Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Sabtu 18 Januari 2025 merupakan pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen; dengan orang kudus Santa Priska, Perawan dan martir. Santa Margaretha dari Hunggaria, pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang mengenali sesama, mari simak renungan Pesta Pembaptisan Tuhan hari ini, Sabtu 18 Januari 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Ia Indra Pamungkas Pr, Pastor Vikaris Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 18 Januari 2025
Bacaan Hari Ini
Ibr. 4:12-16;
- Ibr 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
- Ibr 4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
- Ibr 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
- Ibr 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
- Ibr 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Mzm. 19:8-9,10,15;
- Mzm 19:8 (19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
- Mzm 19:9 (19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
- Mzm 19:10 (19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Mrk. 2:13-17
- Mrk 2:13 Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
- Mrk 2:14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
- Mrk 2:15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
- Mrk 2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
- Mrk 2:17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
BcO Rm. 3:21-31
- Rm 3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
- Rm 3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
- Rm 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
- Rm 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
- Rm 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
- Rm 3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
- Rm 3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
- Rm 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
- Rm 3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
- Rm 3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
- Rm 3:31 Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
Renungan Hari Ini
Kehadiran Yesus di dunia adalah untuk membawa keselamatan bagi semua orang. Pengutusan ini dilaksanakan Yesus dengan taat. Sadar dengan tugas-Nya, Yesus tidak pernah lelah mencari dan menyelamatkan orang.
Hari ini, Yesus melihat Lewi, seorang pemungut cukai. Setelah memanggilnya, Yesus pun mau berbincang, duduk, bahkan makan bersamanya. Ketika banyak orang menjauhi para pemungut cukai karena dianggap berdosa dan jahat, Yesus justru membuka hati untuk berinteraksi dengan mereka.
Peristiwa itu menjadi pelajaran bagi kita. Mewartakan kasih Allah tidak hanya bisa dilakukan di komunitas atau tempat yang nyaman. Mereka yang tergolong sulit atau memusuhi pun harus kita sapa.
Yesus tidak gentar menghampiri kelompok pemungut cukai. Walaupun ada peluang ditolak, Yesus tetap menyapa. Ternyata, sapaan Yesus justru membuat Lewi dan teman-temannya gembira. Mereka menerima Yesus sepenuhnya.
Sebelum berinteraksi dengan orang lain, kita sering kali dikuasai oleh ketakutan: Takut ditolak, takut diremehkan, dan takut gagal. Sebenarnya yang terpenting adalah hati yang taat pada penyelenggaraan ilahi. Tuhan pasti akan membantu kita dalam menyelesaikan tugas pengutusan dari-Nya.
Cara yang dipilih Yesus untuk berinteraksi dengan kelompok pemungut cukai adalah makan bersama. Yesus tahu bahwa perjamuan merupakan cara yang sederhana, namun efektif untuk menjalin dialog dan ikatan kesatuan. Dengan ini, Yesus menerima mereka sepenuhnya, dan mereka pun membuka hati pada panggilan Yesus.
Kita harus belajar dari Yesus bahwa dalam pengutusan, kita tidak boleh mengedepankan diri sendiri. Kita diutus untuk menghadirkan keselamatan bagi sesama, sehingga pertama-tama, kita harus mengenali siapa yang akan kita tuju.
Mengenal adalah tanda bahwa kita sungguh-sungguh mau menjalin interaksi dari hati ke hati. Semakin kita mampu membuka hati dan mengenali sesama, semakin nyata bahwa pengutusan yang kita emban adalah demi keselamatan banyak orang dan kemuliaan Allah.
Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga kebangkitan Kristus yang mulia menyinari hati kami, sehingga kami luput dari kegelapan maut dan masuk ke dalam cahaya abadi.
Demi Yesus Kristus, Putramu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Sabtu 18 Januari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/afn)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan