Mengapa Nyamuk Wolbachia Efektif Atasi Penyebaran Demam Berdarah?

Mengapa Nyamuk Wolbachia Efektif Atasi Penyebaran Demam Berdarah?

Anindya Milagsita - detikJogja
Senin, 01 Jul 2024 16:02 WIB
Macro of mosquito (Aedes aegypti) sucking blood close up on the human skin. Mosquito is carrier of Malaria; Encephalitis; Dengue and Zika virus
Ilustrasi nyamuk wolbachia. Foto: Getty Images/iStockphoto/PongMoji
Jogja -

Nyamuk wolbachia selama ini dikenal menjadi salah satu alternatif untuk mencegah penyebaran demam berdarah di Indonesia. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang menyimpan pertanyaan mengenai seberapa efektif nyamuk wolbachia dapat mengatasi demam berdarah?

Merujuk dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, disampaikan mengenai perkembangan kasus gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terus mengalami peningkatan. Tercatat per tanggal 26 Maret 2024 kemarin terdapat 53.131 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Bahkan kematian akibat DBD menyentuh angka 404 jiwa. Pada pekan berikutnya dilaporkan kasus DBD terus mengalami peningkatan.

Sebagai upaya untuk menekan kasus DBD agar mengalami penurunan, pemerintah telah menerapkan sebuah metode yang memanfaatkan nyamuk wolbachia. Melalui keberadaan nyamuk wolbachia diharapkan dapat mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas seperti apa efektivitas nyamuk wolbachia terhadap penyebaran demam berdarah? Melalui artikel ini, detikJogja akan memaparkan informasinya secara rinci. Mari temukan penjelasan seputar nyamuk wolbachia berikut ini.

Apa Itu Nyamuk Wolbachia?

Sebelum mengetahui seberapa efektif nyamuk wolbachia untuk menekan penyebaran demam berdarah, tidak ada salahnya bagi detikers untuk mengenal secara lebih dekat dengan istilah yang satu ini. Menurut buku 'Bunga Rampai Entomologi' yang disusun oleh DAA Posmaningsih, SKM, MKes, dkk., wolbachia merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang termasuk dalam bakteri. Wolbachia adalah bakteri yang hidupnya simbiotik di dalam tubuh nyamuk.

ADVERTISEMENT

Secara umum, wolbachia dapat berperan dalam memanipulasi reproduksi nyamuk dan mengintervensi masa hidupnya. Salah satunya dengan menghambat proliferasi sel di dalam tubuh nyamuk.

Sementara itu, senada dengan apa yang disampaikan di dalam jurnal bertajuk 'Wolbachia sebagai alternatif pengendalian vektor nyamuk Aedes sp.' karya Lusiyana N, wolbachia merupakan bakteri gram negatif intraseluler yang dapat hidup di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Aedes sp.). Mereka memiliki kemampuan untuk mengintervensi masa hidup, mengganggu sistem reproduksi, hingga menghambat replikasi virus dengue yang ada pada nyamuk.

Kemudian untuk pengertian nyamuk wolbachia dapat diartikan sebagai nyamuk yang telah menyimpan bakteri wolbachia di dalam tubuhnya. Dikatakan dalam publikasi bertajuk 'Fakta Kunci Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia' yang diterbitkan secara resmi oleh Universitas Gadjah Mada, bahwa wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dianggap mampu menurunkan replikasi virus dengue yang berdampak pada pengurangan kapasitas nyamuk di vektor dengue.

Efektivitas Nyamuk Wolbachia Atasi Penyebaran Demam Berdarah

Lantas seberapa efektif nyamuk yang ber-wolbachia untuk mengatasi penyebaran demam berdarah? Masih merujuk pada publikasi yang sama, disampaikan bahwa bakteri wolbachia di dalam nyamuk dianggap aman bagi manusia maupun hewan lainnya. Kemudian wolbachia juga tidak menginfeksi maupun membuat makhluk hidup lainnya sakit.

Kemudian dikatakan dalam sumber yang sama bahwa wolbachia merupakan hasil dari penelitian teknologi yang dilakukan di Jogja pada tahun 2011 hingga 2023. Hal tersebut menandakan teknologi wolbachia memerlukan penelitian selama 12 tahun lamanya.

Selanjutnya nyamuk ber-wolbachia pertama kali diterapkan oleh Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) di Jogja yang menunjukkan hasil penurunan kasus dengue sebesar 77,1%. Bahkan terjadi juga penurunan angka rawat inap karena dengue yang menyentuh persentase sebesar 86%.

Sebelumnya fogging dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu metode yang dapat mengatasi penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Namun, berkat adanya nyamuk ber-wolbachia, tercatat adanya penurunan jumlah fogging sebesar 83% di area pelepasan yaitu Jogja.

Dikatakan juga bahwa nyamuk ber-wolbachia menjadi salah satu teknologi pengendalian dengue yang direkomendasikan secara langsung oleh World Health Organization (WHO) Vector Control Advisory Group.

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dipahami bahwa nyamuk ber-wolbachia cenderung efektif dalam menurunkan angka kasus dengue, terutama di area yang dilakukan penyebaran. Hal ini dikarenakan nyamuk ber-wolbachia mampu berperan dalam mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, masyarakat perlu untuk mengenal secara lebih dekat mengenai cara kerja nyamuk ber-wolbachia.

Merujuk dari publikasi bertajuk 'Selamat Datang, Wolbachia!' yang diterbitkan secara resmi oleh World Mosquito Program (WMP), disampaikan mengenai sebuah studi telah dilakukan oleh WMP dan menemukan saat bakteri wolbachia dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, maka bakteri tersebut dapat menghambat perkembangan virus dengue yang ada di dalam tubuh nyamuk-nyamuk tersebut.

Kemudian apabila virus dengue tidak memiliki kesempatan untuk bisa berkembang biak, maka dapat memberikan manfaat karena virus tersebut tidak akan menginfeksi manusia. Secara umum, cara kerja nyamuk wolbachia adalah saat nyamuk ber-wolbachia menggigit orang yang telah terpapar virus dengue, maka saat nyamuk tersebut menggigit orang lain tidak akan menularkan virus dengue tadi. Dampaknya adalah orang lain yang tergigit nyamuk ber-wolbachia tidak akan terinfeksi virus demam berdarah.

Terdapat perkembangan nyamuk ber-wolbachia yang juga dapat diketahui melalui publikasi tersebut. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

  1. Saat ada nyamuk jantan ber-wolbachia melakukan perkawinan dengan nyamuk betina tanpa wolbachia, maka tidak akan ada telur yang menetas.
  2. Saat ada nyamuk jantan tanpa wolbachia melakukan perkawinan dengan nyamuk betina ber-wolbachia, maka telur yang akan menetas akan menghasilkan keturunan nyamuk ber-wolbachia.
  3. Saat ada nyamuk jantan ber-wolbachia melakukan perkawinan dengan nyamuk betina ber-wolbachia, maka telur yang menetas nantinya akan menghasilkan seluruh keturunan nyamuk ber-wolbachia.

Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai mengapa nyamuk ber-wolbachia dianggap efektif mengatasi penyebaran demam berdarah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat!




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads