Tata Cara Jadi Makmum Sholat Idul Adha dan Niatnya

Tata Cara Jadi Makmum Sholat Idul Adha dan Niatnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 05 Jun 2025 18:39 WIB
Jemaah Muhammadiyah melaksanakan sholat Idul Adha di Parkiran Bekasi Cyber Park, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022).
Ilustrasi sholat Idul Adha. Foto: Agung Pambudhy
Solo -

Sholat Idul Adha sunnah dikerjakan secara berjamaah di lapangan luas. Tentunya, dalam sholat berjamaah, ada imam dan makmum. Nah, sudahkah detikers tahu bagaimana caranya sholat Idul Adha sebagai makmum?

Secara garis besar, perbedaan tata cara sholat Idul Adha imam dan makmum hanya terletak di bacaan suratnya saja. Adapun gerakan-gerakannya tidak ada perbedaan antara imam dan makmum dalam syariat Islam.

Disadur dari buku Fikih Sholat Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, sholat Idul Adha dikerjakan mulai dari naiknya Matahari seukuran satu tombak. Waktu akhirnya adalah ketika Matahari tergelincir. Syaikh Ibnul Utsaimin berkata:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وقت صلاة العيد من ارتفاع الشمس قيد رمح إلى الزوال، إلا أنه يسبن تقديم صلاة الأضحى وتأخير صلاة الفطر

Artinya: "Waktu sholat Id dimulai dari naiknya Matahari seukuran satu tombak sampai Matahari tergelincir, hanya saja disunnahkan untuk menyegerakan sholat Idul Adha dan mengakhirkan sholat Idul Fitri." (Al-Fatawa, 16/229)

ADVERTISEMENT

Sholat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha sunnahnya dikerjakan di tanah lapang sebagaimana dahulu Rasulullah SAW dan para sahabat kerjakan. Namun, apabila ada udzur, sholat Id boleh ditunaikan di masjid maupun rumah.

Bagi detikers yang akan mengikuti pelaksanaan sholat Idul Adha 2025 berjamaah sebagai makmum, pelajari tata caranya di bawah ini, yuk!

Hukum Membaca Al-Fatihah bagi Makmum dalam Sholat

Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, perbedaan antara cara sholat Id imam dan makmum salah satunya ditinjau dari segi bacaan al-Fatihah. Dilansir buku Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat! tulisan Yulian Purnama, para ulama berselisih pendapat terkait hukum membaca al-Fatihah bagi makmum.

Pendapat-pendapat ulama dapat dikategorikan menjadi:

  • Al-Fatihah tidak wajib bagi imam, makmum, maupun munfarid. Menurut pendapat ini, al-Fatihah tidak diwajibkan untuk sholat sirriyyah (sholat dengan bacaan pelan) maupun jahriyyah (sholat dengan bacaan keras).
  • Al-Fatihah adalah rukun bagi imam, makmum, maupun munfarid, baik sholat sirriyyah maupun jahriyyah.
  • Al-Fatihah rukun bagi imam dan munfarid. Namun, tidak wajib untuk makmum, baik sholat sirriyyah maupun jahriyyah.
  • Al-Fatihah rukun bagi imam dan munfarid dalam sholat sirriyyah dan jahriyyah. Namun, bagi makmum, hanya menjadi rukun dalam sholat sirriyyah saja.

Menurut penjelasan dalam buku di atas, pendapat keempat tampak menjadi yang paling kuat. Jika mengikuti pendapat ini, maka makmum dalam sholat jahriyyah, seperti Idul Adha, tidak perlu membaca al-Fatihah dan cukup mendengarkan bacaan imam saja.

Pendapat ini adalah salah satu pendapat Imam Asy-Syafi'i dan dikuatkan oleh sebagian muhaqqiq dari murid-muridnya. Pendapat ini juga dipilih oleh Imam Malik beserta muridnya. Pun juga Imam Ahmad bersama mayoritas muridnya. Di samping itu, pendapat ini juga dipedomani oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, murid-murid Imam Abu Hanifah, dan Muhammad bin al-Hasan.

Meskipun begitu, ini adalah urusan khilafiyah sehingga setiap pendapat mesti dihormati. Bagi detikers yang mengikuti pendapat tetap perlunya membaca al-Fatihah bagi makmum, berikut ini alternatif waktu membacanya:

  • Ketika jeda antara bacaan ayat surat al-Fatihah imam.
  • Ketika jeda antara bacaan surat al-Fatihah oleh imam dan surat selanjutnya. Bisa dibaca setelah mengucapkan "aamiin".
  • Bila dua alternatif di atas tidak memungkinkan, makmum boleh membaca al-Fatihah saat imam sedang membaca surat setelah al-Fatihah.
  • Bila alternatif ketiga pun tidak bisa, dapat membaca bersamaan dengan imam.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Hukum Membaca Surat Al-Quran saat Menjadi Makmum

Seusai membaca surat al-Fatihah, imam sholat Idul Adha akan membaca surat pilihan. Dalam konteks Idul Adha, biasanya kombinasi surat Qaf dan al-Qamar. Atau, surat al-A'la dan al-Ghasyiyah yang dibaca.

Lalu, apa yang dilakukan makmum? Diringkas dari laman NU Online, makmum cukup mendengarkan saja bacaan imam. Hukum ini didasarkan atas hadits:

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ : صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَعْضَ الصَّلَوَاتِ الَّتِي يُجْهَرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ فَقَالَ : لاَ يَقْرَأَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ إِذَا جَهَرْتُ بِالْقِرَاءَةِ إِلاَّ بِأُمِّ الْقُرْآنِ.

Artinya, "Dari Ubadah bin As-Shamit berkata bahwa Rasulullah pernah shalat yang bacaanya dibaca dengan keras. Kemudian Rasul bersabda, 'Janganlah kalian membaca bacaan ketika aku sedang membaca bacaan dengan keras, kecuali Surat Al-Fatihah,'" (Lihat Abu Abdurrahman An-Nasai, Al-Mujtaba minas Sunan, Sunan An-Nasai, juz II, halaman 139).

Syaikh Nawawi al-Bantani menerangkan ketika menjadi makmum sholat jahriyyah, tidak perlu membaca surat setelah al-Fatihah. Namun, jika menjadi makmum sholat sirriyyah, tetap membaca surat karena tidak bisa mendengar bacaan imam. Wallahu a'lam bish-shawab.

Tata Cara Sholat Idul Adha sebagai Makmum

Berdasar pembahasan ringkas di atas, tata cara sholat Idul Adha sebagai makmum adalah:

  • Niat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Takbir tambahan (zawaid) 7 kali
  • Membaca al-Fatihah atau mendengarkannya. Tergantung pendapat mana yang detikers ikuti
  • Mengucap aamiin setelah imam selesai membaca al-Fatihah
  • Mendengarkan bacaan surat Al-Quran imam
  • Rukuk
  • Iktidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangkit dari sujud dan takbir intiqal (perpindahan)
  • Takbir tambahan sebanyak 5 kali
  • Lakukan persis seperti rakaat pertama hingga sujud kedua
  • Duduk tahiyat
  • Salam

Bacaan Niat Sholat Idul Adha sebagai Makmum

Dikutip dari buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) oleh Saiful Hadi El Sutha, niat sholat Idul Adha untuk makmum adalah:

أُصَلِّي سُنَةً لِعِيدِ الْأَصْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
.
Arab Latin: Ushallii sunnatan li'iidil-adhaa rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Adha sebanyak dua rakaat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Mengenai dianjurkan tidaknya niat dibaca, para imam mazhab berlainan pendapat. Adapun yang mensyariatkan adalah ulama Syafi'iyyah dan juga salah satu pendapat dalam Mazhab Hanafi dan Hambali. Sementara itu, ulama Malikiyyah, salah satu pendapat ulama Hanafiyyah, Imam Ahmad, Ibnul Qayyim, dan Ibnu Taimiyyah sebaliknya.

Nah, demikian pembahasan lengkap tata cara sholat Idul Adha sebagai makmum yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!




(par/dil)


Hide Ads