Dinas Pendidikan Gunungkidul menyebut siswa SMP 1 Saptosari yang mogok sekolah usai ditampar kepala sekolah kini sudah bersedia untuk bersekolah lagi. Namun, dia mamilih untuk pindah sekolah.
Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menerangkan orang tua siswa tersebut datang ke Disdik hari ini. Kedatangan orang tua tersebut bertujuan agar anaknya bisa kembali ke sekolah.
"Orang tuanya sudah ke dinas, sudah menyambut baik anaknya ingin sekolah lagi," terang Nunuk saat dihubungi detikJogja, Rabu (4/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, siswa tersebut bersedia sekolah lagi asal tidak di SMP 1 Saptosari. Namun hingga kini orang tua dan siswa itu belum memutuskan akan bersekolah di mana.
Soal sekolah mana yang akan dituju, Nunuk mengatakan pihaknya menuruti keinginan siswa tersebut. Meski begitu, Nunuk menerangkan asalkan siswa tersebut berjanji untuk terus bersekolah.
"Nanti siswa itu mau menghendaki sekolah di mana, tapi dengan catatan nanti kami haru membuat hitam di atas putih. Dia mentaati peraturan, ya sekolah," katanya.
"Dia mau sekolah di mana. Nanti kita mediasikan, kita carikan sekolah biar milih mau swasta atau negeri di dekat rumahnya," kata dia menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, kabar berhentinya seorang siswa SMPN 1 Saptosari dari sekolah itu viral melalui unggahan akun akun TikTok @rizna_77 pada Minggu (1/9/2024). Akun tersebut menuliskan siswa tersebut berhenti sekolah lantaran usai diduga ditampar kepsek.
Orang tua siswa tersebut, Y mengatakan bahwa peristiwa penamparan itu terjadi di akhir tahun lalu. Saat itu anaknya hendak pulang dari sekolah usai mengerjakan latihan soal.
"Katanya anak saya pas pelatihan tryout terus mau pulang terus dihadang Bu Kepala. Katanya (kepsek) 'kok sudah mau pulang sudah jam berapa'," ungkap Y kepada wartawan saat ditemui di Wonosari, Rabu (4/9/2024).
Anaknya pun menjawab dirinya sudah selesai mengerjakan soal tryout dan hendak pulang ke rumah karena sudah selesai mengerjakan soal. Namun kepala sekolah justru menamparnya.
"Katanya jawabnya sudah selesai ternyata katanya ditampar satu kali," ucapnya.
Y mengatakan anaknya ditampar lantaran hendak pulang. Sejak kejadian itu anaknya pun enggan pergi ke sekolah.
Adapun Kepala Sekolah SMPN Saptosari Emy Indarti membantah telah menampar muridnya. Dia menyebut siswa itu mengundurkan diri dari sekolah setelah di kelas 8 sering absen.
"Untuk pemukulan itu kami tidak melakukan. (Siswa) sudah memundurkan diri," jelas Emy saat ditemui di SMPN 1 Saptosari di Saptosari, Rabu (4/9/2024).
Emy mengatakan pihaknya tidak memaksa anak tersebut untuk keluar sekolah. Bahkan pihaknya datang ke rumah siswa tersebut untuk menanyakan kesiapannya melanjutkan sekolahnya.
"Karena anak itu sering tidak hadir, rapor saja tidak diambil semester 1 teman kami datang ke sana untuk tanya siap untuk lanjut atau tidak. Jadi sekolah tidak mengeluarkan," terangnya.
(ahr/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas