Update Kasus Keracunan Massal Bantul: Seluruh Korban di RS Sudah Pulang

Update Kasus Keracunan Massal Bantul: Seluruh Korban di RS Sudah Pulang

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 17 Sep 2024 13:09 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan. Foto: Dok.Detikcom
Bantul -

Dua kasus keracunan massal terjadi di Bantul, mulai dari kegiatan makan siang di SD Unggulan Aisyiyah hingga acara rintisan desa budaya di Bantul. Para korban keracunan massal yang dirawat di rumah sakit kini sudah diperbolehkan pulang.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry. Jeffry menyampaikan seluruh korban keracunan massal sudah kembali ke rumahnya masing-masing, sedangkan untuk pengobatan para korban sudah ditanggung pihak SDU Aisyiyah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

"Updatenya sudah pada pulang semua. Terus yang sekolah ditanggung sekolah dan yang kegiatan Dinas Kebudayaan ditanggung Pemkab Bantul," kata Jeffry kepada detikJogja, Selasa (17/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, terkait dengan pemeriksaan kasusnya, Jeffry menyampaikan, sampai saat ini tidak ada laporan resmi ke polisi. Dengan begitu, pihaknya pun tidak akan melakukan pemeriksaan, karena tidak punya dasar untuk melakukan hal itu.

"Ya tidak (memanggil dan memeriksa katering), karena tidak ada dasar," ucap Jeffry.

ADVERTISEMENT

"Jadi dasarnya itu kan laporan dan sampai saat ini tidak ada laporan resmi yang masuk," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut kasus keracunan makanan yang terjadi karena mengkonsumsi nasi boks usai acara rintisan desa budaya bisa sampai ke ranah hukum. Namun semua itu dengan catatan ada pihak yang melaporkan penyedia katering.

"Jika terjadi keracunan makanan yang disajikan berarti berpotensi telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen, khususnya tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan," kata Jeffry kepada wartawan, Senin (16/9).

Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi ke pihak berwajib terkait kejadian tersebut. Meski belum ada laporan resmi ke polisi, Jeffry menyebut jika Polsek Jetis tetap melakukan pemantauan terkait perkembangan kasus tersebut.




(apl/ams)

Hide Ads