Usai Banjir Bandang, Bupati Kulon Progo Minta Sungai Serang Dikeruk

Usai Banjir Bandang, Bupati Kulon Progo Minta Sungai Serang Dikeruk

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Sabtu, 29 Mar 2025 11:40 WIB
Sisa banjir di perumahan Bumi Progo Sejahtera, Pengasih, Kulon Progo, Sabtu (29/3/2025).
Sisa banjir di perumahan Bumi Progo Sejahtera, Pengasih, Kulon Progo, Sabtu (29/3/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Banjir bandang yang menerjang perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari, Pengasih, Kulon Progo, diduga dari luapan Sungai Serang. Bupati Kulon Progo, Agung Setiawan meminta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) menormalisasi sungai itu.

"Kita perlu kerja sama dan meminta segera dilakukan pengerukan bagi BBWSSO, karena ini sudah sering terjadi secara periodik tiga tahunan, di mana itu mengalami siklus banjir yang seperti ini," ucap Agung saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu (29/3/2025).

Agung mengatakan normalisasi diperlukan karena Sungai Serang mengalami sedimentasi atau penumpukan material sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan pendangkalan sungai yang berisiko meningkatkan potensi banjir saat hujan lebat melanda kawasan sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedimentasi ini hal yang lumrah, karena tingkat luruhan dari atas yaitu Kokap, Pengasih sisi utara ini semua airnya melintas ke Sungai Serang dan membawa material tanah sehingga pendangkalan di sungai jadi sangat cepat. Kita memohon BBWSSO segera melakukan normalisasi sungai serang dan anak sungainya. Karena tadi malam terkait dua sungai yaitu Serang dan Papah," ucapnya.

Agung juga mengimbau warga di kawasan perumahan Bumi Progo Sejahtera untuk meningkatkan kewaspadaan. Ini mengingat lokasi perumahan berada di dekat meandering atau kelokan sungai.

ADVERTISEMENT

"Kita memberikan pemahaman kepada masyarakat terdampak bahwa mereka harus cepat tanggap terhadap bencana, karena benar-benar tinggal tidak jauh dari sungai yang memiliki meandering aktif. Sungainya (Sungai Serang) tergolong muda dengan meandering aktif, meandering itu menyebabkan terjadinya penumbuhan sedimen," ujarnya.

400-an Warga Terdampak, 4 Dilarikan ke RS

Agung mengatakan total warga yang terdampak banjir bandang di perumahan Bumi Progo Sejahtera sebanyak 411 orang. Dari jumlah itu ada 4 orang yang harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya darurat.

"Masyarakat terdampak ada 411, terdiri dari 160 kepala keluarga. Semalam terjadi sesuatu dalam kondisi darurat, ada yang hipotermia, ibu hamil, dan sesak nafas. Tetapi semua bisa ditangani baik masuk ke RS dan alhamdulillah pada pagi hari ini dari 4 pasien darurat itu sudah pulang semua," jelasnya.

"Kemudian saya pastikan tidak ada yang meninggal dunia dalam kejadian ini. Memang ada yang meninggal tapi di luar konteks ini, di mana yang meninggal tinggal cukup jauh dari lokasi, berjarak sekitar 1 km," tegasnya.

Agung mengatakan saat ini telah dilakukan pembersihan secara menyeluruh di lokasi terdampak banjir oleh tim Damkar dan PDAM Kulon Progo. Petugas dari PLN juga sudah diminta untuk membenahi kelistrikan yang sempat padam ketika banjir berlangsung.

"Kami juga sudah menyiapkan dua tempat penampungan bagi warga di Kantor Kalurahan Margosari dan Masjid Al-Fitroh. Kemudian dari Dinsos sudah membangun dapur umum, dan Dinkes menyiagakan ambulan untuk pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya banjir bandang melanda kawasan perumahan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akibatnya satu rumah ambruk dan ratusan lainnya terendam air hingga ketinggian 1,5 meter.

Peristiwa ini terjadi di perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih. Banjir dilaporkan menerjang area tersebut pada Jumat (28/3/2025) malam.

Pantauan detikJogja di lokasi pagi ini, nampak perumahan tersebut masih tergenang air. Sejumlah warga juga sedang sibuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

"Kejadiannya cepet banget mas, pas pukul 22.00 airnya baru setinggi lutut. Tapi gak lama terus naik sampai 1,5 meter," ucap salah satu penghuni perumahan, Chikma Putri saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu (29/3/2025).

Chikma mengatakan banjir menggenangi seluruh kawasan perumahan yang berjumlah 200 an unit. Satu unit rumah juga ambruk akibat kejadian ini.

"Kalau yang rumah ambruk ini kejadiannya tadi pagi," ujarnya.

Salah satu pekerja perumahan, Triana mengatakan ambruknya rumah itu terjadi saat dirinya hendak membersihkan kantor pengelola perumahan. Ketika itu pihaknya melihat kondisi rumah sudah miring dan tak lama kemudian ambruk.

"Saya ke sini jam 5.40 an, ketinggian air di jalan itu masih 20 an cm. Nah itu saya lihat pondasi rumah terkikis akhirnya miring dan roboh," ujar.

"Ini bangunan dua lantai. Rencananya buat tempat tinggal," imbuhnya.

Sementara itu warga sekitar perumahan, Ribut mengatakan banjir yang menerjang Kawasan ini terjadi karena tanggul Sungai Serang jebol. Diketahui bahwa lokasi tanggul yang jebol terletak di dekat Jembatan Dayakan atau berjarak sekitar 100 an meter dari perumahan.

"Iya mas, jadi awalnya karena tanggul di jembatan itu jebol, terus airnya meluap sampai sini," ucapnya.

Menurutnya peristiwa serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Namun dia menyebut jika peristiwa semalam menjadi yang terparah.
"Sebelumnya sudah pernah mas, tapi paling parah memang baru kali ini," ujarnya.




(dil/dil)

Hide Ads