Polisi menangkap pria inisial SK alias Iwan Doggy, tersangka kasus pembunuhan P seorang wanita pengusaha warga Sleman, DIY. Terungkap pelaku membungkus jasad korban dengan selimut dan membuangnya di kebun pinggir jalan wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Tersangka ini panik, kemudian membuang mayat korban di daerah Gunung Putri Kawalu. Korban dibungkus dengan selimut sebelum dilemparkan dari jalan raya," kata Herman di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (28/11/2024), dilansir detikJabar.
Diketahui, awal mula terungkapnya kasus ini adalah dari penemuan mayat perempuan di kebun pinggiran Jalan Raya Tasik-Kawalu sekitar Kampung Gunung Putri, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (22/11) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi
Sabtu (16/11)
Herman menjelaskan, kasus ini berawal pada Sabtu (16/11) malam. Saat itu Iwan Doggy menemui korban P di rumahnya di Sleman.
Dalam pertemuan itu Iwan dan korban terlibat percakapan, yang salah satunya membahas mengenai rencana pengasuhan kedua anak Iwan.
"Jadi si tersangka ini punya 2 anak, yang satu usia sekitar 5 tahun yang satu lagi usia sekitar 10 tahun," kata Herman.
Entah akibat tertekan oleh kondisi ekonomi atau ada motivasi lain, saat itu percakapan membahas mengenai penyerahan pengasuhan anak bungsu Iwan kepada seorang kenalan korban warga Wonogiri.
"Korban memberi saran, agar anak bungsu pelaku diserahkan untuk diadopsi oleh kenalan korban. Sementara anak yang besar akan diasuh dan dibesarkan oleh korban. Kemudian korban juga menawarkan agar tersangka bekerja di tempat anak korban di Bali," kata Herman.
Pertemuan pada malam itu juga sekaligus menanti kedatangan kenalan korban yang akan datang untuk mengadopsi anak Iwan.
Minggu (17/11)
Percakapan antara Iwan dan korban itu berlangsung hingga Minggu (17/11) dini hari. Namun semua rencana atau saran yang disampaikan oleh korban, rupanya tak disetujui oleh Iwan.
Pada momen ini korban yang awalnya niat menolong atau memberi solusi atas masalah hidup Iwan, diduga naik pitam. Dia mengucapkan kata-kata makian, bahkan hingga meludahi Iwan.
"Pengakuan tersangka seperti itu, dia mengaku diludahi oleh korban, kemudian ada kata-kata yang dianggap membuat sakit hati," kata Herman.
Cekcok mulut itu kemudian berganti menjadi kontak fisik. Puncaknya Iwan mencekik korban hingga lemas atau pingsan.
Iwan saat itu mengira korban sudah meninggal dunia. Dalam situasi itu dia memutuskan untuk membopong korban ke dalam mobil.
"Korban yang sudah tak sadarkan diri diangkut ke mobil, mobil milik korban. Kemudian dia bergerak ke arah Tasikmalaya," kata Herman.
"Ya anaknya ikut, waktu itu tersangka bilang ke anaknya bahwa dia bertengkar dan akan membawa korban ke rumah sakit," sambungnya.
Selanjutnya dini hari itu Iwan mengendarai mobil ke arah Tasikmalaya. Dua anaknya dan korban yang pingsan ada di dalam mobil.
Namun saat tiba di sekitar wilayah Kebumen, korban siuman, dia langsung berontak dan berteriak-teriak.
Karuan Iwan panik, dia langsung menyergap korban. Dia kembali mencekik korban hingga benar-benar meninggal dunia.
"Di daerah Kebumen korban siuman dan berteriak, saat itu tersangka kembali mencekiknya, diduga saat itu korban meninggal dunia," kata Herman.
Iwan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tasikmalaya dan menuju ke wilayah selatan Tasikmalaya. Iwan kemudian membuang mayat korban di daerah Gunung Putri Kawalu.
Mayat korban kemudian ditemukan oleh warga. Polisi turun tangan melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil mengungkap kasus ini dan menangkap Iwan. Iwan diamankan ke Mapolres Tasikmalaya pada Rabu (27/11) pagi.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas