Acara rintisan desa budaya di Bantul berujung tragedi warga keracunan massal usai mengonsumsi nasi boks. Berkaca dari kasus itu pihak katering pun diwanti-wanti menggunakan bahan yang segar.
Hal ini disampaikan Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry. Selain mengimbau pihak katering menggunakan bahan yang fresh, polisi juga mengingatkan ada ancaman hukum dalam kasus ini.
"Karena sudah sepatutnya pelaku usaha katering menjaga kesehatan dan mutu dari makanan yang disajikan kepada konsumen. Dengan demikian pelaku usaha katering wajib menjamin mutu makanan yang disajikan," kata Jeffry kepada wartawan Senin (16/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeffry menyebut adanya potensi pelanggaran undang-undang perlindungan konsumen dalam kasus ini. Sebab, ada standar yang tidak dipenuhi sehingga menyebabkan warga keracunan massal.
"Jika terjadi keracunan makanan yang disajikan berarti berpotensi telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen, khususnya tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan," jelas dia.
Dia pun mempersilakan korban untuk melaporkan kasus ini. Meski begitu, pihaknya juga tetap memantau perkembangan kasus keracunan massal ini.
"Kalau korban atau panitia penyelenggara lapor dan menuntut penyedia makanan bisa masuk pasal itu," ujarnya.
"Dari Polsek meski tidak ada laporan tetap memantau perkembangan kejadian. Semua itu untuk antisipasi terjadinya gangguan kamtibmas atau hal-hal yang tidak diinginkan," sambung dia.
Sebagai informasi, kasus keracunan massal ini berawal saat warga menyantap nasi boks dalam acara rintisan desa budaya di Patalan, Jetis, Bantul, Selasa (10/9). Para warga mengeluh mengalami sakit perut, diare hingga pusing.
Belakangan diketahui ada sekitar 160 orang yang bergejala, dan 15 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Untuk kasus dugaan keracunan Patalan yang rawat inap sampai saat ini 15 orang. Mereka dirawat di berbagai rumah sakit khususnya di Bantul," ucap Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara di kantor Dinkes Bantul, Jumat (13/9).
Pihaknya pun mengaku sudah berdiskusi dengan kepala puskesmas se-Bantul. Tujuannya untuk mengedukasi para pemilik katering agar kejadian serupa tak terjadi lagi.
"Kemarin sudah diskusi dengan kepala puskesmas, hasilnya secara intensif akan mengedukasi ke pengusaha katering terkait keamanan pangan. Jadi produksi pangan harus aman dikonsumsi," jelas dia.
(ams/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas