Lansia Pengantar Pasien di Bantul Kena Gendam, Perhiasan Ditukar Ring Baut

Lansia Pengantar Pasien di Bantul Kena Gendam, Perhiasan Ditukar Ring Baut

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 25 Jun 2024 21:41 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi kriminal. Foto: Ari Saputra
Bantul -

Media sosial (Medsos) ramai dengan postingan seorang nenek menjadi korban pencurian dengan modus gendam saat menunggu pasien di Rumah Sakit Panembahan Senopati, Bantul. Modusnya, pelaku mengaku sebagai petugas Dinas Sosial (Dinsos) yang hendak memberikan bansos.

Berikut isi postingan di akun X @merapi_uncover seperti dilihat detikJogja hari ini:

Min, simbah saya kena gendam. Bisa minta tolong viralkan? Kejadian tadi siang jam 10 di RS. Panembahan Senopati

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

--------
Modus "Gendam" Hilang Gelang 11gram dan Cincin 3gram di RS. Panembahan Senopati Bantul

Kronologi:
Mbah saya lagi nunggu pasien di RS. Panembahan Senopati Bantul , Poli Mata. tiba-tiba disamperin orang digandeng. Ngakunya dari dinsos (yg gandeng) dan dari kecamatan (supir) mau dikasih bansos.

ADVERTISEMENT

Ditarik digandeng dibawa ke mobil katanya mau dikasih bantuan sosial, mbah saya ikut aja. Selama perjalanan diajak keliling naik mobil warna hitam.. sebelum diturunkan ditengah sawah diminta melepas cincin dan gelang dengan bilang kalo itu kawat.. cincin dan gelang dimasukan ke wadah tissue. Dikasih uang bilangnya satu juta dalam amplop.. saat dirumah amplop dibuka isinya hanya kertas (harusnya uang), wadah tissue isinya jadi ring baut (harusnya gelang cincin)

Mbah saya diturunkan disitu sendiri.. area pesawahan wetan rumah sakit

harapannya biar jadi pembelajaran soalnya simbah-simbah begitu gampang bgt kena bujuk, sama barang kali ada yg tbtb ngejual emas tanpa surat-surat bisa di info ke saya,"demikian isi unggahan tersebut seperti dilihat detikJogja pada Selasa (25/6/2024).

Terkait kejadian tersebut, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry membenarkan kejadian tersebut. Bahkan, Jeffry menyebut jika korban sudah membuat aduan ke Polres Bantul.

"Iya benar, dan masih pengaduan. Kemarin malam korban laporan," katanya kepada detikJogja, Selasa (25/6/2024).

Masih pengaduan masyarakat, kata Jeffry, karena polisi belum mendapatkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut. Apabila terbukti adanya kejadian tersebut maka akan naik menjadi laporan polisi.

"Laporan sudah kami terima, tapi pelapor masih belum memberi bukti emas (surat) sebagai bukti kepemilikan emas," ujarnya.

Selain itu, Jeffry menyebut jika polisi juga telah melakukan penyelidikan. Bahkan, melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Yang jelas tetap kami tindak lanjuti, terutama pengecekan CCTV di sekitar TKP," ucapnya.

Cerita Korban Kena Gendam

Adapun korban dalam kejahatan itu adalah Parinem (76) alias Mbah Sudib. Saat itu, dia tengah mengantar temannya yang sakit mata ke rumah sakit.

"Lalu ada orang duduk di sebelah saya dan yang saya antar tanya sakit apa pak dan dijawab mata, sebelah mana lalu dijawab kanan. Orang itu nomor 40 dan yang saya antar itu nomor 30," kata Parinem.

Karena antrean masih lama, Parinem memilih menghabiskan waktu dengan membaca koran. Tidak berselang lama, pria tersebut kembali mengajak Parinem berbincang dan menjanjikan akan memberikan bantuan sosial.

Bantuan itu, kata Parinem, berupa uang tunai Rp 100 juta, beras hingga kompor gas. Bahkan, pria berpakaian warna hitam itu meyakinkannya jika segera memberikan uang tunai Rp 1 juta.

"Saat itu saya digandeng sampai depan rumah sakit menuju mobil berwarna hitam. Di dalam mobil itu ada satu pria lagi yang mengaku dari Dinsos, kalau yang menggandeng saya itu saya tanya dia jawab camat, kalau namanya mengaku Yanto," katanya.

Sampai di dalam mobil, Parinem menyebut pria itu langsung memberikan amplop. Pria itu menyebut bahwa amplop itu berisi uang Rp 1 juta.

Tidak berhenti di situ, kedua pria itu lalu mengajak Bu Sudib berkeliling menggunakan mobil. Parinem mengungkapkan, saat itu mobil melaju dari RSPS ke arah timur dan sampai di simpang empat Gapensi mobil berbelok ke arah utara.

"Terus sampai di tengah sawah tidak tahu masuk daerah mana saya disuruh turun dari mobil," ucapnya.

Sebelum turun dari mobil, kedua pria itu meminta jarum kepada Bu Sudib. Karena tidak memiliki jarum, Bu Sudib memberikan peniti kepada kedua orang tersebut.

"Usai peniti diterima saya suruh buka pintu mobil tapi kok tidak bisa. Lalu disuruh mencoba lagi sama sopirnya dan saat saya tekan dia bilang 'wo lha itu ada kawatnya', kawat itu maksudnya gelang dan cincin," ujarnya.

Selanjutnya pria satunya langsung menata beberapa lembar tisu di pahanya. Setelah itu pria tersebut meminta perhiasan Parinem meletakkan perhiasannya ke tisu itu dengan alasan agar pintu mobil bisa terbuka.

"Saat itu saya nggak bisa bicara. Lalu gelang dan cincin itu ditaruh di tisu dan ditutup seperti bungkusan," ucapnya.

"Nah, bungkusan isi gelang dan cincin itu diminta ditempelkan pintu mobil lalu akhirnya bisa terbuka. Setelah itu saya turun dari mobil dan tiba-tiba ditinggal" imbuhnya.

Saat dia membuka bungkusan tisu itu, betapa kagetnya karena isinya adalah ring baut. Sedangkan amplop pemberian pria itu ternyata hanya berisi kertas.

Beruntung ada warga yang menghampiri Parinem dan mengantarnya ke sekitar RSPS. Selanjutnya, Bu Sudib kembali ke RSPS dengan diantar warga.

"Sampai rumah sakit yang saya antarkan itu sudah menjalani pemeriksaan. Lalu saya cerita bisik-bisik sama Paniem. Akhirnya saya lapor ke Polsek Bantul," katanya.

Bu Sudib berharap gelang seberat 11 gram dan cincin seberat 3 gram miliknya bisa kembali lagi. Sedangkan untuk kerugian, Bu Sudib mengaku mencapai sekitar Rp 14 juta rupiah.

"Ya semoga gelang dan cincin saya bisa segera ketemu lagi," ucapnya.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads