- Manfaat Timun untuk Kesehatan 1. Menjaga Hidrasi Tubuh 2. Kaya Antioksidan 3. Mendukung Program Penurunan Berat Badan 4. Menurunkan Kadar Gula Darah 5. Menjaga Kesehatan Pencernaan 6. Mendukung Kesehatan Tulang dan Organ Tubuh 7. Berpotensi Melindungi Kulit
- Cara Makan Timun yang Dianjurkan
- Efek Samping Makan Timun yang Harus Diwaspadai 1. Iritasi Kulit 2. Alergi 3. Penurunan Gula Darah 4. Risiko Saat Operasi
Kita sudah tidak asing lagi dengan timun. Salah satu jenis sayuran ini menjadi lalapan favorit sebagian besar masyarakat di Indonesia. Siapa sangka jika terdapat banyak manfaat timun untuk kesehatan jika dimakan dalam jumlah yang dianjurkan.
Dikutip dari laman WebMD, timun merupakan sayuran rendah kalori dan tinggi kandungan air, menjadikannya pilihan segar dan sehat. Dalam setengah cangkir timun mentah yang telah dicacah hanya mengandung sekitar 19 kalori. Di dalamnya terdapat sedikit vitamin K dan A, serta mengandung sekitar 95% air.
Timun juga mengandung lignan, yaitu senyawa fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan. Sementara itu, satu buah timun mentah berukuran sedang (tanpa dikupas) mengandung sekitar 30 kalori, 0 gram lemak, 6 gram karbohidrat, 1 gram protein, dan 1 gram serat. Kandungan vitaminnya meliputi vitamin C (6% AKG), vitamin K (40% AKG), serta mineral seperti magnesium (5% AKG) dan kalium (7% AKG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja manfaat timun untuk kesehatan berdasarkan kandungan gizi tersebut? Mari simak penjelasan yang dihimpun dari WebMD dan Healthline berikut ini!
Manfaat Timun untuk Kesehatan
Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli membuktikan bahwa konsumsi timun dapat menjaga hidrasi tubuh hingga melindungi kulit.
1. Menjaga Hidrasi Tubuh
Timun terdiri dari sekitar 96 persen air, menjadikannya sumber hidrasi yang sangat baik dari makanan. Air memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh seperti mengatur suhu, mengangkut zat gizi dan limbah, serta menjaga keseimbangan elektrolit. Mengonsumsi makanan yang kaya air seperti timun dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan harian secara lebih optimal.
Dalam satu studi yang melibatkan 442 anak, peningkatan asupan buah dan sayuran terbukti dapat meningkatkan status hidrasi. Karena kandungan airnya yang tinggi, timun sangat efektif membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama bagi yang kurang minum air putih secara langsung.
2. Kaya Antioksidan
Timun mengandung berbagai antioksidan seperti flavonoid dan tanin yang mampu menghambat aktivitas radikal bebas berbahaya. Radikal bebas adalah atom dengan elektron yang tidak berpasangan dan dapat merusak sel, menyebabkan stres oksidatif, dan memicu berbagai penyakit kronis.
Satu studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa suplemen bubuk timun selama 30 hari dapat meningkatkan aktivitas antioksidan secara signifikan. Meskipun bubuk timun mengandung dosis antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan konsumsi biasa, studi ini menunjukkan potensi kuat timun sebagai sumber antioksidan alami.
3. Mendukung Program Penurunan Berat Badan
Timun termasuk sayuran rendah kalori, menjadikannya pilihan ideal dalam diet penurunan berat badan. Satu porsi seberat 300 gram hanya mengandung sekitar 45 kalori. Ini memungkinkan konsumsi dalam jumlah banyak tanpa menambah asupan kalori secara berlebihan.
Selain rendah kalori, kandungan air yang tinggi dalam timun juga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama. Dalam sebuah analisis terhadap 13 studi, ditemukan bahwa makanan dengan kandungan air tinggi dan kalori rendah berkontribusi terhadap penurunan berat badan yang signifikan.
4. Menurunkan Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian pada hewan dan uji laboratorium menunjukkan bahwa timun berpotensi menurunkan kadar gula darah. Dalam satu studi pada tahun 2010, tikus dengan diabetes diberi ekstrak kulit timun dan hasilnya menunjukkan penurunan kadar gula darah serta perbaikan kondisi diabetes.
Sementara itu, penelitian tahun 2016 menemukan bahwa timun efektif mengurangi stres oksidatif dan dapat membantu mencegah komplikasi yang berkaitan dengan diabetes. Meski bukti ini belum diuji langsung pada manusia, potensi timun sebagai makanan pendukung bagi pengidap diabetes tetap menjanjikan.
5. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kandungan air dan serat dalam timun berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dehidrasi merupakan faktor utama yang menyebabkan sembelit, karena mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh dan membuat tinja sulit dikeluarkan.
Timun mengandung pektin, sejenis serat larut yang dapat meningkatkan frekuensi buang air besar dan memperbaiki pergerakan usus. Dalam satu studi terhadap 80 peserta, suplemen pektin terbukti mempercepat gerakan otot usus serta mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan.
6. Mendukung Kesehatan Tulang dan Organ Tubuh
Vitamin K yang terdapat dalam timun berperan penting dalam proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang. Selain itu, timun juga mengandung vitamin A yang mendukung fungsi penglihatan, kekebalan tubuh, serta kesehatan organ vital seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Meski hanya dalam jumlah sedang, kandungan vitamin K pada timun tetap memberikan kontribusi bagi fungsi tubuh yang optimal ketika dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari pola makan seimbang. Mengonsumsi timun secara utuh tanpa mengupasnya juga membantu mempertahankan kandungan vitamin dan mineral secara maksimal.
7. Berpotensi Melindungi Kulit
Timun tidak hanya bermanfaat ketika dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan efek positif saat digunakan langsung pada kulit. Kandungan air dan senyawa alami dalam timun dapat membantu meredakan nyeri akibat sengatan Matahari, pembengkakan, dan kerusakan kulit.
Karena sifatnya yang menenangkan, timun sering digunakan sebagai bahan alami untuk mengatasi mata bengkak dan kantung mata. Meletakkan irisan timun di bawah mata dipercaya dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan efek dingin yang menyegarkan.
Cara Makan Timun yang Dianjurkan
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan, laman Cleveland Clinic memberikan anjuran mengenai cara mengonsumsi timun dengan benar. Timun bisa diiris dan ditambahkan ke dalam salad, sandwich, atau wrap untuk memberikan tekstur renyah. Timun juga bisa dijadikan sebagai lalapan yang menyegarkan. Bagi penggemar smoothie, timun dapat diblender bersama buah-buahan lain karena tidak akan mendominasi rasa, tapi tetap memberikan manfaat kesehatannya.
Timun juga cocok dijadikan camilan sehat. Potongan timun bisa dicelupkan ke dalam dressing salad, hummus, atau saus favorit sebagai pengganti keripik. Selain itu, membuat jus timun juga bisa menjadi alternatif menyegarkan. Cukup blender timun yang sudah dikupas dengan air, lalu saring untuk mendapatkan minuman sehat dan ringan.
Makan timun mentah adalah cara paling sederhana untuk menikmatinya. Cukup cuci bersih dan makan langsung, sebaiknya tanpa dikupas agar kandungan gizinya tetap utuh. Irisan timun juga bisa dijadikan seperti kerupuk, diberi topping seperti keju krim atau potongan sayur lain sebagai camilan ringan.
Efek Samping Makan Timun yang Harus Diwaspadai
Meski memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan, konsumsi timun juga memiliki efek samping seperti yang dipublikasikan WebMD berikut ini.
1. Iritasi Kulit
Penggunaan timun di kulit, baik dalam bentuk buah, ekstrak, air, jus, atau minyak biji, umumnya aman jika digunakan secara wajar. Meski begitu, sebagian orang dapat mengalami efek samping ringan seperti kemerahan atau iritasi pada kulit.
2. Alergi
Timun bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap buah atau tanaman tertentu seperti kiwi, melon, semangka, pisang, aprikot, lateks, pepaya, seledri, wortel, dan ragweed. Jika memiliki alergi terhadap salah satu bahan tersebut, sebaiknya hindari konsumsi timun.
3. Penurunan Gula Darah
Biji timun dapat menurunkan kadar gula darah, yang bisa memicu hipoglikemia pada penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan. Konsumsi timun terutama bijinya perlu dipantau jika memiliki kondisi ini.
4. Risiko Saat Operasi
Karena efeknya terhadap kadar gula darah, konsumsi biji timun menjelang operasi bisa mengganggu pengaturan gula darah selama dan sesudah tindakan medis. Dianjurkan untuk menghentikan penggunaan biji timun setidaknya dua minggu sebelum operasi.
Jadi, sudah memahami manfaat timun untuk kesehatan, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa