Disdik Evaluasi SDU Aisyiyah Bantul Buntut 64 Siswa Keracunan Makan Siang

Disdik Evaluasi SDU Aisyiyah Bantul Buntut 64 Siswa Keracunan Makan Siang

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 13 Sep 2024 12:51 WIB
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto,Β Jumat (13/9/2024).
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto,Β Jumat (13/9/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Sebanyak 64 murid SD Unggulan (SDU) Aisyiyah Bantul mengalami keracunan saat makan siang bersama. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul turun tangan melakukan evaluasi.

Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto meminta ke SDU Aisyiyah Bantul agar muridnya membawa bekal sendiri selama dua pekan ke depan.

"Untuk sementara ini selama dua pekan ke depan anak-anak nanti diminta untuk membawa makanan dari rumah masing-masing," kata Nugroho kepada wartawan, Jumat (13/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu dalam rangka memperbaiki SOP (standar operasional prosedur) makan siang dan menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan keluar. Menurutnya, hari ini pihak sekolah telah memulainya.

"Kemarin sudah kita koordinasikan dengan pihak sekolah bahwa untuk mencegah atau menanggulangi keadaan tersebut hari ini anak-anak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ)," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, program makan siang di SDU Aisyiyah Bantul sudah berlangsung sejak lama dan baru kali ini terjadi keracunan makanan pada para murid.

"Hari ini juga sterilisasi lingkungan di SDU Aisyiyah. Karena kan belum mengetahui penyebab pastinya apa, apakah karena makanan atau hal lain. Karena di sekolah itu ada program makan siang dan sudah disediakan sekolah sejak lama," ujarnya.

Nugroho juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penyuluhan kepada pihak sekolah. Mengingat penyedia makan siang, khususnya yang memasak, adalah pihak sekolah tersebut.

"Pengetatan SOP pemberian makan dan SOP di kateringnya. Nanti kami akan mengundang dinas terkait untuk memberikan penyuluhan kepada pihak sekolah dan pihak katering agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Untuk diketahui, sebanyak 64 murid SD Unggulan (SDU) Aisyiyah Bantul mengalami keracunan saat makan siang bersama. Pihak sekolah sudah buka suara dengan menyatakan bakal mengevaluasi pasokan bahan makanan.

Insiden itu terjadi pada Selasa (10/9) pukul 11.30-12.00 WIB. Saat ini masih ada beberapa siswa yang menjalani perawatan.

Kasi Humas Polres Bantul, I Nengah Jeffry menerangkan Puskesmas Bantul 2, Dinas Kesehatan, dan Polsek Bantul melakukan analisis dan mengambil sampel makanan yang telah dikonsumsi para murid. Sampel makanan itu saat ini tengah menjalani uji laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Untuk hasil uji laboratorium sampel makanan keluar sekitar dua minggu lagi," kata Jeffry, Rabu (11/9).

Kepala SDU Aisyiyah Bantul, Suwardi mengatakan makanan yang dimakan pada Selasa siang itu bukan dari katering, tapi dimasak pihak sekolah. Dia menjelaskan kegiatan itu telah mereka lakoni selama bertahun-tahun.

"Kami itu ada tim masak, untuk bahannya dari luar. Jadi kami itu memasak bahan kemudian kami sajikan kepada anak-anak dan itu sudah kami lakukan selama bertahun-tahun dan baru kejadian seperti itu pertama kali ini," ungkap Suwardi saat dihubungi wartawan, Kamis (12/9).




(rih/dil)

Hide Ads