Jika kita perhatikan, sebagian besar kebun buah naga memiliki lampu yang dinyalakan pada malam hari. Pemandangan ini pun menarik bagi sebagian orang sekaligus membuat penasaran, kenapa kebun buah naga harus pakai lampu?
Berdasarkan artikel ilmiah Efek Penggunaan Beberapa Sinar LED pada Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) oleh Saputra dkk, tanaman buah naga termasuk jenis long day plant yang membutuhkan penyinaran selama lebih dari 12 jam sehari untuk berproduksi optimal.
Penasaran kenapa kebun buah naga harus pakai lampu? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Kebun Buah Naga Harus Pakai Lampu?
Dirangkum dari laman Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional Kementerian Pertanian RI, menggunakan lampu pada kebun buah naga menjadi langkah penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman, terutama dalam menghasilkan buah di luar musim.
Cahaya lampu, terutama LED, menggantikan sinar matahari yang berkurang saat hari lebih pendek atau cuaca mendung. Dengan tambahan cahaya ini, tanaman tetap bisa tumbuh dan berbunga dengan baik.
Lampu juga membuat petani bisa mengatur waktu tanaman berbunga. Tanaman tidak lagi bergantung pada siklus alami sehingga panen bisa dilakukan kapan saja, bahkan di luar musim. Hal ini sangat membantu menjaga ketersediaan buah naga sepanjang tahun.
Dengan menggunakan lampu, petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih stabil dan merata. Pendapatan petani juga meningkat karena mereka bisa memenuhi permintaan pasar kapan saja, tanpa menunggu musim panen tiba.
Lama Penyinaran Kebun Buah Naga dan Pengaruhnya
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah berjudul Pengaruh Lama Penyinaran Cahaya LED Terhadap Induksi Pembungaan dan Hasil Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) karya Arief Jelang Izzulhaq dan Usmadi, durasi penyinaran kebun buah naga dengan lampu LED yang paling ideal adalah 7 jam. Berikut ini adalah pengaruhnya terhadap tanaman buah naga.
1. Jumlah Bunga Muncul
Penambahan penyinaran cahaya LED berpengaruh positif terhadap jumlah bunga yang muncul. Dengan penyinaran selama 7 jam per malam, rata-rata jumlah bunga yang muncul adalah 24 bunga, yang merupakan jumlah terbanyak. Cahaya tambahan memberikan energi ekstra bagi proses fotosintesis, yang mendukung pembentukan bunga.
Selain itu, faktor lain seperti nisbah C/N dalam jaringan tanaman juga turut mempengaruhi proses pembungaan. Menurut Thamrin dkk. (2009), intensitas cahaya yang cukup dan durasi hari yang panjang berperan besar dalam meningkatkan aktivitas fisiologis tanaman, termasuk pembentukan bunga.
2. Jumlah Bunga Rontok
Penyinaran 7 jam per malam juga berpengaruh pada jumlah bunga yang rontok. Dalam perlakuan ini, jumlah bunga yang rontok paling sedikit, yaitu 2,75 bunga. Cahaya tambahan membantu mengurangi stres yang bisa menyebabkan kerontokan bunga, seperti suhu tinggi atau kekurangan unsur hara, terutama kalium. Kerontokan bunga berkaitan erat dengan ketersediaan kalium yang penting untuk memperkuat jaringan tanaman dan menjaga stabilitas proses fisiologi.
3. Fruit Set
Kurangnya cahaya bisa menghambat pembentukan bunga dan mengurangi potensi fruit set. Penambahan cahaya LED selama 7 jam per malam juga meningkatkan persentase fruit set atau keberhasilan pembuahan. Perlakuan ini menghasilkan fruit set tertinggi, yaitu 0,88%. Peningkatan fruit set ini terjadi karena cahaya tambahan memperpanjang durasi fotosintesis, sehingga tanaman bisa menghasilkan lebih banyak karbohidrat yang mendukung proses penyerbukan dan pembuahan.
4. Jumlah Buah
Energi dari hasil fotosintesis sangat penting dalam mendukung tahap pembungaan dan pembuahan. Dengan penyinaran selama 7 jam per malam, jumlah buah yang dihasilkan juga paling banyak, yaitu 21,25 buah. Peningkatan jumlah buah ini sejalan dengan jumlah bunga yang berhasil menjadi buah. Proses fotosintesis yang optimal berkat tambahan cahaya LED mendukung konversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan untuk pertumbuhan buah.
5. Berat Buah
Perlakuan penyinaran 7 jam per malam menghasilkan buah dengan berat tertinggi, yaitu 786 gram per buah. Berat buah yang lebih tinggi menunjukkan bahwa fotosintesis berjalan dengan efisien, menghasilkan karbohidrat yang lebih banyak dan disalurkan ke buah. Kalium memainkan peran penting dalam proses ini, karena mendukung distribusi fotosintat ke organ reproduktif tanaman. Kalium berperan dalam efisiensi air, fotosintesis, dan mendukung pertumbuhan buah yang lebih berat.
6. Grade Buah
Durasi penyinaran yang lebih lama juga berpengaruh pada kualitas buah yang dihasilkan. Pada perlakuan 7 jam per malam, lebih banyak buah yang memiliki grade S (>700 gram), yaitu buah dengan kualitas tinggi. Cahaya tambahan meningkatkan laju fotosintesis dan respirasi, yang pada gilirannya mendukung pembentukan buah yang lebih berkualitas.
Demikian penjelasan lengkap mengenai alasan kebun buah naga harus pakai lampu. Semoga bermanfaat!
(par/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas