Pemandangan baru terlihat di sepanjang Jalan Letjen Suprapto yang membentang di dua Kemantren, yakni Gedongtengen dan Ngampilan, Kota Jogja, hari ini. Speed bump atau pita gaduh terpasang di sepanjang jalan ini.
Pantauan detikJogja, ada lima titik speed bump yang terpasang di sepanjang jalan. Masing-masing terdapat lima gundukan speed bump. Speed bump ini tampak lebih tinggi dari speed bump yang sudah ada sebelumnya.
Salah satu warga sekitar, Tukiran (64), mengatakan pemasangan speed bump ini dilakukan tadi malam (17/9). Ia pun berharap dengan dipasangnya speed bump ini bisa mengurangi pengguna jalan yang kebut-kebutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dipasang) Sekitar jam19.00 - 20.00 lah," jelas Tukiran saat ditemui wartawan di tepi Jalan Letjen Suprapto, Rabu (18/9/2024).
"Ada bagusnya, jadinya jalan raya ndak dibuat kebut-kebutan. Soale dikasih rambu-rambu ndak ada artine," sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, menjelaskan pemasangan speed bump ini didasari dengan salah satu faktor pelayan publik yaitu keselamatan. Namun tetap memperhatikan kelancaran jalan.
Pemasangan speed bump ini, lanjutnya, adalah upaya untuk meminimalisir aksi kebut-kebutan pengguna jalan yang kerap kerap terjadi. Hal ini juga telah dikeluhkan warga, hingga menimbulkan aksi protes dengan menulisi badan jalan.
"Agar pengendara kendaraan bermotor mengurangi kecepatannya," jelasnya saat dihubungi wartawan, hari ini.
"Salah satu upaya, win-win solution, ya jalannya lancar, berkendara dengan keselamatan, upaya secara fisik ya dilakukan pembatasan kecepatan. Karena kalau rambu kadang mungkin lupa nengok," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai speed bump yang terlihat lebih tinggi dari sebelumnya, menurut Arif, pita penggaduh yang sudah ada sebelumnya di Jalan Letjen Suprapto bukan speed bump, namun rumble strip.
"Rumble strip itu bukan alat pengurang kecepatan, itu sebenarnya untuk memberitahu pengguna jalan bahwa di depan akan ada objek tertentu. Kebetulan salah satu manfaatnya bisa mengurangi kecepatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya tampak tulisan besar di badan jalan Jalan Letjen Suprapto yang ternyata bentuk protes warga sekitar lantaran di jalan satu arah tersebut sering dipakai kebut-kebutan, pada Rabu (30/7) lalu.
Pantauan detikJogja saat itu, terlihat tulisan 'JL LETJEN SUPRAPTO BUKAN SIRKUIT' yang tertulis di beberapa titik di sepanjang ruas jalan Jalan Letjen Suprapto wilayah Ngampilan.
Salah seorang warga, Yudha Haikal, menjelaskan tulisan ini memang dibuat berdasarkan kesepakatan warga. Menurutnya, warga resah dengan aksi kebut-kebutan yang kerap terjadi hingga sering terjadi kecelakaan. Bahkan tak jarang menimbulkan korban jiwa.
"Yang melintas itu kebut-kebutan dari arah utara. Terbaru minggu kemarin (ada kecelakaan), korbannya meninggal dunia. (korbannya) Anak lima tahun sampai terseret," jelasnya saat ditemui wartawan, Selasa (30/7).
"Kalau korban kecelakaan yang tidak meninggal itu lebih banyak lagi. Dalam sebulan ini ada lebih dari sepuluh, tapi masih selamat korbannya," ujar Yudha menambahkan.
(apl/sip)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana