Mahasiswa Unair Gagas Inovasi Kulit Buah Naga untuk Terapi Kanker Payudara

Mahasiswa Unair Gagas Inovasi Kulit Buah Naga untuk Terapi Kanker Payudara

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 16 Jul 2025 14:00 WIB
Mahasiswa Unair yang menggagas inovasi kulit buah naga untuk terapi kanker payudara
Mahasiswa Unair yang menggagas inovasi kulit buah naga untuk terapi kanker payudara. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pengobatan kanker payudara dikenal memicu berbagai efek samping serius, seperti turunnya imunitas hingga gangguan fungsi organ. Mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Unair pun mengembangkan inovasi berbasis bahan alam sebagai alternatif terapi yang lebih aman.

Mereka adalah Roy Ardiansyah Putra, Callista Ovelia Leksono, Nanda Meiliani Putri, Putu Cita Ereihandea Wisna, dan Fairuz Izdihar Mashuri.

"Permasalahan utama yang ingin kami selesaikan adalah menurunkan risiko efek samping pengobatan kanker payudara," jelas Roy selaku ketua tim mahasiswa tersebut, Rabu (16/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kulit buah naga dipilih lantaran selama ini belum banyak dimanfaatkan, padahal ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia. Roy menambahkan, mereka menggunakan teknologi nanofitosom.

"Nanofitosom sendiri merupakan salah satu Drug Delivery System (DDS) yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kanker karena memiliki ukuran partikel nano," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Meski saat ini pengujian efektivitas nanofitosom ekstrak kulit buah naga di dalam menginduksi apoptosis sel kanker payudara masih dalam proses, Roy dan timnya optimistis akan potensi inovasi ini.

Tak hanya sebagai antikanker, penelitian ini turut mengkaji potensi imunostimulan dari sediaan itu.

"Terkait potensi imunostimulan masih dalam tahap hipotesis dan akan divalidasi melalui pengujian. Imunostimulan diharapkan menjadi jawaban dari pengobatan antikanker yang ada saat ini," beber Roy.

Roy juga menyebutkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam proses penelitian, mulai dari waktu yang terbatas hingga keterbatasan alat dan bahan. Namun, semangat mereka tidak surut.

Riset yang dilakukan para mahasiswa farmasi Unair tersebut pun berhasil tembus pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, kompetisi ilmiah nasional bergengsi dari Kemendiktisaintek.

"Harapan kami, ini dapat menjadi inovasi dalam dunia pengobatan, khususnya kanker dalam lingkup obat herbal. Sebab di Indonesia, obat herbal antikanker memiliki peluang yang sangat menjanjikan serta manfaat luas, didukung oleh kekayaan alam hayati yang melimpah," pungkasnya.




(auh/abq)


Hide Ads