Pemerintah Kabupaten Bantul menyebut jumlah orang yang mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap konsumsi di acara penetapan rintisan desa budaya di Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul, bertambah menjadi 160 orang. Delapan orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengatakan, setelah acara penyerahan surat keputusan (SK) rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan, Jetis, banyak warga yang mengalami sakit perut, diare, hingga pusing.
Pihak Kalurahan, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan telah melakukan penelusuran atau tracing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin gejala keracunan, dan tadi saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Bantul. Hasilnya sampai dengan hari ini warga yang bergejala mencapai 160 dan yang harus dirawat di rumah sakit ada 8 orang," kata Joko kepada wartawan di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, Kamis (12/9/2024).
"Dan ini semua nanti pemerintah akan mengupayakan BPJS. Kalau yang tidak punya BPJS nanti dengan Jamkesda. Karena apapun ini harus segera kita selesaikan, kita bantu warga kita," sambung dia.
Mengenai pengusutan penyebab dugaan keracunan massal tersebut, Joko mengatakan Lurah Patalan dan kepolisian telah melakukan penelusuran. Adapun Pemkab Bantul berfokus kepada penanganan warga yang mengalami gejala keracunan.
"Kita lebih kepada bagaimana menolong warga kita, kita sembuhkan. Kalau pengusutan, Lurah Patalan dan polisi sudah melakukan penelusuran," ucapnya.
5 Orang Dirawat di RSPS Bantul
Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSPS Bantul, dr Fauzan menambahkan, ada lima pasien yang mendapat perawatan di RSPS Bantul. Tiga orang di ruang IGD, dua orang di bangsal.
"Biasanya dari gejala diare, sakit perut, muntah-muntah dan kadang juga pusing, tapi tergantung kondisi fisiknya juga," ujar Fauzan.
"Jadi kalau memang paparan dari zat yang membuat sakit gejalanya akan lebih banyak lagi dan pengaruh umur atau kondisi yang lain juga," imbuh dia.
Fauzan menjelaskan, warga yang diduga mengalami keracunan makanan saat ini kondisinya sudah membaik.
"Diagnosa sementara gangguan pencernaan, itu secara umum, karena kalau secara khusus kita belum tahu penyebab pastinya," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap konsumsi di acara penetapan rintisan desa budaya di Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Acara penetapan rintisan desa budaya di Patalan tersebut digelar pada Selasa (10/9/2024). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
(dil/ams)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030