Tegang! Pedagang Eks TM 2 Paksa Jualan di Pedestrian, Aparat Turun Tangan

Tegang! Pedagang Eks TM 2 Paksa Jualan di Pedestrian, Aparat Turun Tangan

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 07 Feb 2025 17:21 WIB
Ketegangan antara pedagang eks Teras Malioboro 2 dengan aparat keamanan di selasar Jalan Malioboro, Jumat (7/2/2025) sore.
Ketegangan antara pedagang eks Teras Malioboro 2 dengan aparat keamanan di selasar Jalan Malioboro, Jumat (7/2/2025) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Joga -

Usai memblokir Jalan Malioboro, aksi para pedagang eks Teras Malioboro 2 (TM 2) berlanjut dengan memaksa berjualan di pedestrian Jalan Malioboro di seberang gedung DPRD DIY. Aparat Satpol PP dan kepolisian pun berusaha menghalau.

Pantauan detikJogja Jumat (7/2/2025) sore ini, para pedagang terus menyampaikan orasi di badan jalan Malioboro. Sebagian pedagang kemudian menggelar lapak di pedestrian yang merupakan bagian dari aksinya.

Sontak, aksi para pedagang itu pun mendapat respons dari personel Satpol PP, dan kepolisian, yang berusaha menghalau pedagang. Langkah aparat itu pun ditanggapi pedagang dengan melakukan protes keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi saling berargumen dengan nada keras antara Satpol PP dan para pedagang yang didominasi ibu-ibu itu pun tak bisa dihindari. Nada-nada keras terus dilontarkan para pedagang beberapa saat sebelum berhasil diredam.

Kepala Satpol PP Kota Jogja, Octo Noor Arafat, menjelaskan kronologi ketegangan antara aparat dan para pedagang Teras Malioboro 2.

ADVERTISEMENT
Ketegangan antara pedagang eks Teras Malioboro 2 dengan aparat keamanan di selasar Jalan Malioboro, Jumat (7/2/2025) sore.Ketegangan antara pedagang eks Teras Malioboro 2 dengan aparat keamanan di selasar Jalan Malioboro, Jumat (7/2/2025) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

"Mereka tetap memaksa mau berdagang di selasar lagi. Sesuai ketentuan Perda Kota Jogja dan Keputusan Wali Kota kan ini memang kawasan larangan untuk berjualan dan PKL," jelas Octo saat ditemui wartawan di sela aksi.

"Kami melokalisir dan meminta mereka untuk tidak berjualan, dan mereka minta dasar hukumnya, ya kan dasar hukumnya sudah jelas," sambung Octo.

Hingga berita ini ditulis, sebagian pedagang masih berusaha menggelar dagangannya. Sebagian lainnya masih terus berorasi memaksa anggota dewan untuk menemui massa.




(apu/ams)

Hide Ads