Ular weling adalah salah satu jenis ular yang dikenal masyarakat cukup mematikan. Pakar Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menguraikan bahaya bisa ular tersebut.
Dosen Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha mengatakan ular weling adalah salah satu ular berbisa di Indonesia. Jika terpatuk ular weling, maka cukup membahayakan bagi tubuh.
"Ular weling atau Bungarus candidus adalah salah satu ular berbisa di Indonesia dengan tipe bisa (venom) umumnya bertipe neurotoksin. Jika terpatuk ular ini dan venomnya masuk ke dalam tubuh maka itu merupakan hal yang sangat berbahaya, karena venom akan menyerang transmisi neuromuskular sehingga menyebabkan muscular paralysis (kelumpuhan otot), merusakkan otak dan hilangnya kesadaran," ujar Donan saat dihubungi detikJogja, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Venom ini ketika masuk dan merusak sistem saraf biasanya tidak menimbulkan banyak rasa sakit, bahkan beberapa korban tidak menyadari jika terpatuk hingga gejala-gejala sistemik muncul," lanjutnya.
Dengan bisa yang cukup tinggi, Donan menyebut, gigitan ular weling bisa menyebabkan kematian bagi manusia. Kematian tersebut bisa disebabkan jika jumlah atau konsentrasi venom cukup banyak atau tinggi.
"Karena ular weling tergolong ular berbisa tinggi, maka akibat patukannya yang ada injeksi venomnya dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat muncul jika jumlah atau konsentrasi venom cukup banyak atau tinggi untuk memunculkan gejala sistemik," jelasnya.
Meski begitu, Donan bilang, sebetulnya kematian yang disebabkan ular weling disebabkan oleh beberapa faktor.
"Masalahnya adalah kita tidak mengetahui dengan cepat seberapa banyak konsentrasi venom yang telah diinjeksikan oleh si ular ke dalam tubuh korban. Selain itu, besar kecilnya konsentrasi venom yang terinjeksikan ke korban juga tergantung oleh banyak faktor," ungkap Donan.
Donan menjelaskan faktor-faktor penyebab kematian akibat gigitan ular weling. Dia lalu memerinci faktor tersebut yaitu jumlah atau konsentrasi venom yang diinjeksikan, ukuran tubuh ular hingga ukuran tubuh korban.
"Selain itu faktor lain apakah si ular sudah cukup kenyang sebelumnya sehingga dapat memproduksi atau memiliki venom, dan sebagainya," jelasnya.
Meski begitu, Donan menyebut sebetulnya masih ada beberapa jenis ular yang lebih mematikan dibanding ular weling. Salah satunya adalah ular king cobra.
"Ular weling tergolong ular mematikan di Indonesia. Jika ukuran konsentrasi yang dipakai sama, maka ada ular lain yang lebih berbisa, yaitu Oxyuranus microlepidotus (ular taipan pedalaman)," katanya.
"Di Indonesia, ular king cobra (Ophiophagus spp.) memiliki perilaku sering menginjeksikan jumlah/konsentrasi/ volume venom yang tinggi, sehingga kadang dikategorikan lebih mematikan dari weling, walaupun sama saja," pungkasnya.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan