Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY masih melakukan penyelidikan terhadap kasus mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon (68) di Ngentak Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Kapolda DIY, Irjen Anggoro Sukartono, mengatakan akan mempercepat proses penyelidikan kasus ini.
"Proses akan kita percepat," kata Anggoro, saat ditemui wartawan di salah satu rumah makan di Sleman, Jumat (2/5/2025).
Anggoro bilang, saat ini proses penyelidikan masih bergulir. Selanjutnya, polisi akan melakukan pemeriksaan pejabat-pejabat yang terlibat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa proses ini menjadi perhatian kami dan menjadi atensi. Proses penyelidikan masih dilakukan, saksi sudah dikakukan pemeriksaan, kemudian juga kita akan klarifikasi lain untuk pejabat-pejabat yang terlibat dalam penerbitan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Idham Mahdi menyampaikan hingga saat ini sudah ada 11 orang saksi yang dimintai keterangan.
"Jumlah pihak yang kami klarifikasi itu sebanyak 11 orang," ujar Idham.
Idham melanjutkan, dalam waktu dekat polisi juga akan memanggil instansi lain yang terlibat dalam kasus ini.
"Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap instasi terkait yang memang kita akan melakukan koordinasi. Kemudian menentukan arah penyidikan," ujarnya.
Hanya saja Idham tidak menjelaskan secara detail siapa saja yang akan dipanggil. Pasalnya saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui peristiwa pidananya.
"Tentunya pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terkait ini akan kita klarifikasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan saat ini sudah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon (68) di Ngentak Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Polisi menyebut ada peluang kasus naik ke tahap penyidikan.
(apl/afn)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu