Bacaan Doa Mendengar Adzan: Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa Mendengar Adzan: Arab, Latin, dan Artinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 15 Feb 2025 09:24 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa setelah mendengar adzan. Foto: Freepik
Jogja -

Ketika adzan berkumandang, seorang muslim dianjurkan untuk mendengarkan dan 'menjawabnya' dengan membaca doa. Seperti apa lafal doanya? Berikut ini bacaan doa saat mendengar adzan, lengkap Arab, Latin, dan artinya.

Dikutip dari buku Panduan Praktis Adzan & Iqomah oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, secara bahasa, adzan berarti pemberitahuan. Adapun secara istilah, adzan adalah pemberitahuan tentang waktu sholat fardhu dengan lafal tertentu sesuai syariat Islam (Fathul Bari 2/277).

Dalam sejarah Islam, adzan mulai disyariatkan di Madinah, tepatnya pada tahun pertama Hijriah menurut pendapat terkuat. Adapun orang pertama yang mengumandangkannya adalah Bilal bin Rabah. Lafal adzan sendiri didapat oleh Abdullah bin Zaid dalam mimpinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai akhir zaman kelak, adzan akan senantiasa berkumandang setiap harinya untuk menyeru manusia meninggalkan sesaat urusannya dan bersujud kepada Rabb Semesta Alam.

Di bawah ini detikJogja siapkan panduan doa ketika mendengar adzan, lengkap Arab, Latin, dan artinya. Simak sampai tuntas, ya, Dab!

ADVERTISEMENT

Bacaan Doa Mendengar Adzan

Landasan doa kala adzan berkumandang adalah hadits berikut:

نْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ : إِذَا سَمِعْتُمُ النَّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ

Artinya: "Dari Abu Said al-Khudri RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 'Apabila kalian mendengarkan adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin.'" (HR Muslim 383)

Adapun terkhusus lafal hayya 'alash-shalaah dan hayya 'alal-falaah, umat Islam menjawabnya dengan bacaan laa haula wala quwwata illa billah. Diambil dari buku Kumpulan Do'a dalam Al-Qur'an dan Hadits oleh Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, di bawah ini hadits sumbernya:

يَقُوْلُ مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ إِلا فِي حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ وَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ فَيُبْدِلُهُمَا : لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلا بالله

Artinya: "Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: hayya 'alash-shalaah dan hayya 'alal-falaah, maka mengucapkan: laa haula walaa quwwata illa billah." (HR Bukhari no 1/152 dan Muslim no 1/288)

Jadi, bisa disimpulkan bahwasanya doa saat adzan sama dengan lafal adzan itu sendiri. Yang berbeda hanyalah pada lafal adzan hayya 'alash-shalaah dan hayya 'alal-falaah. Ringkasnya, bacaan doa saat mendengar adzan sebagaimana disadur NU Online adalah:

(٢x) اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Allâhu Akbar, Allâhu Akbar (2x)
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Arab Latin: Asyhadu allâ ilâha illallâh. (2x)
Artinya: "Aku Bersaksi Tiada Tuhah selain Allah."

(٢x) أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Arab Latin: Asyhadu anna Muhammadan rasûlullâh. (2x)
Artinya: "Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah."

(٢x) لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
Arab Latin: Laa haula walaa quwwata illa billah (2x)
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah SWT."

(٢x) لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
Arab Latin: Laa haula walaa quwwata illa billah (2x)
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah SWT."

(١x) اَللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Allâhu Akbar, Allâhu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Arab Latin: Lâ ilâha illallâh (1x)
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

Doa Setelah Adzan

Setelah adzan usai berkumandang, doa yang bisa dibaca berdasar hadits shahih adalah:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Arab Latin: Allahumma rabba hadzihid-da'watit-tammati wash-sholaatil-qaaimati aati muhammadanil wasiilata walfadhillata wab'atshu maqaaman mahmuudalladzii wa'adtahu.

Artinya: "Ya Allah, Rabb seruan sempurna dan sholat yang tegak ini, berikanlah kepada Muhammad derajat dan keutamaan, dan berilah dia kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya." (HR Bukhari no 614)

Siapa saja yang membaca doa di atas, maka berhak mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat. Ibnul Qayyim berkata:

"Tatkala Rasulullah SAW adalah makhluk yang paling tinggi ibadahnya, paling mengerti, paling takut kepada Allah, dan paling cinta kepada-Nya, maka tempatnya layak untuk berada paling dekat dengan Allah SWT, di tingkatan surga yang paling tinggi. Nabi SAW memerintahkan kepada umatnya untuk dirinya agar umatnya mendapat pahala dan keimanan dengan doa tersebut." (Hadiy Arwah halaman 54)

Mengucap Dua Kalimat Syahadat

Selain doa di atas, terdapat anjuran untuk membaca syahadat dengan lafal:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا

Arab Latin: Asyhadu an laa ilaha illallaah wahdahu laa syariikalah, wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh, radhiitu billaahi rabba wa bimuhammadin rasulan wa bil islaami diinaa.

Artinya: "Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah saja tiada sekutu bagi-Nya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, saya ridho Allah sebagai rabbku dan Muhammad sebagai nabiku dan Islam sebagai agamaku." (HR Muslim no 386)

Namun, para ulama berselisih pendapat mengenai waktu membacanya. Ada yang menyebut setelah muadzin mengucap syahadat, ada pula yang menyatakan setelah selesai adzan. Adapun keutamaan membaca syahadat ini adalah diampuni dosanya sebagaimana tertera dalam potongan akhir HR Muslim nomor 386 di atas. Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian pembahasan lengkap mengenai bacaan doa saat mendengar adzan. Jangan lupa diamalkan, ya, detikers!




(par/par)

Hide Ads