7 Fakta Ular Tikus, Benarkah Jadi Pengendali Hama di Sawah?

7 Fakta Ular Tikus, Benarkah Jadi Pengendali Hama di Sawah?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 13 Nov 2024 09:16 WIB
Ilustrasi ular tikus
Ilustrasi ular tikus. Foto: Wikispecies and ZooKeys
Jogja -

Tak hanya king kobra yang terkenal, ada banyak spesies ular di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia ada ular tikus yang dikenal begitu menyukai hewan pengerat sebagai makanannya. Berikut ini sejumlah fakta menariknya!

Sebelum melangkah lebih jauh, detikers harus paham bahwa sebutan 'ular tikus' merujuk pada berbagai jenis ular sebagaimana penjelasan dari laman Next Gen Pest Solutions. Dirujuk dari AZ Animals, setidaknya ada sekitar 50 spesies ular tikus yang terbagi ke dalam 15 genus di seluruh dunia.

Lebih lanjut, di antara tipe ular tikus Indonesia yang populer adalah ular tikus indonesia (Coelognathus subradiatus), ular tikus oriental (Ptyas mucosa), ular tikus banteng (Ptyas carinata), dan ular tikus ekor merah (Gonyosoma oxycephalum). Tentunya masing-masing spesies punya karakteristik unik tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui lebih lengkapnya, di bawah ini detikJogja informasikan fakta-fakta umumnya yang menarik. Simak yuk!

Fakta-fakta Ular Tikus

Dirangkum dari AZ Animals, Earth, dan How Stuff Works, berikut beberapa fakta mengenai ular tikus:

ADVERTISEMENT

1. Ular Tikus si Pengendali Hama Sawah

Tahukah kamu mengapa jenis ular ini diberi nama ular tikus? Alasannya karena ular tikus adalah sekumpulan spesies ular yang menyukai tikus. Oleh karena itu binatang-binatang melata ini dikenal sebagai sosok pengendali hama yang punya peran penting.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, tikus dan hewan pengerat lainnya adalah musuh utama para petani. Bagaimana tidak, selain senang mencuri dan merusak hasil panen, tikus juga bisa merusak struktur bangunan seperti lumbung sehingga semakin merepotkan.

Menariknya, selain bisa membantu mengendalikan populasi tikus, nafsu makan ular tikus yang besar punya peran lain. Nafsu makan besar ini dapat memperlambat penyebaran penyakit berbahaya yang dibawa oleh tikus. Artinya, semakin sedikit tikus berkeliaran, semakin kecil kemungkinan seseorang terinfeksi penyakit yang dibawa hewan tersebut, bukan?

2. Predator Ular Tikus

Karena bukan hewan yang menduduki puncak rantai makanan, ular tikus juga punya predator alaminya sendiri. Salah satu predator ular ini adalah 'saudara'-nya dari jenis ular, yakni king kobra. Bahkan, ular tikus menjadi salah satu mangsa king kobra.

Di samping king kobra, ada juga hewan-hewan pemangsa lain, seperti musang, luak, burung pemangsa, dan anjing hutan. Ancaman predator yang dihadapi ular tikus tak berhenti sampai di situ saja. Faktanya, manusia juga jadi salah satu predator ular tikus karena hewan ini sering diburu untuk dijadikan peliharaan.

3. Ciri Fisik Ular Tikus

Panjang ular tikus cukup beragam, antara 3 hingga 9 kaki (sekitar 1 sampai 2 meter). Biasanya, ular ini punya tubuh panjang ramping, berlainan dengan boa atau piton yang tampak kekar berotot.

Warnanya pun begitu bervariasi tergantung jenisnya. Dikutip dari Inaturalist, ular tikus oriental punya warna cokelat pucat di daerah kering, sedangkan di wilayah hutan lembap, warnanya menjadi hitam. Adapun bagian bawah tubuhnya berwarna kekuningan.

4. Cara Ular Tikus Membunuh dan Target Mangsanya

Semua jenis ular tikus adalah constrictors. Artinya, binatang melata satu ini akan melilit korbannya sampai mati, kemudian menelannya utuh-utuh. Perlu dipahami, bahwasanya proses mencekik atau melilit ini tidak bertujuan untuk mematahkan tulang, melainkan mengganggu sistem peredaran darah.

Dengan terputusnya suplai darah ke otak, mangsanya akan mati. Berbicara tentang mangsa buruannya, ular tikus tidak pilih-pilih. Mereka akan berburu mamalia-mamalia kecil, seperti tupai dan tikus, ikan, katak, sampai kadal.

Banyak spesies ular tikus diketahui merupakan pemanjat ulung. Apakah hewan ini kemudian akan melemparkan dirinya menyergap mangsa yang tak sadar di tanah? Tidak. Tujuan ular tikus naik ke atas pohon adalah mencari makanan seperti telur burung. Jadi, detikers tidak perlu takut kejatuhan ular ini, ya!

5. Bagaimana Cara Ular Tikus Mengusir Predator?

Telah disebut sekilas sebelumnya, bahwa terdapat predator pemangsa ular tikus. Menariknya, ada jenis ular tikus, seperti ular tikus barat (Pantherophis obsoletus) yang pandai menipu.

Pasalnya, ular ini akan menggoyangkan ekornya di rerumputan kering atau tumpukan daun. Alhasil, akan terdengar suara dengungan yang sekilas mirip seperti milik ular derik. Hal ini akan membuat penyerangnya berhenti sejenak dan memikirkan kemungkinan-kemungkinannya.

Ada juga ular tikus yang bisa mengeluarkan bau busuk. Perilaku yang disebut musking ini dilakukan dengan tujuan agar penyerangnya meninggalkan si ular tikus. Biarpun baunya tidak sedap, sama seperti sigung, aromanya tidak berbahaya sama sekali.

6. Siklus Reproduksi Ular Tikus

Binatang melata satu ini punya siklus hidup ala reptil tradisional. Ketika udara mulai menghangat, ular jantan akan mengeluarkan feromon untuk menarik betina. Lalu, setelah proses perkawinan dan telur keluar, induknya tidak akan mengerami telur-telur tersebut.

Ular betina akan segera melanjutkan perjalanannya, membiarkan telur-telurnya untuk bertahan hidup secara mandiri. Berbicara tentang rentang waktu hidup ular tikus, belum diketahui secara pasti. Bahkan, ada ular tikus hitam bisa hidup hingga 30 tahun di penangkaran.

7. Ular Tikus Dikategorikan ke dalam 2 Golongan

Secara garis besar, ular tikus dibagi ke dalam dua golongan, yakni ular tikus Dunia Baru (new world) dan Dunia Lama (old world). Mudahnya, sebagaimana penjelasan dari Live Science, Dunia Baru mencakup ular-ular yang ada di belahan bumi barat, sedangkan ular-ular tikus Old World berasal dari belahan bumi timur.

Dulunya, semua jenis ular tikus dianggap berkerabat dekat. Namun, penelitian belakangan ini justru mengungkap bahwasanya ular tikus Dunia Baru dan Dunia Lama berbeda secara genetik. Hal ini dijelaskan langsung oleh Alan Savitzky, profesor ilmu biologi di Universitas Negeri Utah.

"Dahulu kala, semua ular tikus dianggap berkerabat dekat. Sekarang, kita tahu bahwa ular tikus di Amerika Utara (Dunia Baru) lebih berkerabat dekat dengan ular raja daripada ular tikus Dunia Lama," jelas Alan, dikutip detikJogja pada Rabu (13/11/2024).

Nah, itulah 7 fakta ular tikus yang punya jasa besar membantu petani mengendalikan hama di area sawah. Semoga pembahasannya bisa menambah wawasan detikers, ya!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads