Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bantul bersama pimpinan cabang Nahdatul Ulama (PCNU) dan pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul menyatakan menolak peredaran minuman keras (miras). Mereka juga meminta kepolisian dan Pemkab untuk tidak hangat-hangat tahi ayam melakukan penegakan penolakan miras itu.
Ketua MUI Bantul, KH. Habib A. Syakur, mengatakan pernyataan sikap ini sebenarnya untuk mendukung pemerintah dan kepolisian. Diharapkan penegakan hukum ini betul-betul dilakukan untuk memberantas peredaran miras.
"Dan jangan sampai, mohon maaf dengan agak kasar ungkapan saya mungkin tidak hanya hangat-hangat tahi ayam. Artinya bagaimana terus dilakukan sehingga kita perlu menyatakan sikap ini," kata Habib kepada wartawan di Masjid Agung Manunggal Bantul, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan sikap ini bakal diserahkan ke Polres Bantul dan juga Pemkab Bantul. Harapannya peredaran miras di Bantul bisa diberantas.
"Bahkan kita pigura pernyataan sikap itu agar ditempelkan di Polres dan di Pemkab bahwa ada ormas Islam, masyarakat di Bantul semuanya ibaratnya menolak peredaran miras ini," ucapnya.
Habib mengatakan ada empat poin dalam pernyataan sikap tersebut. Pertama, menolak peredaran minuman keras dan minuman oplosan di seluruh wilayah Kabupaten Bantul.
"Kedua, menolak berdirinya tempat penjualan minuman keras dan minuman oplosan di seluruh wilayah Kabupaten Bantul," ujarnya.
Ketiga, mendukung setiap langkah Pemerintah Kabupaten Bantul dan aparat kepolisian dalam menegakkan peraturan yang berlaku mengenai pengendalian, pengawasan minuman beralkohol dan pelarangan minuman oplosan secara terus menerus dan berkelanjutan.
"Terakhir mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bantul untuk bersama-sama menolak peredaran minuman keras dan minuman oplosan, serta mengawasi dan melaporkan kepada pihak berwenang apabila terdapat tempat penjualan minuman keras dan minuman oplosan di seluruh wilayah Kabupaten Bantul," pungkas dia.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas