DBD di Bantul Januari-Februari 22 Kasus-0 Kematian, Dinkes Puji Wolbachia

DBD di Bantul Januari-Februari 22 Kasus-0 Kematian, Dinkes Puji Wolbachia

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 01 Mar 2024 13:16 WIB
Nyamuk ber-Wolbachia yang siap kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti. Foto diunggah Jumat (1/3/2024).
Foto: Nyamuk ber-Wolbachia yang siap kawin dengan nyamuk Aedes Aegypti. Foto diunggah Jumat (1/3/2024). (Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami penurunan cukup signifikan awal tahun ini. Dinkes menyatakan turunnya angka kasus itu akibat inovasi Wolbachia yang efektif.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bantul, Samsu Aryanto mengatakan, bahwa jumlah kasus DBD periode Januari-Februari tidak sampai menyentuh 30. Di mana pada bulan Januari hanya berjumlah belasan kasus.

"Untuk jumlah kasus DBD tahun 2024, bulan Januari 11 kasus dan bulan Februari juga 11 kasus. Jadi total 22 kasus dan untuk kematian akibat DBD nol kasus," katanya kepada detikJogja, Jumat (1/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jumlah tersebut mengalami penurunan ketimbang tahun lalu dalam periode yang sama, yakni Januari-Februari. Bahkan, penurunan kasus itu terbilang cukup signifikan.

"Kalau tahun 2023, kasus DBD di Bantul pada bulan Januari 32 kasus, bulan Februari 19 kasus dan kasus kematian nol. Jadi bisa dikatakan penurunannya cukup signifikan ya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menyoal penyebab turunnya kasus DBD secara signifikan itu, Samsu mengaku salah satunya karena sebaran nyamuk Wolbachia yang merata. Pasalnya, penyebaran nyamuk Wolbachia ke 519 Pedukuhan se-Kabupaten Bantul sudah berlangsung sejak Selasa (24/5/2022).

"Penyebabnya ya salah satunya karena inovasi Wolbachia berhasil mengendalikan dan menurunkan kasus DBD di Bantul," ucapnya.

Terlepas dari hal tersebut, Samsu meminta agar masyarakat tidak menyepelekan DBD. Samsu meminta masyarakat untuk tetap melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Meski kasus DBD di Bantul terbilang terkendali kami tetap minta masyarakat untuk melakukan gerakan PSN DBD dengan 3M (Menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air)," katanya.




(apu/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads