Pompa PDAM di Baron Gunungkidul Rusak, Suplai Air 3 Wilayah Ini Terganggu

Pompa PDAM di Baron Gunungkidul Rusak, Suplai Air 3 Wilayah Ini Terganggu

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 19 Jul 2024 14:45 WIB
Proses pengangkatan pompa berkapasitas 75 kW yang rusak di wilayah Baron. Foto diunggah Jumat (19/7/2024).
Proses pengangkatan pompa berkapasitas 75 kW yang rusak di wilayah Baron. Foto: dok. PDAM Tirta Handayani
Gunungkidul -

Pompa air milik PDAM Tirta Handayani di wilayah Baron, Gunungkidul, rusak. Akibatnya aliran air di beberapa wilayah terganggu.

Humas PDAM Tirta Handayani, Rachmad Is Nugroho menuturkan pompa air rusak akibat korsleting sehingga menyebabkan komponen panas dan terbakar pada Jumat (19/7/2024) siang. Pompa yang rusak itu berkapasitas 75 kW.

"Menurut analisa tim maintenance dan kelistrikan adanya korsleting panas pada komponen sehingga terbakar," jelas Rachmad saat dihubungi detikJogja siang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmad menyebutkan pompa itu merupakan salah satu dari tiga pompa yang ada. Dia mengungkapkan saat ini pihaknya menggunakan dua pompa tersisa yang masing-masing berkapasitas 75 serta 40 kW.

Dampak dari kerusakan satu pompa air itu adalah lemahnya aliran air. Rachmad mengungkapkan normalnya debit air di angka 113 liter per detik.

ADVERTISEMENT

"Kalau normal 113 liter per detik. Jadi hanya bisa operasi di 53 liter per detik," paparnya.

Adapun wilayah yang terdampak yakni Kapanewon Panggang, Saptosari, dan Paliyan. Rachmad mengatakan saat ini timnya masih berupaya mengangkat pompa yang rusak.

Pengangkatan pompa itu bisa berlangsung hingga malam ini. Sembari itu, Rachmad mengatakan pihaknya menunggu pengiriman pompa baru dari Semarang.

Lebih lanjut, Rachmad menerangkan pompa baru kemungkinan baru bisa terpasang besok pagi. Namun begitu, debit air diprediksi berlangsung normal kembali pada Minggu (22/7).

"Proses pemulihannya lama. Nggih (debit air normal pada Minggu)," ungkapnya.

Oleh karena itu, Rachmad mengimbau masyarakat terdampak untuk menghemat air yang ada di penampungan sementara ini.

"Masyarakat yang masih punya tampungan untuk menghemat air dulu," pungkasnya.




(apu/apl)

Hide Ads