Kronologi Sadisnya Iwan Doggy Cekik Mati Wanita Yogya

Kronologi Sadisnya Iwan Doggy Cekik Mati Wanita Yogya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 28 Nov 2024 19:16 WIB
Iwan Doggy, tersangka pembunuhan perempuan di Kawalu Tasikmalaya saat digelandang polisi.
Iwan Doggy, tersangka pembunuhan perempuan di Kawalu Tasikmalaya saat digelandang polisi. (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Polisi terus mengorek keterangan dari pria inisial SK alias Iwan Doggy, tersangka kasus pembunuhan P seorang perempuan pengusaha warga Sleman Yogyakarta. Kronologis kasus pembunuhan keji itu pun mulai terurai.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra membeberkan kejadian itu terjadi pada Sabtu (16/11) malam.

Saat itu Iwan Doggy menemui korban P di rumahnya di Sleman. Dalam pertemuan itu pelaku dan korban terlibat percakapan, yang salah satunya membahas mengenai rencana pengasuhan kedua anak Iwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi si tersangka ini punya 2 anak, yang satu usia sekitar 5 tahun yang satu lagi usia sekitar 10 tahun," kata Herman di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (18/11/2024).

Entah akibat tertekan oleh kondisi ekonomi atau ada motivasi lain, saat itu percakapan membahas mengenai penyerahan pengasuhan anak bungsu Iwan kepada seorang kenalan korban warga Wonogiri.

ADVERTISEMENT

"Korban memberi saran, agar anak bungsu pelaku diserahkan untuk diadopsi oleh kenalan korban. Sementara anak yang besar akan diasuh dan dibesarkan oleh korban. Kemudian korban juga menawarkan agar tersangka bekerja di tempat anak korban di Bali," kata Herman.

Pertemuan pada malam itu juga sekaligus menanti kedatangan kenalan korban yang akan datang untuk mengadopsi anak tersangka.

Percakapan antara pelaku dan korban itu berlangsung hingga Minggu (17/11) dini hari. Namun semua rencana atau saran yang disampaikan oleh korban, rupanya tak disetujui oleh Iwan Doggy.

Pada momen ini korban yang awalnya niat menolong atau memberi solusi atas masalah hidup Iwan Doggy, diduga naik pitam. Dia mengucapkan kata-kata makian, bahkan hingga meludahi tersangka.

"Pengakuan tersangka seperti itu, dia mengaku diludahi oleh korban, kemudian ada kata-kata yang dianggap membuat sakit hati," kata Herman.

Cekcok mulut itu kemudian berganti menjadi kontak fisik. Puncaknya tersangka mencekik korban hingga lemas atau pingsan.

Iwan sendiri saat itu mengira korban sudah meninggal dunia. Dalam situasi itu dia memutuskan untuk membopong korban ke dalam mobil.

"Korban yang sudah tak sadarkan diri diangkut ke mobil, mobil milik korban. Kemudian dia bergerak ke arah Tasikmalaya," kata Herman.

Di momen itu Iwan juga mengajak kedua anaknya. Itu berarti kedua anak tersangka menyaksikan bapaknya mengangkut korban yang tak sadarkan ke dalam mobil.

"Ya anaknya ikut, waktu itu tersangka bilang ke anaknya bahwa dia bertengkar dan akan membawa korban ke rumah sakit," kata Herman.

Selanjutnya dini hari itu tersangka mengendarai mobil bergerak menembus sepinya jalan ke arah Tasikmalaya. Dua anaknya dan korban yang pingsan ada di dalam mobil.

Namun saat tiba di sekitar wilayah Kebumen, korban siuman, dia langsung berontak dan berteriak-teriak.

Karuan Iwan Doggy panik, dia langsung menyergap korban. Dia kembali mencekik korban hingga benar-benar meninggal dunia.

"Di daerah Kebumen korban siuman dan berteriak, saat itu tersangka kembali mencekiknya, diduga saat itu korban meninggal dunia," kata Herman.

Tersangka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tasikmalaya dan menuju ke wilayah selatan Tasikmalaya.

"Tersangka ini panik, kemudian membuang mayat korban di daerah Gunung Putri Kawalu. Korban dibungkus dengan selimut sebelum dilemparkan dari jalan raya," kata Herman.




(dir/dir)


Hide Ads