Objek wisata Sangkanika Edugarden di Kampung Cimenyan, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, sukses mengembangkan budidaya buah naga kuning hingga menjadikannya ikon wisata baru Kabupaten Kuningan.
Buah naga jenis Golden Isis yang biasanya hanya dipanen setahun dua kali, namun di Wisata Sangkanika bisa mengembangkannya menjadi enam kali dalam setahun.
Kunci keberhasilan ini ternyata dari teknik perawatan buah asal negara Thailand tersebut. Selain pemupukan yang tepat juga pemanfaatan penerangan lampu listrik pada malam hari yang membuat buah naga kuning berbuah lebat dan mempunyai ukuran jumbo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pepen Supendi (41) petani yang mengurus buah naga kuning di Sangkanika Gardeng mengungkapkan, cahaya lampu ini sebagai pengganti sinar matahari agar buah naga tetap berbunga di luar musim. Perlu diketahui, kata Pepen, biasanya buah naga hanya berbuah dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember.
"Dengan menerapkan teknologi penerangan lampu listrik ini membuat buah naga bisa berbunga sepanjang musim. Dengan cara ini, kami bisa panen buah naga kuning setiap dua bulan sekali dengan hasil rata-rata sekali panen 2 kuintal. Sedangkan jika tanpa ada penerangan, buah naga kuningan hanya dipanen dua kali dalam setahun dengan rata-rata hasilnya kurang dari 50 kilogram per hektare lahan," ungkap Pepen kepada detikJabar belum lama ini.
Lebih lanjut Pepen menjelaskan, buah naga varietas Golden Isis ini mempunyai karakter yang unik dibanding buah naga merah yang banyak ditemukan di pasaran. Terutama dalam hal proses pembuahannya yang sulit dilakukan secara alami, melainkan membutuhkan bantuan manusia dan harus melibatkan buah naga merah.
"Jika buah naga biasa dalam proses penyerbukannya bisa dilakukan secara alami dengan melibatkan serangga atau angin, namun buah naga kuning ini harus melibatkan manusia dan buah naga merah. Caranya, kami mengumpulkan serbuk sari dari bunga buah naga merah kemudian kita silangkan ke putik buah naga kuning satu-per satu. Oleh karenanya, dari sekian luas lahan kebun buah naga kuning kami juga menanam buah naga merah di sela-selanya untuk memenuhi kebutuhan serbuk sari untuk proses penyerbukannya," ungkap Pepen.
Kegiatan penyerbukan pun, lanjut Pepen, harus dilakukan malam hari. Yakni antara pukul 21.00 WIB hingga menjelang matahari terbit ketika bunga buah naga mulai mekar.
![]() |
"Karena kalau setelah pagi hari, bunga buah naga akan banyak dihinggapi serangga seperti lebah dan kumbang namun penyerbukan akan gagal. Oleh karena itu, proses penyerbukan kita lakukan manual pada malam hari, agar tidak keduluan oleh serangga," ujarnya.
Sementara itu Manajer Sangkanika Edugarden Andi Sunandi menambahkan, dari luas areal perkebunan buah naga kuning hampir 2 hektare membutuhkan daya listrik sekitar 20.000 watt. Biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan listrik ini pun terbilang cukup besar, yakni sekitar Rp 4 juta per bulan. Tak heran, harga jual buah naga kuning ini pun terbilang mahal.
"Kalau buah naga merah biasa dijual sekitar Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram, tapi buah naga kuning ini kami bandrol dengan harga Rp 150.000 per kilogram. Selain karena penanganan buah naga ini yang cukup rumit serta biaya yang dikeluarkan untuk penerangan cukup besar, buah naga ini mempunyai kelebihan yaitu banyak mengandung nutrisi dan berkhasiat untuk kesehatan tubuh," papar Andi.
Buah naga kuning, kata Andi, mengandung nutrisi seperti protein, zat besi,vitamin A, B dan C, kalsium, polifenol dan antioksidan yang berkhasiat untuk tubuh diantaranya bisa menurunkan kadar gula darah, mencegah kanker, baik untuk kecerahan kulit dan wajah, menjaga penuaan dini hingga menurunkan tekanan darah tinggi. Meski harga buah naga kuning ini cukup mahal, namun Andi mengaku, banyak para wisatawan yang datang untuk membelinya.
![]() |
"Sebagian besar wisatawan yang datang berasal dari luar Kuningan seperti Cirebon, Bandung, Jakarta dan kota besar lainnya. Mereka datang ke sini untuk merasakan serunya wisata petik buah naga kuning, juga karena khasiatnya yang bagus untuk kesehatan," ujarnya.
Di objek wisata Sangkanika Edugarden, lanjut Andi, pengunjung juga bisa belajar cara menanam buah naga kuning yang baik dan benar. Dengan cukup membayar tiket masuk Rp 20.000 per orang, pengunjung akan diajak berkeliling kebun dan mendapat ilmu cara bercocok tanam buah naga secara lengkap.
(dir/dir)