Parinem (76) alias Mbah Sudib mengaku menjadi korban pencurian dengan modus gendam saat menunggu pasien di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul. Pelaku mengaku sebagai petugas Dinas Sosial (Dinsos) yang hendak memberikan bantuan sosial (bansos) Rp 100 juta.
Namun bansos itu hanya iming-iming alias akal bulus pelaku. Dalam aksinya, pelaku berhasil menggondol perhiasan emas milik korban.
Cerita Mbah Sudib
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 25 Juni 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Mbah Sudib mengatakan saat itu dia tengah mengantar temannya yang sakit mata ke RSPS Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu ada orang duduk di sebelah saya dan yang saya antar tanya sakit apa pak dan dijawab mata, sebelah mana lalu dijawab kanan. Orang itu nomor 40 dan yang saya antar itu nomor 30," kata Mbah Sudib, Selasa (25/6/2024).
Karena antrean masih lama, Mbah Sudib memilih menghabiskan waktu dengan membaca koran. Tidak berselang lama, pria tersebut mengajak Mbah Sudib berbincang dan menjanjikan akan memberikan bantuan sosial.
"Bantuan itu berupa uang tunai Rp 100 juta, beras hingga kompor gas," ungkapnya.
Bahkan, pelaku pria berpakaian warna hitam itu meyakinkannya jika segera memberikan uang tunai Rp 1 juta.
"Saat itu saya digandeng sampai depan rumah sakit menuju mobil berwarna hitam. Di dalam mobil itu ada satu pria lagi yang mengaku dari Dinsos, kalau yang menggandeng saya itu saya tanya dia jawab camat, kalau namanya mengaku Yanto," katanya.
Sampai di dalam mobil, Mbah Sudib menyebut pria itu langsung memberikan amplop. Pria itu menyebut bahwa amplop itu berisi uang Rp 1 juta.
Tidak berhenti di situ, kedua pria itu lalu mengajak Mbah Sudib berkeliling menggunakan mobil. Mbah Sudib mengungkapkan, saat itu mobil melaju dari RSPS ke arah timur dan sampai di simpang empat Gapensi mobil berbelok ke arah utara.
"Terus sampai di tengah sawah tidak tahu masuk daerah mana saya disuruh turun dari mobil," ucapnya.
Sebelum turun dari mobil, kedua pria itu meminta jarum kepada Mbah Sudib. Karena tidak memiliki jarum, Mbah Sudib memberikan peniti kepada kedua orang tersebut.
"Usai peniti diterima saya suruh buka pintu mobil tapi kok tidak bisa. Lalu disuruh mencoba lagi sama sopirnya dan saat saya tekan dia bilang 'wo lha itu ada kawatnya', kawat itu maksudnya gelang dan cincin," ujarnya.
Selanjutnya pria satunya langsung menata beberapa lembar tisu di pahanya. Setelah itu pria tersebut meminta perhiasan Mbah Sudib meletakkan perhiasannya ke tisu itu dengan alasan agar pintu mobil bisa terbuka.
"Saat itu saya nggak bisa bicara. Lalu gelang dan cincin itu ditaruh di tisu dan ditutup seperti bungkusan," ucapnya.
"Nah, bungkusan isi gelang dan cincin itu diminta ditempelkan pintu mobil lalu akhirnya bisa terbuka. Setelah itu saya turun dari mobil dan tiba-tiba ditinggal," imbuhnya.
Saat dia membuka bungkusan tisu itu, betapa kagetnya karena isinya adalah ring baut. Sedangkan amplop pemberian pria itu ternyata hanya berisi kertas.
Beruntung ada warga yang menghampiri Mbah Sudib dan mengantarnya ke sekitar RSPS. Selanjutnya, Mbah Sudib kembali ke RSPS dengan diantar warga.
"Sampai rumah sakit yang saya antarkan itu sudah menjalani pemeriksaan. Lalu saya cerita bisik-bisik sama Paniem. Akhirnya saya lapor ke Polsek Bantul," katanya.
Mbah Sudib berharap gelang seberat 11 gram dan cincin seberat 3 gram miliknya bisa kembali lagi. Sedangkan untuk kerugian, Mbah Sudib mengaku mencapai sekitar Rp 14 juta.
"Ya semoga gelang dan cincin saya bisa segera ketemu lagi," ucapnya.
Polisi Turun Tangan
Peristiwa itu juga viral di media sosial. Dalam postingan disampaikan kronologi kejadian gendam dan modus pelaku.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan korban sudah membuat aduan ke Polres Bantul.
"Iya benar, dan masih pengaduan. Kemarin malam korban laporan. Laporan sudah kami terima, tapi pelapor masih belum memberi bukti emas (surat) sebagai bukti kepemilikan emas," kata Jeffry kepada detikJogja, Selasa (25/6).
Selain itu, Jeffry menyebut polisi juga telah melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Yang jelas tetap kami tindak lanjuti, terutama pengecekan CCTV di sekitar TKP," imbuhnya.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu