Mbah Sudib Korban Gendam Sempat Diajak Naik Mobil-Diturunkan di Sawah

Mbah Sudib Korban Gendam Sempat Diajak Naik Mobil-Diturunkan di Sawah

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 26 Jun 2024 11:20 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi Mbah Sudib korban gendam sempat diajak keliling naik mobil dan diturunkan di tengah sawah (Foto: Rachman Haryanto)
Jogja -

Seorang nenek menjadi korban pencurian dengan modus gendam saat menunggu pasien di Rumah Sakit Panembahan Senopati, Bantul. Korban bernama Parinem atau Mbah Sudib (76) ternyata sempat diajak masuk ke mobil dan diturunkan di persawahan.

Peristiwa itu terjadi pada Senin, 25 Juni 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat menunggu temannya di RSPS, Mbah Sudib tiba-tiba dihampiri pria yang mengaku akan memberi bantuan berupa uang tunai Rp 100 juta, beras, hingga kompor gas.

"Saat itu saya digandeng sampai depan rumah sakit menuju mobil berwarna hitam. Di dalam mobil itu ada satu pria lagi yang mengaku dari Dinsos, kalau yang menggandeng saya itu saya tanya dia jawab camat, kalau namanya mengaku Yanto," kata Mbah Sudib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mbah Sudib lalu diberi amplop yang disebut berisi Rp 1 juta. Kedua pria misterius itu lalu mengajak Mbah Sudib berkeliling dengan mobil. Ironisnya, Mbah Sudib lalu diturunkan di tengah jalan dekat sawah-sawah.

"Terus sampai di tengah sawah tidak tahu masuk daerah mana saya disuruh turun dari mobil," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Saat akan turun, kedua pria misterius itu meminta jarum ke Mbah Sudib. Mbah Sudib pun sempat memberikan peniti ke kedua pria itu. Namun, saat akan membuka pintu, kedua pria itu melancarkan aksi tipu-tipunya.

"Usai peniti diterima saya suruh buka pintu mobil tapi kok tidak bisa. Lalu disuruh mencoba lagi sama sopirnya dan saat saya tekan dia bilang 'wo lha itu ada kawatnya', kawat itu maksudnya gelang dan cincin," ujarnya.

Perhiasan Mbah Sudib lalu disimpan di atas tisu oleh pria tersebut. Mbah Sudib mengaku tak bisa bicara saat peristiwa itu.

"Gelang dan cincin itu ditaruh di tisu dan ditutup seperti bungkusan. Nah, bungkusan isi gelang dan cincin itu diminta ditempelkan pintu mobil lalu akhirnya bisa terbuka. Setelah itu saya turun dari mobil dan tiba-tiba ditinggal," jelasnya.

Mbah Sudib pun kaget karena saat membuka bungkusan tisu itu sudah berganti ring baut. Sedangkan amplop pemberian pria itu hanya berisi kertas. Mbah Sudib yang kebingungan akhirnya ditolong warga yang lalu mengantarnya ke RSPS.

"Sampai rumah sakit yang saya antarkan itu sudah menjalani pemeriksaan. Lalu saya cerita bisik-bisik sama Paniem. Akhirnya saya lapor ke Polsek Bantul," katanya.

Bu Sudib berharap gelang seberat 11 gram dan cincin seberat 3 gram miliknya bisa kembali lagi. Sedangkan untuk kerugian, Bu Sudib mengaku mencapai sekitar Rp 14 juta rupiah.

"Ya semoga gelang dan cincin saya bisa segera ketemu lagi," ucapnya.

Polisi Cek CCTV

Kasus penipuan dengan modus gendam ini pun sudah diadukan ke Polres Bantul. Polisi pun menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan CCTV.

"Laporan sudah kami terima, tapi pelapor masih belum memberi bukti emas (surat) sebagai bukti kepemilikan emas," ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry.

"Yang jelas tetap kami tindak lanjuti, terutama pengecekan CCTV di sekitar TKP," sambung dia.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads