Seorang anggota terpilih DPRD Asmat, Papua, Thadeus Osakat tewas di Jogja. Thadeus menjadi korban tabrak lari di kawasan Tegalrejo, dengan pelaku ditangkap di Semarang.
Yang membuat miris, si pelaku, berinisial SA, saat kejadian sempat mengonsumsi sabu. Bahkan, dia sempat makan dan bermalam sebelum paginya jalan-jalan.
Berikut detikJogja rangkum fakta-fakta tabrak lari tragis yang menimpa Thadeus, dan menjadi topik populer sepanjang pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Terjadi pada Senin Dini Hari
Kasat Lantas Polresta Jogja, Kompol Maryanto menuturkan tabrak lari itu terjadi pada Senin (17/6) dini hari, pukul 02.45 di Magelang Km 5, Tegalrejo, Kota Jogja. Korban saat itu tengah mengendarai sepeda motor ditabrak oleh mobil.
"Semula diduga kendaraan bermotor jenis dan nomor polisi tidak teridentifikasi melaju dari arah utara ke selatan di jalan Magelang, sesampainya di Km 5 batas kota berserempetan dengan sepeda motor Yamaha Xeon nopol AB-3897-HU yang dikendarai saudara Thadeus Osakat," jelas Maryanto saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2024).
Maryanto berkata, baik pelaku maupun korban sama-sama melaju dari arah utara ke selatan. Setelah menabrak Thadeus, pelaku tancap gas ke arah selatan.
2. Hendak Dicegah Warga
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kombes Alfian Nurrizal mengungkapkan saat kejadian, warga sebenarnya sudah berusaha mencegah pelaku kabur. Namun, mereka urung melakukannya karena melihat korban kritis.
"Pada saat kejadian pelaku kecepatan tinggi, tadinya mau kabur sempat dicegah pengendara dan masyarakat. Masyarakat sempat berpikir pelaku akan memanggil ambulans," jelas Alfian saat dihubungi wartawan.
Alfian pun membenarkan korban ini diketahui merupakan anggota dewan terpilih di Papua yakni di Asmat.
"Setelah dicek yang bersangkutan meninggal dunia di lokasi, ini juga korban anggota dewan terpilih dari fraksi Golkar di Papua. Akhirnya kita bawa ke rumah sakit dan kita bawa ke rumah duka di Papua," ujarnya.
3. Pelaku Ditangkap di Semarang, Terungkap Pakai Mobil Rental
Kompol Maryanto melanjutkan, polisi langsung menggelar penyelidikan. Selain menanyai saksi, mereka juga memeriksa CCTV dan pengecekan ulang TKP.
"Dari hasil analisa mengerucut terhadap kendaraan jenis mobil Xenia warna silver," jelas Maryanto.
Berbekal informasi tersebut, pihaknya mengendus keberadaan mobil tersebut berada di daerah Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
"Sopir mobil Xenia silver tersebut berinisial SA berhasil diamankan di Rumahnya di Semarang Barat, Semarang, dan dibawa ke Polresta Jogja untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Selain itu, ditemukan fakta bahwa mobil Xenia yang dibawa merupakan kendaraan rental. "Kepada pemilik rental menyampaikan mobilnya habis nabrak, intinya ndak ada korban jiwa," tambah Kombes Alfian.
4. Ngaku Konsumsi Sabu
Kombes Alfian menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan, terungkap SA sebelum ke Jogja mengonsumsi sabu.
"Jadi hasil dari BAP tersangka mengakui sebelum berangkat dari Semarang ke Jogja dia mengonsumsi narkoba jenis sabu," jelas Alfian saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2024).
"Sebelum berangkat ke Jogja mengonsumsi sabu, tapi teman dekatnya tidak tahu," sambung Alfian.
5. Sempat Menginap-Plesir ke Malioboro
Ironisnya, ternyata pelaku usai menabrak Thadeus kabur dan sempat makan di suatu tempat. Bahkan, ia jalan-jalan ke Malioboro.
"Yang bersangkutan sempat makan di satu tempat dan menginap di sebuah hotel di Malioboro. Dan paginya dia ke Alun-alun, jalan-jalan, sambil beli pakaian, baru kembali," tutur Alfian.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman maksimal hingga 15 tahun penjara. Terkait pidana penyalahgunaan narkoba bakal diserahkan ke Ditresnarkoba Polda DIY.
"Kita kenakan pasal 311 ayat 5 ancaman hukuman paling lama 12 tahun jo 312 karena dia tidak melakukan pertolongan atau melaporkan ke pihak berwajib, yang 312 paling lama 3 tahun," paparnya.
"Kita khusus ke laka lantas, masalah narkoba lebih baik ke teman-teman Ditresnarkoba," pungkas Alfian.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan