Adzan merupakan panggilan untuk menunaikan sholat yang dikumandangkan lima kali sehari. Namun, adzan sholat Subuh memiliki keistimewaan tersendiri dengan adanya tambahan kalimat tatswib.
Lafaz kalimat tatswib sebagai berikut,
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Ash-shalaatu khairum minan naum.
Artinya: Mengerjakan sholat lebih baik daripada tidur.
Kalimat ini menjadi ciri khas adzan Subuh. Para ulama sepakat bahwa tatswib hanya dikumandangkan dalam adzan Subuh.
Dalam buku Terbakar Kumandang Azan karya Yusni A. Ghazali, disebutkan bahwa tatswib adalah kalimat dalam adzan yang hanya dikumandangkan pada waktu Subuh. Mayoritas ulama menerima tambahan ini sebagai bagian dari adzan yang sah dan dianjurkan.
Namun, ada ulama yang memiliki pandangan berbeda. Imam Ishaq berpendapat bahwa tatswib merupakan sesuatu yang dibuat-buat dalam adzan dan tidak pernah ada di masa Rasulullah SAW, seperti mendahulukan tasyahud sebelum takbir atau melakukan perubahan lain dalam adzan.
Meski demikian, pandangan mayoritas ulama tetap mengakui bahwa tambahan ini memiliki dasar yang kuat dalam hadits.
Menurut Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, tatswib hukumnya sunnah. Dalam kitabnya, beliau menulis:
"Tatswib hukumnya sunnah menurut kami. Yaitu bacaan (muazin), ash-salatu khairun minan naûm, ash-salatu khairun minan naûm, setelah membaca hayya 'alal falah pada waktu mengumandangkan adzan sholat Subuh. Hadits-hadits menyangkut tatswib ini masyhur. Dan barangsiapa meninggalkannya, adzannya tetap sah. Hanya saja, dia meninggalkan yang utama."
Dengan demikian, tambahan dalam adzan Subuh ini bukanlah suatu kewajiban, tetapi menjadi amalan yang dianjurkan.
Bacaan Lengkap Adzan Subuh
Bacaan adzan Subuh tidak jauh berbeda dengan adzan pada waktu sholat lainnya, hanya saja terdapat tambahan kalimat tatswib. Berikut adalah bacaan lengkapnya:
Bacaan Arab
(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(٢x) اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Bacaan Latin
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah (2x)
Ash-shalaatu khairum minan-nauum (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)
Terjemahan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah salat
Marilah menuju kepada kejayaan
Salat itu lebih baik dari pada tidur
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah
Asal-usul Kalimat Tambahan dalam Adzan Subuh
Dalam buku Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub, disebutkan bahwa tambahan dalam adzan Subuh berasal dari sebuah hadits yang diriwayatkan melalui jalur Muhammad ibnu Ishaq, dari Ibrahim at-Taimi, dari Muhammad ibnu Abdillah ibnu Zaid, dari ayahnya.
Dikisahkan bahwa pada awalnya, Nabi Muhammad SAW mempertimbangkan penggunaan alat berbunyi untuk memanggil umat Islam melaksanakan sholat, meskipun beliau kurang menyukainya karena menyerupai praktik kaum Nasrani.
Kemudian, salah satu sahabat bermimpi melihat seseorang membawa lonceng hijau. Ketika ia bertanya apakah lonceng itu dijual, orang dalam mimpi tersebut memberikan jawaban yang lebih baik:
"Ucapkanlah: Allahu Akbar, Allahu Akbar. Asyhadu alla ilaha illallah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya 'alashs-halah. Hayya 'alal-falah. Qad qamatish-shalah. Qad qamatish-shalah. Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah."
Keesokan harinya, sahabat tersebut menceritakan mimpinya kepada Rasulullah SAW. Beliau pun bersabda:
"Ini adalah mimpi yang benar, insya Allah."
Setelah itu, Rasulullah SAW menetapkan bacaan tersebut sebagai panggilan adzan, dan Bilal bin Rabah diberi tugas untuk mengumandangkannya.
Pada suatu pagi, saat adzan Subuh berkumandang, Bilal datang untuk membangunkan Rasulullah SAW, tetapi beliau masih tertidur. Karena itu, Bilal berseru dengan suara lantang:
"Sholat itu lebih baik daripada tidur."
Menurut Sa'id ibnu Musayyab, sejak saat itu, kalimat ini dimasukkan ke dalam adzan Subuh. (HR Ahmad dan Abu Daud)
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi