Bacaan Lafadz Adzan Lengkap Maghrib, Isya, Subuh, Dzuhur, dan Ashar

Bacaan Lafadz Adzan Lengkap Maghrib, Isya, Subuh, Dzuhur, dan Ashar

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 12 Mar 2025 11:40 WIB
Muslim call to pray ( azan)
Ilustrasi adzan. (Foto: Getty Images/harimoto)
Jogja -

Setiap harinya, suara adzan bersahut-sahutan tentu akan terdengar ketika waktu sholat tiba. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, seperti apa lafadz adzan selengkapnya? Berikut pembahasan ringkas yang perlu detikers ketahui.

Disadur dari buku Panduan Praktis Adzan & Iqomah Menurut Sunnah oleh Abu Ubaidah Yusuf, adzan secara bahasa berarti pemberitahuan. Adapun secara istilah, adzan adalah pemberitahuan tentang waktu sholat fardhu dengan memakai lafadz-lafadz tertentu sesuai syariat Islam.

Dalam sejarah Islam, adzan mulai disyariatkan pada tahun pertama Hijriah. Kala itu, adzan dikumandangkan oleh Bilal bin Rabbah berdasar lafal yang diperoleh Abdullah bin Zaid dalam mimpinya. Sejak saat itu, adzan terus bergema di berbagai penjuru dunia hingga Hari Penghakiman kelak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang muslim sudah semestinya mengetahui secara rinci mengenai lafadz adzan, baik untuk sholat maghrib, isya, subuh, dzuhur, maupun ashar. Tak perlu bingung, simak uraiannya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini, yuk!

Lafadz Adzan Sesuai Sunnah

Kembali diambil dari sumber yang telah disebut, bacaan adzan untuk sholat maghrib, isya, dzuhur, dan ashar adalah:

ADVERTISEMENT

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ (2x)

Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ (2x)

Arab Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Artinya: "Aku Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah."

أَشْهَهُ إِنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ (2x)

Arab Latin: Asyhadu anna muhammadar-rasuulullaah
Artinya: "Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah."

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ (2x)

Arab Latin: Hayya 'alash-shalaat
Artinya: "Marilah kita menuju sholat."

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ (2x)

Arab Latin: Hayya 'alal-falaah
Artinya: "Marilah menuju kebahagiaan."

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

Khusus adzan subuh, terdapat tambahan tatswib (ash-sholaatu khairum-minan-nauum: sholat lebih baik daripada tidur). Bacaan ini hukumnya disunnahkan khusus adzan subuh saja. Namun, para ulama bersilang pendapat mengenai waktu pengucapannya.

Mayoritas ulama, seperti pilihan Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu Utsaimin menyebut bacaan ini dibaca ketika adzan kedua alias adzan subuh. Pendapat ini pulalah yang diterapkan di Indonesia. Bacaan tatswib dibaca tepat setelah mengucap Hayya 'alal-falaah.

Singkat kata, tambahan lafadz untuk adzan subuh adalah:

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (2x)

Arab Latin: Ash-shalaatu khairum minan-nauum
Artinya: "Sholat lebih baik daripada tidur."

Adapun lafadz adzan subuh secara lengkap adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ (2x)

Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ (2x)

Arab Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallaah
Artinya: "Aku Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah."

أَشْهَهُ إِنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ (2x)

Arab Latin: Asyhadu anna muhammadar-rasuulullaah
Artinya: "Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah."

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ (2x)

Arab Latin: Hayya 'alash-shalaat
Artinya: "Marilah kita menuju sholat."

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ (2x)

Arab Latin: Hayya 'alal-falaah
Artinya: "Marilah menuju kebahagiaan."

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (2x)

Arab Latin: Ash-shalaatu khairum minan-nauum
Artinya: "Sholat lebih baik daripada tidur."

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

Doa Setelah Adzan

Usai adzan selesai berkumandang, detikers bisa membaca doa di bawah ini:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Arab Latin: Allahumma rabba hadzihid-da'watit-tammati wash-sholaatil-qaaimati aati muhammadanil wasiilata walfadhillata wab'atshu maqaaman mahmuudalladzii wa'adtahu.

Artinya: "Ya Allah, Rabb seruan sempurna dan sholat yang tegak ini, berikanlah kepada Muhammad derajat dan keutamaan, dan berilah dia kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya." (HR Bukhari no 614)

Antara Adzan dan Iqomah Adalah Waktu Mustajab

Setelah membaca doa di atas, detikers dianjurkan untuk berdoa sesuai hajat masing-masing. Pasalnya, waktu antara adzan dan iqomah mustajab. Landasannya adalah hadits di bawah ini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ الله قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

Artinya: "Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Doa antara adzan dan iqomah tidak tertolak (mustajab)." (HR Bukhari no 614)

Sunnah-sunnah untuk Muadzin

1. Suci dan Tidak Berhadats

إِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ إِلَّا عَلَى طُهْرٍ أَوْ قَالَ عَلَى طَهَارَةٍ

Artinya: "Sesungguhnya aku tidak suka mengingat Allah, kecuali dalam keadaan suci." (HR Abu Dawud no 17 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak 609)

2. Berdiri dan Menghadap Kiblat

كُنْتُ مَعَ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ، وَهُوَ مُسْتَقْبِلُ الْمُؤَذِّنِ فَكَبَّرَ الْمُؤَذِّنُ وَهُوَ مُسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةِ

Artinya: "Aku pernah bersama Abu Umamah bin Sahl sedangkan dia menghadap muadzin, lalu bertakbirlah muadzin tersebut dengan menghadap kiblat." (HR as-Siraj dalam musnadnya, 1/23 dengan sanad shahih)

3. Bersuara Bagus dan Keras

فَقُمْ مَعَ بِلَالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنُ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ

Artinya: "Berdirilah bersama Bilal! Ajarkanlah kepadanya mimpimu. Supaya dia mengumandangkan adzan karena dia lebih bagus suaranya daripada kamu." (HR Abu Dawud no 499 dan Ibnu Majah no 706 dengan sanad shahih)

4. Memasukkan 2 Jari ke dalam Telinga

رَأَيْتُ بِلالاً يُؤَذِّنُ فَجَعَلْتُ أَتَتَبَّعُ فَاهُ هَاهُنَا وَهَاهُنَا يَقُوْلُ يَمِينًا وَشِمَالاً يَقُوْلُ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ وَفِي رِوَايَةٍ وَإِصْبَعَاهُ فِي أُذُنَيْهِ

Artinya: "Aku melihat Bilal mengumandangkan adzan, aku pun memperhatikan gerakan mulutnya ke sini dan ke sana. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri seraya mengucapkan hayya 'ala shalah dan hayya alal falah." Dalam lafadz Tirmidzi: "...dan kedua jarinya dimasukkan di telinganya." (HR Bukarhi no 634 dan Muslim no 503)

Demikian pembahasan ringkas mengenai bacaan lafadz adzan yang umat Islam perlu ketahui. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads