Hiruk pikuk lalu lintas di Jalan Magelang Km 7,8, Sleman, seakan menyembunyikan jejak sejarah perkeretaapian yang pernah hidup di kawasan itu. Tepat di samping Gereja Santo Aloysius Gonzaga, sebuah bangunan kecil yang kini beralih fungsi menjadi Pos Polisi Lalu Lintas.
Sejatinya, bangunan itu merupakan sisa dari Halte Mlati (MLI) atau Stasiun Mlati. Tepat perhentian kereta api ini merupakan bagian penting dari jalur bersejarah Yogyakarta-Magelang yang dioperasikan oleh NIS sejak 1 Juli 1898.
Namun, riwayatnya terhenti permanen pada 5 Maret 1975 akibat dampak bencana lahar dingin Gunung Merapi, mengubah bangunan yang dulu melayani penumpang kereta menjadi saksi bisu yang kini mengawasi kepadatan jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf (35), warga Mlati hanya bisa menatap kosong ke bangunan itu. Dari para tetua kampung diwariskan cerita turun temurun soal bagaimana kejayaan perkeretaapian di sepanjang Jalan Magelang.
Bekas Stasiun Mlati, Sleman, yang kini menjadi pos polisi. Foto diunggah Sabtu (25/10/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja |
"Itu kata orang-orang tua, depan pos polisi sepanjang Jalan Magelang yang sisi barat ke selatan dan utara itu rel kereta semua," kata Yusuf saat berbincang dengan detikJogja, Kamis (23/10/2025).
Dari cerita yang dia ketahui, halte ini dibangun pada tahun 1898 untuk melayani kereta api uap rute Yogyakarta-Magelang. Namun, sekarang jalur itu ditutup pada tahun 1976 akibat pelebaran Jalan Magelang.
"Dari cerita almarhum kakek saya itu, dulu kan Jalan Magelang itu kecil, rel kereta itu berjejeran dengan jalan. Terus katanya ada bencana Merapi itu dan pelebaran jalan. Jadi keretanya mati," ujarnya.
Sisa-sisa bekas halte KA masih dibuktikan. Pada sisi bangunan masih terdapat plat 'Ruang Tunggu'. Selain itu di dalam bangunan masih terdapat denah ruangan asli stasiun. Terdapat tiga ruang utama. Yakni ruang tunggu, kantor kepala stasiun, dan gudang.
Meski begitu, bentuk stasiun sama sekali tak terlihat lagi sehingga membuat orang-orang yang lewat tak menyadari bangunan bersejarah itu. Yang warga tahu, kini stasiun telah menjelma pos polisi yang penuh dengan kendaraan roda dua atau empat yang terparkir.
"Kalau sekarang dimanfaatkan sebagai pos polisi berdampingan dengan Gereja Santo Aloysius Mlati," ujarnya.
(ahr/apu)













































Komentar Terbanyak
Sultan HB X soal Keracunan MBG di SMA Teladan: Saya Kan Sudah Bilang...
Jokowi Hadiri Acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM
Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya