Masuk angin menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh setiap orang. Terlebih lagi ada beberapa ciri-ciri masuk angin yang bisa saja dirasakan siapa pun. Apa sajakah itu?
Sebelumnya, mari kenali terlebih dahulu secara lebih dekat mengenai fenomena masuk angin. Untuk diketahui, masuk angin sebenarnya bukanlah nama sebuah penyakit. Sebaliknya, istilah ini merujuk pada kumpulan gejala yang dialami seseorang saat merasakan adanya ketidaknyamanan di dalam tubuhnya.
Seperti diungkap dalam buku 'Ensiklopedia Penyakit' karya Prof Dr dr Anies, MKes, PKK, masuk angin diartikan sebagai kumpulan gejala yang salah satunya disebabkan adanya kumpulan gas di dalam tubuh yang tidak merata. Masuk angin juga dapat dirasakan oleh seseorang saat adanya rasa tidak nyaman di dalam tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dijelaskan masuk angin dapat memicu gejala tertentu karena adanya berbagai faktor. Misalnya saja saat seseorang tengah dalam kondisi yang kelelahan secara fisik, stres karena pikiran, hingga terlambat untuk makan, ia bisa saja mengalami kumpulan gejala yang disebut sebagai masuk angin tadi.
Lantas, bagaimana gejala masuk angin bisa dikenali secara mudah? Berikut rangkuman informasinya.
6 Ciri-ciri Masuk Angin
Sebagaimana sebelumnya telah dijelaskan, masuk angin merupakan kumpulan gejala yang diakibatkan oleh faktor atau penyebab tertentu. Meskipun begitu, ada beberapa ciri yang menandakan seseorang tengah mengalami masuk angin. Masih merujuk dari buku yang sama dan juga buku 'Sehat dan Bugar di Usia Emas' karya Samekto Budi Pramono serta 'Panduan Praktis Budi Daya dan Manfaat Wortel' oleh Eva Riyanty Lubis, berikut ciri-ciri gejala masuk angin.
1. Pegal-pegal
Ciri pertama yang biasanya dirasakan saat seseorang mengalami gejala masuk angin adalah adanya kondisi pegal-pegal pada area tubuh tertentu. Badan yang terasa pegal saat mengalami gejala masuk angin ternyata bukan tanpa alasan. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya faktor tertentu.
Satu di antaranya saat cuaca dalam kondisi yang dingin. Pada saat cuaca dingin sebagian orang mungkin akan mengalami adanya pembuluh darah yang mekanismenya menyempit. Hal ini bisa memicu adanya peredaran darah yang menjadi kurang lancar.
Kemudian hasil metabolisme tubuh tidak bisa bekerja secara optimal. Hal tersebut bisa memicu adanya asam laktat yang terakumulasi di otot-otot. Nah, kondisi inilah yang membuat badan seseorang bisa merasa pegal atau bahkan tidak nyaman.
2. Flu
Selanjutnya, ciri khas seseorang biasanya mengalami gejala masuk angin adalah flu yang ditandai dengan batuk atau pilek. Kondisi ini ternyata juga bisa terjadi di situasi tertentu. Baik itu saat cuaca dingin atau sistem metabolisme di dalam tubuh yang tidak bekerja secara optimal.
Misalnya saja saat cuaca dingin sedang berlangsung. Rambut-rambut sel di saluran pernapasan ternyata mengalami dampak akibat cuaca tersebut. Mereka akan mengalami pergerakan yang cenderung lebih lambat dibandingkan biasanya.
Padahal tanpa disadari, keberadaan sel-sel tadi justru berguna bagi tubuh. Terutama dalam mengeluarkan lendir atau mikroorganisme yang ada di dalam tubuh. Sayangnya, dengan melambatnya kinerja rambut-rambut sel tadi, maka bisa membuat tubuh justru rentan terkena infeksi. Inilah yang membuat seseorang bisa saja mengalami batuk atau pilek.
3. Mual atau Muntah
Tak hanya sekadar pegal atau flu, sebagian orang mungkin akan mengalami mual ataupun muntah saat mengalami gejala masuk angin. Mengapa demikian? Ini bisa terjadi dikarenakan adanya pembentukan gas yang berlebihan di bagian lambung maupun usus.
Dengan adanya pembentukan gas yang relatif tinggi di organ tersebut, maka membuat seseorang merasakan perut terasa 'penuh'. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Sebut saja stres, kelelahan, pola makan teratur, hingga cuaca yang sulit diprediksi.
Saat hal tersebut terjadi bisa saja gerak peristaltik di usus seseorang menjadi lebih lambat dari biasanya. Ini menyebabkan perut akan terasa kembung karena adanya gas yang terisi di dalamnya dalam jumlah banyak. Maka tak heran, rasa mual atau muntah bisa dialami.
4. Kedinginan
Kemudian gejala masuk angin juga biasanya ditandai dengan adanya kondisi kedinginan tanpa sebab. Biasanya kedinginan yang dirasakan oleh seseorang saat mengalami gejala masuk angin tak terbatas hanya saat cuaca dingin saja, tapi bisa jadi juga dirasakan pada saat cuaca panas.
Apabila jumlah air di dalam tubuh mencukupi, maka biasanya secara otomatis tubuh akan memiliki cadangan kalor yang dapat mendukung kinerja energi. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan kecepatan aliran energi yang tidak akan memberikan pengaruh pada risiko penurunan suhu tubuh.
Sebaliknya, apabila seseorang kekurangan air di dalam tubuhnya, maka bisa saja aliran energi tadi tak cukup untuk mencegah terjadinya penurunan suhu tubuh. Inilah yang membuat seseorang bisa saja mudah merasa kedinginan.
5. Menggigil
Bukan hanya sekadar kedinginan, sebagian orang yang mengalami gejala masuk angin juga bisa saja merasakan tubuhnya menggigil. Hal ini juga dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya udara yang cukup dingin dan ketidakmampuan tubuh untuk menjaga suhunya.
Saat seseorang mengalami kedinginan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka mereka bisa merasakan kulit tubuh akan mengalami penurunan suhu. Ini dikarenakan adanya pembuluh darah di dekat kulit yang turut mengalami perubahan dingin.
Saat darah di dekat kulit jadi lebih dingin, maka bisa menyebabkan darah semakin kental sekaligus terhambat alur peredarannya. Tidak hanya itu saja, sebagian orang akan merasakan menggigil saat udara yang bergerak di sekitarnya terlampau dingin dan suhu tubuhnya tak bisa mengimbanginya.
6. Demam
Sementara itu, gejala masuk angin juga biasanya ditandai dengan seseorang mengalami demam. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat faktor tertentu. Satu di antara yang paling sering terjadi adalah keberadaan virus maupun infeksi yang terjadi di dalam tubuh.
Biasanya penyebaran virus bisa terjadi melalui udara maupun kontak langsung dari seseorang yang sebelumnya telah mengalami keluhan yang sama. Kemudian virus tersebut bisa memicu infeksi yang membuat tubuh secara otomatis berusaha melawannya.
Akibatnya terjadi kenaikan suhu tubuh yang cukup signifikan. Biasanya demam ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat melebihi suhu normal manusia yang umumnya berada di angka 37 derajat Celcius. Saat mengalami demam ini tidak jarang seseorang juga akan merasakan pusing, flu, hingga berbagai gejala lainnya.
Cara Mengatasi Masuk Angin dengan Obat Herbal
Lantas, bagaimana ya cara mengatasi masuk angin secara alami? Mengingat masuk angin bukanlah sebuah penyakit melainkan keluhan gejala, maka seseorang bisa mempertimbangkan langkah yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan. Baik itu flu, mual, demam, dan masih banyak lagi.
Namun demikian, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala masuk angin yang membuat tubuh tak nyaman. Masih dihimpun dari buku yang sama dan 'Dahsyatnya Daun Kemangi, Bawang Putih, Bawang Merah, dan Bengkuang bagi Kesehatan' oleh Dani Hendarto, 'Sehat dan Bugar Secara Alami' karya Sri Haryanto S Nugroho, dan 'Ensiklopedia Obat-obatan Alami' oleh Nur Cholis, berikut beberapa cara alami mengatasi masuk angin.
1. Beras Kencur
Beras kencur dikenal sebagai salah satu jamu yang banyak dijumpai di sekitar kita. Namun, siapa sangka kalau bahan alami yang satu ini juga dapat meringankan gejala masuk angin. Cara pembuatannya cukup mudah untuk dilakukan, yaitu dengan menyiapkan rimpang kencur dalam jumlah yang secukupnya dan beras yang telah disangrai.
Setelah itu, tumbuk beras sampai halus dan campurkan dengan kencur yang sudah digeprek atau ditumbuk. Rebus di air yang mendidih lalu tambahkan dengan gula secukupnya. Setelah itu saring dan ambil airnya. Beras kencur bisa diminum selagi hangat atau sudah dingin.
2. Olesan Daun Kencur Halus
Saat mengalami demam, ternyata olesan daun kencur yang dihaluskan dianggap bisa meringankan gejala tersebut. Hal ini mirip dengan cara kerja parutan bawang merah yang biasanya dioleskan saat anak-anak mengalami demam. Cara pembuatannya cukup mudah dengan menumbuk atau menghaluskan daun kencur.
Selanjutnya, oleskan pada bagian dahi dan tunggu beberapa saat. Cara ini juga dapat dilakukan dengan turut memberikan seduhan beras kencur atau rebusan kencur agar sensasi hangat di bagian tubuh bisa terasa.
3. Seduhan Kencur
Kalau sebelumnya ada beras kencur, kali ini terdapat seduhan kencur yang juga bisa meredakan gejala masuk angin. Pembuatannya bisa dilakukan dengan menyiapkan satu rimpang kencur yang telah digeprek atau ditumbuk.
Kemudian rebus di air yang panas bersamaan dengan gula atau madu. Minum selagi hangat dan lakukan cara ini secara rutin. Tak hanya dibuat rebusan, seseorang juga bisa menyantap kencur secara langsung. Namun demikian, mungkin tidak semua orang terbiasa mengunyah dan menelan sari-sari kencur ini, sehingga bisa memilih alternatif lain.
4. Teh Hangat
Terdapat sebuah cara klasik yang biasanya banyak dilakukan oleh orang-orang saat mengalami gejala masuk angin. Cara yang dimaksud adalah minum teh hangat. Tak hanya bisa diseduh dengan mencampurkan teh dan madu atau gula, seseorang juga bisa menambahkan bahan lainnya ke dalam teh.
Misalnya saja irisan jahe, lemon, hingga daun mint. Proses pembuatannya bisa dilakukan dengan menyeduh teh bersama dengan air panas dan madu atau gula. Apabila ingin ditambahkan dengan bahan alami lainnya, maka bisa dilakukan secara bersamaan saat teh diseduh dengan air panas.
5. Rebusan Daun Kemangi
Tidak hanya kencur dan teh, ada juga rebusan daun kemangi yang bisa dipertimbangkan sebagai bahan alami mengatasi masuk angin. Daun kemangi diketahui memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat meredakan gejala flu yang biasanya dirasakan saat seseorang mengalami masuk angin.
Cara buatnya cukup mudah hanya perlu menyediakan daun kemangi yang sudah dicuci bersih dan air panas. Taruh daun kemangi tadi ke dalam gelas, lalu siram dengan air panas. Tunggu sebentar dan minum selagi masih panas. Daun kemangi juga bisa direbus dan diminum airnya.
6. Seduhan Jahe
Terakhir, ada seduhan jahe yang bisa dibuat kapan saja dan di mana saja. Seperti namanya, seduhan jahe bisa dibuat dengan menggunakan bahan utama berupa rimpang jahe yang masih segar. Siapkan rimpang jahe seukuran satu ibu jari, lalu bakar sampai setengah matang.
Kemudian tumbuk atau geprek jahe tadi dan masukkan ke dalam gelas. Siapkan air panas dan tuang ke dalam gelas tadi. Tambahkan madu atau gula pasir sesuai selera. Setelah itu, tutup sebentar. Saat air jahe masih terasa panas, minum secara perlahan.
Itulah tadi beberapa ciri masuk angin yang ditandai dengan gejala tertentu lengkap dengan cara mengatasinya menggunakan obat-obatan herbal. Semoga informasi ini membantu, ya.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030