Bumi Bulat atau Datar? Begini Penjelasannya Menurut Ulama Islam

Bumi Bulat atau Datar? Begini Penjelasannya Menurut Ulama Islam

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 02 Sep 2024 11:37 WIB
Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi bulat atau datar. (Foto: Pexels/Porapak Apichodilok)
Jogja -

Perbedaan pendapat tentang bentuk Bumi bulat atau datar kerap memicu perdebatan. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Bumi berbentuk bulat. Ini didukung oleh bukti astronomis dan observasi ilmiah. Namun, ada juga kelompok kecil yang meyakini bahwa Bumi datar. Lantas seperti apa pandangan ulama Islam?

Dikutip dari laman Britannica, pandangan Bumi datar atau flat earth sudah ada sejak zaman kuno. Teori ini meyakini bahwa Bumi adalah sebagai cakram datar dengan langit melengkung di atasnya, sudah ada sejak zaman kuno. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat, konsep ini kembali muncul di era internet, didorong oleh ketidakpercayaan terhadap ilmuwan, teori konspirasi, dan penyebaran informasi palsu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fathurrahman dan dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah berjudul Problematika Bentuk Bumi dalam Perspektif Fiqh dan Sains, pandangan ulama mengenai bentuk Bumi juga terbagi menjadi dua. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Bumi Bulat atau Datar Menurut Ulama Islam?

1. Pandangan Ulama yang Menyatakan Bumi Datar

Beberapa ulama dalam sejarah Islam berpendapat bahwa Bumi itu datar, dengan interpretasi yang berdasarkan ayat-ayat Al-Quran. Salah satu tokoh yang mendukung pandangan ini adalah Syaikh Jalāl ad-Dīn, penulis Tafsir Jalālain.

Ketika menafsirkan Surat Al-Ghāsyiah ayat 20 yang berbunyi "Dan Bumi bagaimana dihamparkan?", beliau menyatakan bahwa Bumi itu datar. Menurutnya, pandangan ini sesuai dengan pemahaman ulama syara' pada zamannya dan berbeda dengan pandangan para astronom yang menyatakan bahwa Bumi bulat.

Imam al-QurαΉ­Ε«bi, dalam tafsirnya Tafsir al-QurαΉ­Ε«bi, juga mendukung pandangan bahwa Bumi itu datar. Beliau menafsirkan Surat Ar-Ra'd ayat 3, yang menyebutkan bahwa Allah membentangkan Bumi, sebagai penolakan terhadap pandangan yang menyatakan bahwa Bumi berbentuk seperti bola. Bagi al-QurαΉ­Ε«bi, istilah "membentangkan" secara jelas menunjukkan bentuk Bumi yang datar.

Pendukung pandangan Bumi datar sering kali menggunakan istilah "hamparan" dalam berbagai ayat Al-Quran sebagai bukti. Kata-kata seperti suthihat, firāshan, dan mahdan, yang berarti "hamparan", dianggap menunjukkan bahwa Bumi adalah datar dan bukan bulat. Mereka menganggap bahwa pemahaman ini lebih sesuai dengan pengamatan sehari-hari, di mana Bumi terlihat datar dan hamparan luas.

Namun, penting dicatat bahwa pemahaman ini lebih mengarah pada interpretasi harfiah dan kontekstual yang bisa berbeda dengan pendekatan ilmiah. Bagi ulama yang mendukung pandangan Bumi datar, keyakinan ini berdasarkan interpretasi literal dari teks-teks Al-Quran, meskipun dalam konteks keilmuan modern, pandangan ini telah ditolak oleh banyak ilmuwan muslim.

2. Pandangan Ulama yang Menyatakan Bumi Bulat

Sementara itu, mayoritas ulama dalam sejarah Islam berpendapat bahwa Bumi itu bulat. Pandangan ini didukung oleh sejumlah tokoh besar seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, yang mengutip Imam Abul Husain Ibnul Munadi.

Menurut Ibnul Munadi, tidak ada perselisihan di antara ulama bahwa Bumi, baik daratan maupun lautan, berbentuk seperti bola. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa Matahari, Bulan, dan bintang-bintang terbit di tempat yang berbeda pada waktu yang berbeda, yang tidak mungkin terjadi jika Bumi datar.

Al-Biruni, seorang filsuf Islam terkenal, juga mendukung pandangan bahwa Bumi bulat. Dia memberikan dua argumen utama. Pertama, fenomena gerhana Bulan dan Matahari yang hanya bisa dijelaskan jika Bumi bulat. Kedua, perbedaan ketinggian permukaan Bumi, yang menunjukkan bahwa Bumi memiliki bentuk bulat. Al-Biruni menolak teori Bumi datar dengan alasan bahwa jika Bumi datar, tidak akan ada pergantian siang dan malam atau penampakan planet.

Ibnu Khaldun dalam karyanya 'Muqaddimah' juga mendukung pandangan Bumi bulat. Dia menjelaskan bahwa bentuk Bumi seperti bola, dan fenomena alam yang diamatinya mendukung pandangan ini. Pandangan ini juga didukung oleh Musa Al-Khawarizmi, seorang filsuf dan ilmuwan muslim yang ahli dalam matematika, astronomi, dan geografi.

Beberapa ulama lain, seperti Fakhr ad-Dīn ar-Rāzī, menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan cara yang mendukung pandangan Bumi bulat. Dalam tafsirnya terhadap Surat Az-Zumar ayat 5, yang menyebutkan bahwa Allah 'menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam', ar-Rāzī menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan rotasi Bumi yang berbentuk bulat.

Bagi ulama yang mendukung pandangan ini, interpretasi ilmiah dan pengamatan alam mendukung pandangan bahwa Bumi bulat, meskipun bagi orang awam, Bumi mungkin terlihat datar karena ukurannya yang sangat besar.

Jadi, Bumi Bulat atau Datar?

Sebagian besar cendikiawan muslim percaya bahwa Bumi berbentuk bulat, sementara sebagian kecil lainnya berpendapat bahwa Bumi datar. Namun, perbedaan pandangan mengenai bentuk Bumi ini tidak memengaruhi aqidah dan tidak membuat seseorang menjadi kafir.

Dalam praktik ibadah Islam, seperti menentukan arah kiblat, jadwal sholat, awal Bulan Hijriah, dan perhitungan gerhana, metode yang digunakan didasarkan pada model astronomi Bumi bulat. Bukti pengamatan astronomis yang ada, seperti pengamatan bintang, Bulan, dan planet, mendukung bahwa Bumi berbentuk bulat dan berotasi serta mengelilingi Matahari.

Demikian penjelasan lengkap mengenai bentuk Bumi buat atau datar menurut pandangan ulama Islam. Semoga bermanfaat!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads