Lubang tempat pemilahan sampah dari Jogja di Kulon Progo menuai penolakan warga. Begini cerita pengelola tempat pemilahan sampah tersebut.
Untuk diketahui, tempat pemilahan sampah ini berada di Dusun Sawahan, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur. Persisnya di sekitar eks jalur truk tambang pasir dan berjarak sekitar 500 meter dari Kali Progo.
Pengelola tempat tersebut, Yusuf Dakhuri, mengaku sudah minta izin kepada pemangku kalurahan setempat terkait dengan operasional pemilahan sampah ini. Ia menyebut soal izin operasional masih proses pengurusan.
"Jadi sebelumnya saya mohon maaf untuk pemilahan sampah ini kemarin saya sudah kula nuwun sama Pak Kades. Dan kemarin juga saya sampaikan cara kerja saya. Memang karena saya bekerja belum ada modal, jadi sampah ini memang datang saya pilih yang masih bisa dijual, saya pilah-pilah. Terkait perizinan sekarang dalam proses. Insyaallah kalau nggak ada halangan sore ini jadi izinnya untuk pemilahan sampah," kata Yusuf kepada wartawan di lokasi pemilahan sampah, Selasa (4/2/2025).
Yusuf menilai respons masyarakat yang disebut-sebut terganggu dengan aktivitas ini muncul karena ketidaktahuan soal usaha yang dia kerjakan. Dia menyatakan jika tempat ini bukan untuk menimbun sampah, melainkan memilah sampah yang bisa didaur ulang.
"Mungkin disebut TPA karena ini awal, untuk pemilahan saya baru ada tenaga satu. Jadi keliatan belum ada progres pekerja pemilahan. Tapi karena saya persiapkan nanti ada pemilahan," ujarnya.
Terkait sumber sampah, Yusuf menyebut jika sementara ini disuplai dari wilayah Jogja. "Sementara ini sampahnya, saya baru komunikasi dengan wilayah Jogja," ucapnya.
Sampah yang masuk lanjutnya akan dikenakan biaya hingga ratusan ribu. Hasil dari pembayaran itu digunakan untuk menggaji pekerja dan sebagai kas warga karena lalu lalang truk sampah melintas jalur eks tambang.
"Karena saya libatkan jalan bekas tambang, saya ada kas TPR buat warga Rp 20 ribu per rit-nya," terangnya.
Dari pantauan detikJogja, terlihat kondisi lokasi yang semula adalah pekarangan kosong berubah jadi lubang berukuran cukup besar. Lubang itu telah dipenuhi timbunan sampah yang sebagian sudah hangus dibakar. Adapun mayoritas sampah di sini adalah sampah rumah tangga seperti sayuran dan berbagai jenis plastik.
Terlihat pula sebuah ekskavator yang terparkir di sekitar lokasi tersebut. Sejumlah orang juga terlihat sedang beraktivitas memungut sampah di sini. Tak jauh dari lokasi ini terdapat permukiman warga yang jaraknya kurang dari 200 meter.
Sementara itu, Lurah Banaran, Haryanta mengatakan tempat ini telah didatangi oleh pihak berwenang. Hal ini sebagai tindak lanjut atas laporan masyarakat yang disebut-sebut terganggu dengan operasional pemilahan sampah tersebut.
"Yang rawuh tadi ada unsur dari Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo, Panewu, Kapolsek, serta Danramil. Kemudian ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, terus ada Puskesmas Galur Dua, pamong kami sebagian lalu warga masyarakat, mulai dari dukuh, RT, semuanya tadi," kata Haryanta saat ditemui di Balai Kalurahan Banaran, Selasa (4/2).
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/ahr)