Bupati Abdul Halim Muslih menghadiri acara penetapan rintisan desa budaya di Patalan, Jetis, Bantul, yang berujung 160 warga keracunan. Meski begitu, Halim mengaku tak ikut mengonsumsi makanan yang diduga membuat seratusan warga keracunan itu.
"Iya (hadir), tapi saya tidak disuguh nasi boks itu," kata Halim saat menjenguk warga keracunan di rumah sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, Kamis (12/8/2024).
Halim mengaku menyantap makanan yang berbeda dari warga, yakni makanan secara prasmanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lalu diajak ke ruang transit, prasmanan, kan," ujarnya.
Di sisi lain, Halim juga telah menjenguk lima orang yang dirawat di RSPS Bantul. Dia menyebut dari cerita para korban, makanan nasi boks itu tidak menunjukkan rasa yang aneh.
"Dari keterangan dokter, secara ilmu kedokteran penyebabnya kuman. Tetapi yang aneh adalah bahwa semuanya tidak merasakan bau basi, rasanya enak-enak saja," katanya.
Di RSPS Bantul sendiri, kata Halim, ada 11 orang yang memeriksakan diri karena mengeluh sakit perut, pusing dan muntah-muntah. Dari 11 orang itu lima menjalani rawat inap, dan enam orang menjalani rawat jalan.
"Sehingga kita belum bisa memberikan keterangan apapun, baru fakta-fakta itu lalu kita menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan dan muntahan korban. Kita tunggu saja, karena makanan basi bau tapi ini tidak," ujarnya.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan