Melihat Sisa Jalur KA Sleman, Stasiun Beran Kini Jadi Markas Tentara

Jejak Stasiun di Sleman

Melihat Sisa Jalur KA Sleman, Stasiun Beran Kini Jadi Markas Tentara

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Minggu, 26 Okt 2025 06:01 WIB
Melihat Sisa Jalur KA Sleman, Stasiun Beran Kini Jadi Markas Tentara
Bekas Stasiun Beran, Sleman, yang kini menjadi markas Koramil. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Sejak era kolonial, Sleman dilintasi oleh jalur kereta api Jogja-Magelang. Namun jalur itu akhirnya mati sekitar tahun 1975-an. Meski demikian masih ada jejak-jejak yang tersisa.

Salah satunya adalah Stasiun Beran di Tridadi. Jejaknya sebagai bekas stasiun masih terlihat dari nama jalan di depannya, yaitu Jalan PJKA. Diketahui, sebelum menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI), perusahaan milik pemerintah itu dikenal dengan nama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Stasiun Beran saat ini sudah berubah fungsi. Bangunan itu kini difungsikan sebagai markas Komando Rayon Militer atau Koramil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menjadi kantor Koramil, pada tahun 80-an terjadi perubahan dari segi arsitektur. Bangunan yang semula menghadap ke selatan, arah Jalan PJKA Sleman, kini menghadap ke arah utara.

Warga setempat, Suherman (80), masih ingat ketika stasiun itu menjadi urat nadi transportasi, baik warga yang menuju Magelang hingga Ambarawa atau menuju ke Kota Jogja.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya pelayanan penumpang, dulunya stasiun ini berfungsi untuk bongkar muat gula. Mengingat di kawasan Stasiun Beran terdapat Pabrik Gula Beran, yang saat ini menjadi kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Sleman.

"Dulu itu saya naik dari Beran ini. Tiketnya kala itu kalau nggak salah satu rupiah," kata Suherman saat berbincang dengan detikJogja, Kamis (23/10/2025).

Bekas Stasiun Beran, Sleman, yang kini menjadi markas Koramil. Foto diunggah Sabtu (25/10/2025).Bekas Stasiun Beran, Sleman, yang kini menjadi markas Koramil. Foto diunggah Sabtu (25/10/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Suherman yang merupakan purnawirawan itu bilang, kerap naik kereta uap dengan gerbong kayu saat hendak sekolah. Apalagi ketika sudah lelah mengayuh sepeda.

"Dulu kalau mau sekolah SMA, kalau capek ya nitip sepeda di stasiun. Sampai Kepala Stasiun Beran itu saya kenal. Dulu naik ya naik aja, beli tiket, naik. Nggak ada pemeriksaan seperti sekarang," ujarnya.

Saat ini, bagian depan bangunan sudah berubah total sehingga tidak seperti bekas stasiun. Skema warna cat tembok kini sudah menjadi hijau khas TNI AD. Bangunan Koramil Sleman ini saat ini menghadap ke arah utara.

Meski begitu, di dalam kantor koramil masih mempertahankan arsitektur asli. Bahkan jendela untuk penjualan tiket masih berada di lokasi yang sama. Selain itu, pintu, kusen, langit-langit, hingga ubin, masih dipertahankan.

Sisa stasiun bukan hanya itu saja. Di depan koramil masih ada sisa tuas wesel sebagai bukti bahwa kantor ini merupakan bekas stasiun.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads