Kronologi Mbah Sudib Kena Gendam Berujung Perhiasan Ditukar Ring Baut

Kronologi Mbah Sudib Kena Gendam Berujung Perhiasan Ditukar Ring Baut

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 26 Jun 2024 15:53 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: detikcom/Ilustrasi penipuan oleh Mindra Purnomo
Jogja -

Parinem atau Mbah Sudib (76) menjadi korban penipuan bermodus gendam. Akibatnya perhiasan emas seberat 11 gram dan cincin seberat 3 gram raib dan ditukar ring baut.

Kasus itu terjadi saat Mbah Sudib mengantar pasien berobat ke RS Panembahan Senopati (RSPS) Bantul. Seorang pria tak dikenal mengajak Mbah Sudib mengobrol dan menjanjikan bantuan sosial Rp 100 juta beserta beras.

Nahas, Mbah Sudib ternyata kena tipu. Bahkan dia sempat diajak berkeliling dengan mobil dan ditinggalkan di tengah sawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun detikJogja, berikut kronologi peristiwanya:

Senin, 24 Juni 2024

Pukul 10.00 WIB

Mbah Sudib mengantar pasien berobat ke Poli Mata RSPS Bantul sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (24/6/2024). Saat menunggu antrean, teman Mbah Sudib mengobrol dengan pria yang juga mengantre panggilan dokter.

ADVERTISEMENT

"Lalu ada orang duduk di sebelah saya, dan yang saya antar tanya sakit apa pak dan dijawab mata, sebelah mana lalu dijawab kanan. Orang itu nomor 40 dan yang saya antar itu nomor 30," kata Sadib, Selasa (25/6).

Mbah Sadib lalu membaca koran sambil menunggu antrean. Namun, Mbah Sadib kembali dihampiri pria berbaju hitam yang tadi duduk mengantre. Mbah Sadib pun diiming-imingi bansos Rp 100 juta, beras, serta kompor gas. Pria itu juga meyakinkan Mbah Sadib akan diberi uang Rp 1 juta.

"Saat itu saya digandeng sampai depan rumah sakit menuju mobil berwarna hitam. Di dalam mobil itu ada satu pria lagi yang mengaku dari Dinsos, kalau yang menggandeng saya itu saya tanya dia jawab camat, kalau namanya mengaku Yanto," katanya.

Diberi Amplop Diklaim Berisi Rp 1 Juta

Setibanya di dalam mobil, Mbah Sudib langsung diberi amplop yang disebut berisi uang Rp 1 juta. Mbah Sudib lalu diajak berkeliling dengan mobil. Disebutkan, mobil itu melaju dari RSPS ke arah timur, dan setibanya di simpang empat Gapensi mobil itu berbelok ke utara.

"Terus sampai di tengah sawah tidak tahu masuk daerah mana saya disuruh turun dari mobil," ucapnya.

Momen Perhiasan Ditukar Ring Baut

Tipu daya pelaku tak berhenti di situ. Mbah Sudib pun sempat diminta untuk memberikan jarum dengan dalih agar pintu mobil terbuka. Namun, karena tak punya jarum, Mbah Sudib memberikan peniti.

Meski sudah menyerahkan peniti, pelaku masih beralasan pintu mobil tak bisa dibuka. Kali ini, mereka menyebut perhiasan Mbah Sudib sebagai kawat.

"Usai peniti diterima saya suruh buka pintu mobil tapi kok tidak bisa. Lalu disuruh mencoba lagi sama sopirnya dan saat saya tekan dia bilang 'wo lha itu ada kawatnya', kawat itu maksudnya gelang dan cincin," ujarnya.

Sementara itu, pria lainnya langsung menata beberapa lembar tisu di pahanya. Pria itu kemudian meminta Mbah Sudib menyerahkan perhiasannya ke tisu sebagai syarat membuka pintu mobil.

"Saat itu saya nggak bisa bicara. Lalu gelang dan cincin itu ditaruh di tisu dan ditutup seperti bungkusan," ucapnya.

"Nah, bungkusan isi gelang dan cincin itu diminta ditempelkan pintu mobil lalu akhirnya bisa terbuka. Setelah itu saya turun dari mobil dan tiba-tiba ditinggal" imbuhnya.

Saat dibuka, bungkusan tisu itu ternyata sudah berubah tak lagi berisi perhiasan tapi ring baut. Sedangkan amplop pemberian pria itu hanya berisi kertas.

Mbah Sudib yang ditinggal di tengah jalan akhirnya ditemukan warga. Mbah Sudib lalu kembali diantar ke RSPS.

Senin Malam

Ngadu ke Polisi

Mbah Sudib lalu mengadukan pencurian modus gendam itu ke Polres Bantul. Polisi pun masih berupaya mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.

"Iya benar, dan masih pengaduan. Kemarin malam korban laporan," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry kepada detikJogja, Selasa (25/6).

"Laporan sudah kami terima, tapi pelapor masih belum memberi bukti emas (surat) sebagai bukti kepemilikan emas," ujarnya.

Polisi Bakal Cek CCTV

Jeffry mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan memeriksa CCTV di sekitar lokasi.

"Yang jelas tetap kami tindak lanjuti, terutama pengecekan CCTV di sekitar TKP," ucapnya.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads