Wabup Joko soal Sampah Jogja Dibuang ke Bantul: Miskomunikasi Saja

Wabup Joko soal Sampah Jogja Dibuang ke Bantul: Miskomunikasi Saja

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 05 Jul 2024 17:14 WIB
Wakil Bupati Bantul, Joko BΒ PurnomoΒ di Kapanewon Sewon, Bantul, Jumat (5/7/2024).
Wakil Bupati Bantul, Joko BΒ PurnomoΒ di Kapanewon Sewon, Bantul, Jumat (5/7/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo angkat bicara soal polemik pembuangan sampah Kota Jogja ke Bantul. Joko menyebut Pemkab Bantul siap membantu Pemkot Jogja. Begini pernyataannya.

Joko awalnya mengatakan bahwa pihaknya mengerti bagaimana Pemkot Jogja menemui kendala untuk menyelesaikan persoalan akhir dari sampah.

"Sehingga kalau ini terjadi beberapa kali kejadian di Bantul itu miskomunikasi saja," kata Joko kepada wartawan di Sewon, Bantul, Jumat (5/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko menyebut saat ini permasalahan tersebut bisa teratasi oleh Pemkab Bantul. Apalagi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono (HB) X telah memerintahkan Bantul untuk membantu menyelesaikan permasalahan sampah.

"Karena seperti kemarin di Sanden sudah bisa kita selesaikan. Selanjutnya di Pundong ini juga sudah bisa diselesaikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Nah, tentunya dhawuh (perintah) dari Pak Gubernur DIY, kita ini akan ikut bagaimana menyelesaikan persoalan sampah khususnya di Bantul dan mungkin juga dari Kota Jogja," lanjut Joko.

Bahkan, Joko menyebut jika saat ini Bupati Bantul Abdul Halim Muslih sedang melakukan inspeksi terhadap program dan proyek terkait sampah yang sekarang sedang dikerjakan oleh Bantul.

"Seperti pembangunan TPST, TPSS termasuk TPS3R yang ada di kalurahan-kalurahan ini terus dilakukan pemantauan, pendampingan, monitoring dan dorongan agar bisa segera terealisasi, selesai dan untuk menyelesaikan persoalan sampah," ucapnya.

Hal itu, kata Joko, agar Bantul benar-benar bisa membantu Pemkot Jogja untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Namun, penyelesaian sampah Pemkot Jogja hendaknya melalui metode dan kesepakatan yang baik agar tidak menuai polemik di masyarakat.

"Harapan kita nanti, Bantul ini bisa membantu Kota Jogja untuk ikut menyelesaikan persoalan sampah hanya melalui metode kesepahaman, kesepakatan yang baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi di tengah-tengah masyarakat," imbuhnya.

Diberitakan detikJogja sebelumnya, postingan berisi foto dan video truk pengangkut sampah mengantre di Ganjuran, Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, ramai di media sosial. Peristiwa dalam postingan tersebut terjadi Selasa (2/7) sore.

Truk sampah itu ternyata bukan milik Pemkab Bantul melainkan milik Pemkot Jogja. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja mengaku ada kesalahan teknis. Truk yang harusnya menuju desa yang terdapat pihak swasta dan sudah menjalin kerja sama pengelolaan sampah, namun justru ke desa lain.

Selain itu, geger petani yang ditawari pupuk kompos oleh DLH Kota Jogja namun belakangan dikirimi mayoritas masih berwujud sampah. Bahkan kondisi di lapangan jumlahnya cukup banyak.

Tumpukan pupuk kompos yang didominasi sampah basah itu menumpuk di lahan pasir Patihan, Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Bantul. DLH Jogja menyatakan salah kirim dan pihaknya akan mengambil kembali sampah tersebut.




(rih/apu)

Hide Ads