Otak penyiraman air keras terhadap mahasiswi APMD Jogja berinisial NH, Billy ternyata sempat membuang Handphone (HP) miliknya saat ditangkap polisi di kosnya. Hal itu ia lakukan untuk menghilangkan bukti chatnya dengan eksekutor, Satim.
Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, menjelaskan Billy diamankan polisi usai mendapat keterangan dari korban dan teman-temannya. Ia diamankan tak berselang lama usai kejadian penyiraman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kita mendapat data dari korban, kemudian dari teman-teman korban, kita bisa mengarah ke B," jelas Probo di Mapolresta Jogja, Gondomanan, Kota Jogja, Kamis (26/12/2024).
"Awalnya (Billy) tidak mengakui, dia memang sengaja ini direncanakan supaya mengaburkan. Direncanakan secara terencana betul," sambungnya.
Probo mengungkap Billy sempat membuang HP miliknya di gudang. Namun kecurigaan polisi muncul setelah mengambil keterangan dari teman-teman kos Billy.
"Kemudian temen-temennya di kos kami mintai keterangan bilang kok punya HP 2, tapi yang satu katanya hilang baru saja. Nah kami semakin curiga," terang Probo.
"Saat kami amankan si B, dia membuang HP di gudang sebelah, saat kita lakukan penggeledahan kita dapatkan dan kita temukan komunikasi dengan eksekutor. Kami mendapat (bukti) komunikasi dia (Billy dan Satim) melalui HP," lanjutnya.
Sedangkan sang eksekutor, Satim diamankan polisi beberapa jam usai menyiram air keras kepada korban. Namun, Probo tak membeberkan secara rinci lokasi Satim diamankan.
"Malam itu juga (Satim berhasil diamankan), karena eksekutor sulit untuk ditemui, kami baru bisa mengamankan S (beberapa jam setelahnya)," ungkap Probo.
Diketahui Satim mendapat Rp 1,6 juta dari Billy sebagai uang operasional. Oleh Satim, uang tersebut ia belikan air keras 1 liter hingga jaket ojek online (ojol) yang ia kenakan saat beraksi .
Usai ekskusi, Satim langsung lari menggunakan sepeda motor, jaket ojol, dan masker. Sedangkan barang bukti berupa gelas plastik untuk menyiram korban, dibuang Satim di jembatan Jalan Dr Sardjito.
"Beli 1 liter, kemudian dia menggunakan gelas boba jumbo plastik itu, tapi dobel. Waktu dia nyiram itu kena tetesan juga, makannya sininya, di jari-jari pelaku itu melepuh," terang Probo.
"1 liter itu 1 kaleng 1 literan, ditaruh di gelas plastik itu masih sisa, kemudian ditutup lagi. Dibuang di jembatan UGM ke arah jalan AM Sangaji itu," lanjutnya.
Perbuatan keji Billy ini ia lakukan lantaran sakit hati diputus oleh korban. Mereka menjalin hubungan pada 2021 silam dan harus kandas lantaran korban meminta putus pada Agustus 2024 silam.
Sebelum melakukan aksinya, Billy sudah berulang kali meminta balikan ke korban namun selalu ditolak. Billy pun sempat mengancam korban setelah berulangkali ditolak.
"Ancamannya gini, kalau kamu ndak mau balik lagi, hati saya hancur ya kamu harus hancur. Dia (Billy) selalu datang ke kos tapi selalu ditolak," pungkasnya.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui