Kondisi jalan Gedongan-Tempel di Kapanewon Minggir, Sleman memprihatinkan. Tercatat setidaknya ada enam kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam sebulan terakhir.
Kecelakaan terakhir adalah tergulingnya truk tangki minyak, di ruas jalan Gedongan- Tempel, Sendangrejo, Minggir, Rabu (25/12/2024). Berawal saat truk tersebut berjalan terlalu ke kiri. Tanpa disadari berada di ruas jalan dengan kondisi miring. Alhasil terperosok dengan tangki mengarah ke Selokan Van Der Wijck.
"Kejadiannya itu kemarin siang jam 12.00 WIB. Kecelakaan tunggal itu, saat papasan lalu minggir, tapi karena isinya cairan akhirnya tangki oleng. Lokasi oleng itu memang njeglong miring ke arah selokan," jelas warga sekitar lokasi kecelakaan, Sudiyo (65), Kamis (26/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudiyo menyebut lokasi tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Terlebih saat malam hari atau kondisi hujan karena ruas jalan tidak terlihat oleh pengendara.
Kecelakaan itu mayoritas disebabkan oleh kendaraan yang terperosok ke bahu jalan. Adapula yang menabrak lubang jalan.
"Kalau kendaraan besar itu biasanya muatan berat terus miring. Paling sering ya motor karena gelap, tidak melihat jalan atau lubang jalan tertutup air karena hujan," katanya.
Upaya pencegahan sudah dilakukan oleh warga. Di antaranya dengan memasang spanduk tanda bahaya hingga menambal dengan semen. Paling ekstrem dengan penanaman batang pisang di lokasi jalan berlubang.
Cara ini dilakukan karena belum ada perbaikan dari instansi terkait. Sudiyo menuturkan perbaikan jalan Gedongan-Tempel penting karena akses jalan alternatif. Tepatnya untuk menuju Tempel Sleman, Magelang, hingga Bantul dan Kulon Progo.
"Sempat ditanami pohon pisang karena banyak yang jatuh dan wujud protes warga. Harapannya segera dibenahi untuk mengurangi kecelakaan. Ini ruas jalan penting, karena akses ke Tempel, Magelang, Sedayu Jalan Wates atau ke bandara," ujarnya.
detikJogja menyusuri lokasi kecelakaan truk tangki minyak ke arah selatan. Terlihat lubang jalan beragam diameter di ruas jalan Gedongan-Tempel. Tepatnya hingga perbatasan dengan Kapanewon Moyudan.
Pemandangan mencolok terlihat di Dusun Njaban Soronandan, Sendangrejo, Minggir. Terlihat sejumlah coretan cat semprot pada aspal jalan. Mulai dari 'Korban Banyak Mengandung Luka, Banyak Korban Hati-Hati dan Bahaya Riting Kanan'.
"Di sini sudah ada lima kecelakaan, semuanya motor. Lokasinya sama, karena menabrak lubang jalan yang tidak kelihatan," kata warga sekitar lokasi, Suprihatin (51).
![]() |
Kediaman Suprihatin berada di sisi barat lubang jalan, sehingga dia menjadi saksi seluruh kecelakaan di ruas jalan tersebut. Terutama saat kondisi gelap dan hujan.
Dia menceritakan seluruh korban mengalami luka di tubuhnya. Mayoritas terpental hingga ke selatan jalan.
"Sudah lima kecelakaan belum sebulan ini Ada yang terpental terus masuk puskemas. Kemarin itu anak muda naik Vario kepental sampai tiang listrik depan rumah. Terus ada yang masuk JIH (Jogjakarta International Hospital) karena lukanya lumayan," ujarnya.
Warga pun berupaya menutup lubang jalan dengan pasir. Namun tetap terbuka saat hujan dan air menggenang, bahkan sempat pula ditanami batang pisang pada lokasi jalan berlubang.
Suprihatin menuturkan perbaikan jalan terakhir, sudah sangat lama. Adapun beberapa lubang di sisi utara hanya ditutup dengan lapisan aspal. Cara ini kurang efektif karena jalan tidak sepenuhnya dalam kondisi layak.
"Sudah pasir, lalu ditanami debog (batang) pisang. Tapi ada yang meminggirkan debog pisang itu. Ini masih aspal lama, saya selama di sini baru sekali melihat diaspal ulang, itu pun dulu," katanya.
Respons Pemkab Sleman
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY Wira Sasongko Putro menuturkan tahun depan akan ada perbaikan ruas jalan. Hanya saja dia belum bisa menjabarkan secara detail lokasi perbaikan.
Tahun ini, pihaknya telah memperbaiki 1,5 kilometer ruas jalan Klangon-Tempel di Kapanewon Moyudan. Sementara secara total, pihaknya mendata ruas jalan rusak di wilayah tersebut sepanjang 9,5 kilometer. Termasuk jalan rusak di ruas jalan Gedongan-Tempel.
"Total panjang ruas jalan Klangon-Tempel adalah 21,749 kilometer. Dalam kondisi baik 12,249 kilometer, lalu tidak mantap atau rusak ada 9,5 kilometer," ujar Wira.
Kerusakan di ruas jalan Klangon hingga Tempel diakui butuh penanganan serius. Hal ini karena jalan bergelombang akibat adanya kerusakan pada struktur pondasinya.
"Kami tentunya berharap dapat melaksanakan penanganan secara berkelanjutan. Namun, tentunya perlu memperhatikan ketersediaan fiskal APBD DIY di tahun-tahun berikutnya," katanya.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan