu benar-benar tahu apa itu astronomer dan seperti apa pekerjaannya. Padahal, astronomer memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang astronomi dan fisika luar angkasa.

Sementara itu, ada juga profesi lain yang tak kalah menarik, yaitu astronot. Keduanya sering dianggap serupa karena sama-sama berkaitan dengan luar angkasa. Namun, tanggung jawab dan jalur karier mereka ternyata cukup berbeda.

Penasaran dengan profesi astronomer, detikers? Yuk, kita cari tahu melalui penjelasan berikut yang dihimpun dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), Space Awareness, serta American Astronomy Society.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Astronomer?

Astronomer yang dalam bahasa Indonesia disebut astronom atau ahli astronomi adalah ilmuwan dengan di lingkup alam semesta dan berbagai benda langit di dalamnya, mulai dari bintang, planet, bulan, galaksi, hingga fenomena kosmik seperti lubang hitam dan ledakan supernova.

Mereka mencoba menjawab berbagai pertanyaan besar tentang asal usul dan masa depan alam semesta, seperti bagaimana bintang terbentuk, berapa usia galaksi, atau apa itu materi gelap dan energi gelap. Dalam arti lain, astronomi adalah jendela manusia untuk memahami tempat kita di alam semesta.

ADVERTISEMENT

Ilmu astronomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan tertua di dunia. Sejak zaman kuno, manusia telah memandang langit malam dengan penuh rasa ingin tahu. Seiring waktu, ilmu ini berkembang dari sekadar pengamatan visual menjadi disiplin ilmiah modern yang menggunakan teknologi canggih untuk menjelajahi ruang dan waktu.

Astronom dapat dikatakan sebagai "penjelajah waktu", karena cahaya dari objek-objek langit yang mereka amati membutuhkan waktu jutaan bahkan miliaran tahun untuk sampai ke Bumi. Artinya, yang mereka lihat bisa jadi adalah masa lalu dari alam semesta itu sendiri.

Gambaran Pekerjaan Astronomer

Pekerjaan astronom tidak hanya mengamati langit menggunakan teleskop. Lalu, apa yang dilakukan oleh astronomer dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari?

1. Melakukan Penelitian Ilmiah

Penelitian adalah inti dari pekerjaan astronom. Mereka berusaha memahami fenomena di luar angkasa seperti asal usul bintang, pembentukan planet, atau sifat materi gelap. Penelitian ini bisa bersifat teoretis maupun observasional. Astronom mengembangkan teori berdasarkan hukum fisika dan menguji prediksinya melalui pengamatan atau simulasi komputer.

Mereka juga menciptakan model matematis untuk merepresentasikan sistem kompleks di alam semesta. Simulasi ini, misalnya, dapat digunakan untuk meneliti atmosfer Mars atau interaksi eksoplanet dengan bintang induknya. Semua ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang alam semesta.

2. Mengumpulkan dan Menganalisis Data

Alih-alih mengamati langit lewat lensa teleskop seperti di masa lalu, astronom saat ini mengandalkan perangkat canggih seperti superkomputer, teleskop digital, dan kamera resolusi tinggi. Data yang dikumpulkan berupa gambar, grafik, atau spektrum cahaya yang berasal dari objek-objek langit.

Astronom menggunakan berbagai perangkat lunak dan bahasa pemrograman, seperti Python, untuk mengolah data dalam jumlah besar. Dengan bantuan statistik dan komputasi ilmiah, mereka menganalisis pola, membandingkan hasil simulasi dengan data nyata, serta menguji hipotesis ilmiah.

3. Melakukan Observasi Langsung

Meski kini lebih banyak menganalisis data digital, astronom tetap terlibat dalam observasi langsung di lapangan. Mereka mengajukan proposal ilmiah untuk mendapatkan waktu pengamatan di teleskop besar yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di puncak gunung atau gurun terpencil yang minim polusi cahaya.

Tugas ini tidak selalu mudah. Selain harus bepergian ke lokasi terpencil, mereka juga harus bekerja malam hari dan menghadapi kemungkinan data yang tidak sesuai harapan. Namun, proses ini penting untuk mengonfirmasi teori dengan data nyata.

4. Berkolaborasi dalam Proyek Internasional

Astronomi adalah bidang yang sangat kolaboratif. Banyak penelitian dilakukan dalam tim yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara dan disiplin ilmu. Oleh karena itu, kemampuan kerja tim, komunikasi efektif, serta penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi sangat penting.

Proyek kolaboratif ini mencakup pembagian data, pengembangan instrumen, serta publikasi bersama. Selain itu, astronom juga harus memiliki keterampilan manajemen proyek, karena penelitian melibatkan anggaran, jadwal, dan koordinasi antarpihak.

5. Menyampaikan Hasil Penelitian

Salah satu tugas penting astronom adalah menyampaikan hasil penelitiannya kepada publik dan komunitas ilmiah. Ini dilakukan melalui publikasi jurnal ilmiah, presentasi di konferensi, atau komunikasi sains kepada masyarakat umum.

Kemampuan menyampaikan konsep rumit dengan cara yang mudah dipahami sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk mengedukasi publik, tetapi juga untuk mendapatkan dana riset, mengajukan proposal, atau mempresentasikan ide di forum profesional.

6. Mengajar dan Membimbing Mahasiswa

Banyak astronom juga bekerja di universitas sebagai dosen atau peneliti. Mereka mengajar mata kuliah seperti fisika, astronomi, atau astrofisika, serta membimbing mahasiswa dalam proyek penelitian. Pengalaman mengajar ini juga melatih kemampuan presentasi dan mentoring.

Mengembangkan generasi ilmuwan berikutnya adalah bagian penting dari tanggung jawab seorang astronom. Tak jarang mereka juga terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, seperti workshop, ceramah publik, atau program edukasi untuk sekolah.

7. Menghadiri Konferensi dan Perjalanan Ilmiah

Astronom sering kali perlu bepergian ke berbagai tempat, baik untuk observasi maupun menghadiri konferensi ilmiah. Observatorium biasanya terletak jauh dari kota, sehingga astronom harus siap melakukan perjalanan ke lokasi terpencil.

Selain itu, keikutsertaan dalam konferensi atau seminar internasional penting untuk memperbarui pengetahuan, membangun jaringan, dan mempresentasikan hasil penelitian. Mobilitas ini menjadi bagian tak terpisahkan dari karier astronom modern.

Pendidikan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Astronomer

Untuk menjadi seorang astronom, pendidikan yang dibutuhkan umumnya dimulai dari gelar sarjana di bidang fisika atau astronomi. Selama jenjang ini, mahasiswa akan mempelajari mata kuliah seperti mekanika, elektromagnetisme, termodinamika, fisika kuantum, dan berbagai jenis kalkulus. Kemampuan matematika dan dasar-dasar pemrograman seperti Python juga sangat penting, karena astronom banyak bekerja dengan data dan simulasi.

Bagi yang ingin meniti karier sebagai peneliti atau dosen, gelar doktor (PhD) hampir selalu menjadi keharusan. Program PhD biasanya berlangsung 4-5 tahun, tergantung negara dan institusinya. Di tingkat ini, mahasiswa fokus pada penelitian mendalam di bidang spesifik, seperti eksoplanet, kosmologi, atau galaksi. Banyak juga yang mengambil bagian dalam proyek penelitian sejak jenjang sarjana melalui program magang atau kerja lapangan.

Selain keahlian teknis, astronom juga dituntut memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mereka harus bisa menyampaikan ide dan hasil penelitian secara tertulis maupun lisan, baik kepada komunitas ilmiah maupun masyarakat umum. Karena komunitas astronom bersifat global, penguasaan bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan, terutama untuk publikasi, konferensi, dan kolaborasi internasional.

Di Mana Astronomer Bekerja?

Astronom bisa bekerja di berbagai jenis institusi, tergantung jalur karier yang diambil. Ini dia penjelasannya.

1. Perguruan Tinggi

Banyak dari mereka bekerja di universitas sebagai dosen dan peneliti. Di lingkungan akademik, astronom biasanya menjalani tahapan pasca doktoral terlebih dahulu sebelum memperoleh posisi tetap. Pada tahap ini, mereka sering berpindah-pindah institusi, bahkan lintas negara, untuk mengembangkan keahlian dan memperluas jejaring.

2. Observatorium

Selain akademisi, astronom juga bisa bekerja di observatorium, baik yang dikelola negara maupun swasta. Di sana, mereka terlibat dalam pengoperasian teleskop, pengumpulan data observasi, dan pengembangan instrumen. Lokasi observatorium biasanya berada di daerah terpencil yang bebas dari polusi cahaya, seperti pegunungan atau gurun.

3. Industri Luar Angkasa

Industri luar angkasa dan teknologi juga menjadi lahan kerja potensial bagi astronom, khususnya bagi mereka yang memiliki keahlian dalam analisis data, pemodelan, atau pengembangan perangkat lunak. Beberapa astronom juga bekerja dalam kebijakan publik, edukasi sains, atau komunikasi ilmiah, menjembatani ilmu pengetahuan dengan masyarakat luas.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Astronomer

Seorang astronom tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan ilmiah, tetapi juga berbagai keterampilan teknis dan sosial. Berikut ini adalah sejumlah hard skill maupun soft skill yang harus dipersiapkan jika ingin menjadi astronomer.

1. Berpikir Kritis

Salah satu kemampuan utama adalah berpikir kritis dan pemecahan masalah. Astronom sering dihadapkan pada situasi kompleks yang membutuhkan analisis mendalam dan pemikiran logis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang alam semesta.

2. Pemrograman

Kemampuan pemrograman juga sangat penting, terutama dalam bahasa seperti Python. Sebagian besar astronom menggunakan kode untuk mengolah data observasi, membangun simulasi, atau memvisualisasikan hasil penelitian. Selain itu, keahlian dalam analisis statistik dibutuhkan untuk menafsirkan data numerik dan menarik kesimpulan yang valid dari hasil pengamatan.

3. Komunikasi Ilmiah

Tak kalah penting, seorang astronom harus mahir dalam komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Mereka harus bisa menyampaikan gagasan atau hasil penelitian dengan jelas, baik untuk sesama ilmuwan dalam konferensi maupun kepada publik luas. Keterampilan ini juga penting saat menulis proposal untuk mendapat dana riset atau waktu penggunaan teleskop.

4. Manajemen Proyek

Di luar aspek teknis, astronom juga harus memiliki kemampuan manajemen proyek, seperti mengatur waktu, mengelola anggaran, dan bekerja dalam tim. Karena riset astronomi sering kali bersifat kolaboratif dan internasional, keterampilan berjejaring dan kemampuan berinteraksi lintas budaya juga sangat diperlukan.

Perbedaan Astronom dan Astronot

Meski terdengar mirip, astronom dan astronot memiliki peran yang sangat berbeda dalam dunia ilmu pengetahuan dan eksplorasi luar angkasa. Keduanya sama-sama berkaitan dengan alam semesta, tetapi fokus pekerjaan, keahlian, dan tujuan akhir mereka tidaklah sama.

Astronom adalah ilmuwan yang mempelajari alam semesta dari Bumi. Mereka mengamati benda langit seperti bintang, planet, dan galaksi melalui teleskop serta menganalisis data menggunakan teori fisika, matematika, dan pemrograman. Astronom bekerja di laboratorium, observatorium, atau kampus, dan bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang asal usul, struktur, dan evolusi alam semesta.

Di sisi lain, astronot adalah orang yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Berasal dari kata Yunani yang berarti "pelaut bintang", astronot menjalani pelatihan fisik dan teknis untuk menjalankan misi di luar atmosfer bumi. Mereka bertugas mengoperasikan pesawat luar angkasa, melakukan eksperimen langsung di ruang hampa, dan menjalankan berbagai misi eksplorasi untuk NASA dan lembaga luar angkasa lainnya.

Meski berbeda peran, astronom dan astronot memiliki satu tujuan yang sama, yaitu memahami alam semesta. Astronom merancang pertanyaan dan eksperimen dari bumi, sementara astronot mewujudkannya langsung di luar angkasa. Keduanya saling melengkapi demi menjelajahi misteri kosmos yang luas dan menakjubkan.

Jadi, apakah kamu sudah tahu apa itu astronomer atau astronot, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads